Berdasarkan laporan
tersebut diketahui bahwa banyak dari antara mereka meninggal di daerah
terpencil di mana fasilitas medis jarang ditemukan.
Hingga Sabtu lalu,
jumlah imam yang telah meninggal, termasuk tiga uskup, adalah 205 – pukulan
besar bagi Gereja Katolik yang merupakan agama minoritas di India. Selain itu,
sekitar 210 biarawati di India telah meninggal.
Pastor Kapusin Suresh
Mathew, editor majalah Indian Currents yang dikelola Gereja, telah menyusun
daftar para imam dan biarawati di negara itu yang telah meninggal. Jumlahnya
bisa lebih tinggi karena beberapa korban tidak dilaporkan.
“Angka korban yang
tinggi di antara para imam dan suster disebabkan karena mereka bekerja di
daerah terpencil di mana fasilitas medis jarang ada,” tulis Pastor
Mathew.
“Kebanyakan dari mereka
mempertaruhkan hidup mereka untuk melayani Gereja dan masyarakat. Negara ini
kekurangan infrastruktur di bidang kesehatan. Mereka tinggal dan bekerja di
daerah pedesaan dan meninggal di tengah-tengah mereka,” lanjut Pastor Mthew
dalam keterangannya kepada Vatikan News.
Terlepas dari risiko
infeksi, keuskupan dan kongregasi religius telah menjangkau untuk meringankan
penderitaan orang-orang akibat pandemi, kata Vatican News.
Banyak keuskupan dan kongregasi yang menyediakan fasilitas untuk perawatan pasien COVID-19. Beberapa lainnya telah memulai layanan makan gratis untuk pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit, keluarga mereka dan mereka yang dikarantina, kata layanan berita.
Pastor Mathew
mengatakan bahwa jumlah korban telah meningkat karena kondisi tanpa gejala dan
akses terlambat ke rumah sakit yang mengakibatkan keterlambatan diagnosis.
Dia mengatakan beberapa
imam dan religius yang terinfeksi pergi melakukan tugas normal
mereka.
“Pertemuan, retret,
pertemuan, dll., menyebabkan sejumlah besar infeksi. Kita seharusnya menjadi
contoh bagi orang lain dengan menghindari pertemuan imam dan agama yang tidak
perlu” ungkapnya.
Dia menambahkan bahwa
jumlah kematian akan jauh lebih rendah jika ada cukup vaksin dan tingkat
inokulasi yang lebih tinggi.
Pastor Mathew melihat
kematian tragis dalam terang iman, bagaimanapun, mengatakan bahwa mereka yang
meninggal menikmati kebahagiaan abadi.
Pada 1 Juni, ada
28.175.044 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di India tahun ini, dengan 331.895
kematian, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.