Pentingnya Ekonomi Hijau di Tahun 2021

Pentingnya Ekonomi Hijau di Tahun 2021



Setapak rai numbei - -  Wabah Covid-19 dipicu virus SARS-Co V-2 yang berasal dari kelelawar hutan. Keinginan memupuk kemakmuran sebesar-besamya, dengan pembangunan infrastruktur dan eksploitasi sumber daya alam secara agresif, terus menggerus habitat satwa liar. Ada 700-an ribu virus pada mamalia dan burung yang berpotensi menjadi infeksi baru manusia,  Praktik ini yang membuka lebar-lebar pintu penularan virus dari hewan ke manusia. Sebelum ada pandemi baru pun alam akan memukul lebih cepat dengan berbagai bencana lingkungan jika manusia tak mengerem laju kegiatan ekonomi yang merusak bumi.

Pandemi yang melahirkan krisis kesehatan masyarakat dan resesi ekonomi dunia kali ini semestinya menjadi momentum memperbaiki masa depan dunia. Kita membutuhkan politik-ekonomi baru yang lebih berdamai dengan bumi. semua negara perlu mengatur ulang ekonominya dengan mempertimbangkan aksi-aksi pro-iklim, tidak ada yang lebih penting dilakukan sekarang ini selain menangani krisis iklim seiring dengan mengatasi Covid-19.



Indonesia bisa menjadi aktor utama untuk mewujudkan hal itu. Hutan hujan tropis di negeri ini adalah yang terbesar ketiga di dunia. Dua pertiga wilayahnya juga berupa lautan yang mahakaya. Indonesia sebenamya sudah mengayunkan langkah menuju kesana. Sejumlah proyek dan pendanaan hijau telah bergulir untuk memenuhi komitmen Indonesia mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen secara swadaya hingga 41 persen dengan bantuan intemasional pada 2030.Pakar ekonomi menilai bahwa green economy dapat mendorong laju perekonomian Indonesia. Green economy adalah suatu gagasan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan sekaligus mencegah meningkatnya emisi gas rumah kaca dan mengatasi dampak perubahan iklim. Salah satu sektor yang harus menjadi perhatian pengembangan green economy adalah sektor energi. Energi terbarukan yang ada di dalam negeri masih sangat bisa untuk dikembangkan. Tidak hanya itu, pandemi juga mengajarkan bahwa sektor kesehatan dan obat-obatan yang ada di Indonesia masih sangat rentan. Hal ini membuat kedua sektor tersebut menjadi sangat penting untuk dikembangkan.


Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah mengidentifikasi pembangunan rendah karbon dapat menghasilkan Produk Domestik Bruto (PDB) lebih dari enam persen dalam setahun, dari sekarang hingga 2045. Pemerintah memiliki peranan penting untuk menciptakan strategi investasi hijau yang berkelanjutan agar pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali ke rencana semula.


Investasi hijau merupakan salah satu stimulus efektif dalam mengatasi dampak pandemi Covid-19. Pemerintah daerah telah menerapkan kebijakan inovatif untuk pembangunan lestari yang menjaga lingkungan tapi mensejahterakan rakyat seperti Perda Sigi Hijau dan Peraturan Bupati Siak Hijau. Hal ini dilakukan agar setiap pembangunan bisa menjaga fungsi ekologis seperti ketersediaan air, kualitas  tanah dan udara yang baik serta akses terhadap sumber energi terbarukan. Apabila ini terjadi, maka ketahanan terhadap bencana, termasuk Covid-19, akan meningkat,” *Posmaria Sianturi

 

 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama