Menteri PUPR Basuki
Hadimuljono mengatakan penghubung antara dua rumah ibadah ini bisa saja
menggunakan jembatan penyeberangan, tetapi karena faktor keamanan dan
keselamatan desain yang dipilih adalah terowongan bawah tanah.
"Ada tiga
alternatif sebetulnya bisa jembatan penyeberangan, tapi kan terlalu curam, atau
dengan yang lain, kita pilih terowongan yang lebih aman," kata Menteri
Basuki di Jakarta, Senin (31/5/2021).
Sementara itu, Direktur
Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti menyampaikan, untuk selalu memperhatikan
keselamatan selama masa konstruksi, terlebih pembangunan Terowongan Silaturahmi
ini berdekatan dengan Masjid Istiqlal dan Gereja Katederal yang merupakan
bangunan cagar budaya.
Dalam pembangunannya,
persyaratan teknis keandalan bangunan yang meliputi aspek keselamatan,
kesehatan, kenyamanan dan kemudahan tetap menjadi prioritas.
"Keselamatan
konstruksi menjadi fokus utama yang harus diterapkan di lapangan, terlebih
bangunan Masjid Istiqlal dan Gereja Katederal ini merupakan bangunan cagar
budaya yang menjadi kebanggaan negara kita. Harus ada pengawasan dan metode
khusus dengan memperhatikan keamanan dan keselamatan baik untuk pembangunan
Terowongan Silaturahmi ini maupun bangunan Masjid Istiqlal dan Gereja
Katederal." terang Diana.
Makna Terowongan Silaturahmi
Terowongan silaturahmi
menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral di Jakarta, merupakan simbol
toleransi dan kebhinnekaan.
Wakil Presiden Maruf
Amin mengatakan, terowongan silaturahmi tersebut itu merepresentasikan hubungan
baik antarumat beragama, khususnya Islam dan Katolik di Indonesia.
"Terowongan
Silaturahim ini akan menjadi simbol toleransi dan kebhinnekaan bangsa
indonesia, yang akan menjadi contoh baik bagi masjid-masjid lainnya di wilayah
Ibu Kota dan daerah lainnya, bahkan di tingkat regional maupun global,"
kata Wapres Ma’ruf Amin.