Keringat Tak Pernah Berkhianat atau Berdusta (Secuil Inspirasi dari Buku Motivasi Kehidupan)

Keringat Tak Pernah Berkhianat atau Berdusta (Secuil Inspirasi dari Buku Motivasi Kehidupan)

Penulis bersama tim kerja berada di lokasi sengon yang sudah berumur 4 tahun


Setiap usaha yang pecah
Teraliri keringat yang sangat basah


Terkadang kumenggunjing duka
Terhadap asa
Yang salah kaprah
Dari sia-sia


Setelah kuberfikir lama
Dari sebelum menetasnya
Keringat
Kuberharap
Pada impian
Akan kuhadapkan pada segala yang kupunya


Entah berdarah
Perih menyayat sukma
Tapi mimpi pantang surut
Mencipta senyum bangga ibu dan ayah


Biji keringat tak pernah berdusta
Karena dusta hanya lahir di lidah
Sedangkan dalam usaha tak pernah ada

 

 


Baru baca judulnya saja sudah menimbulkan hentakan, bahwa usaha sekecil apapun tidak ada yang sia-sia, setiap tetes keringat akan membuahkan hasil. Membaca buku ini seperti sedang mengunjungi pameran kuliner nusantara, tanpa perlu keliling Indonesia, kita bisa mencicipi berbagai jenis makanan dari pelosok tanah air. Buku ini merangkum banyak hal, benar-benar cocok sebagai panduan untuk Anda yang tengah meniti tangga kesuksesan. Setelah membaca buku ini Anda akan mengerti lebih jauh makna sukses sesungguhnya, yang mungkin berbeda dengan konsep yang tertanam di kepala Anda selama ini. Buku ini tidak mungkin lahir jika penulisnya tidak suka membaca. Saya bisa membayangkan berapa banyak koleksi bacaan yang ia punya.


Tak perlu jauh melangkah, di halaman tiga kita disuguhkan sebuah gambaran yang memaparkan betapa penting keberanian untuk mencoba hal baru. Penulis memaparkan kisah anak singa yang dipelihara seekor kucing. Alhasil, ketika sudah dewasa singa itu tidak bisa mengaum. Padahal jika ia punya keberanian untuk mencoba, ia pasti bisa melakukannya, karena sudah ditakdirkan kemampuan itu ada dalam dirinya. Singa tadi gambaran sebagian dari kita yang selalu beranggapan tidak bisa sebelum mencoba dan berusaha.


Proses menuju sukses pun tentu ada-ada saja rintangan yang tak jarang membuat kita putus asa lalu beranggapan, sepertinya saya memang tidak bisa. Padahal jika kita pandai bersyukur, rintangan seberat apapun selalu punya hikmah positif di masa mendatang. Tuhan tak pernah salah menurunkan takdirnya. Intinya, nikmati proses.

 

Kelapa tidak akan menghasilkan sari pati bila prosesnya berhenti di tengah jalan. Kita pun tidak akan menemukan sari pati kehidupan apabila kita tidak sabar saat menghadapi proses kehidupan ini. Maka, mari kita nikmati proses meraih kesuksesan itu! (hal 13)

 

Sepanjang berusaha diharapkan agar kita jangan mudah iri terhadap pencapaian orang lain. Sekadar mengagumi boleh, tapi jangan sampai membuat kita lupa bersyukur atas apa yang kita punya sekarang.

 

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat orang-orang yang berada di atas kita untuk mengukur status sosial dan kekayaan. Lantas, orang yang berlebih ini kita anggap lebih beruntung dan lebih nikmat hidupnya. Padahal, kenyataannya tidak selalu demikian. Belum tentu yang kaya itu enak tidur. Apalagi kalau kekayaannya didapatkan dengan cara yang tidak benar. Belum tentu kedudukan yang tinggi membuat seseorang menjadi nyaman. Apalagi kedudukannya itu didapat lewat cara-cara yang kotor dan dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi. (hal 31)

 

Seburuk apapun kehidupan kita sekarang, percayalah, itu hanya ada di pikiran kita dan sesungguhnya Allah selalu bersama kita.

 

Dalam buku ini kembali ditegaskan bahwa doa adalah amalan yang paling penting untuk diperbaiki. Jika ada di antara Anda, termasuk saya, yang hidupnya terus-terusan menemui kesusahan, bisa jadi shalatnya belum baik, atau bahkan belum didirikan sama sekali.

 

Jika ditanya, “apa yang perlu aku perbaiki jika hidupku begini-begini saja?” Maka perbaikilah pola bicara dan tingkah laku kita dulu. Selalu ingat bahwa bila baik doa kita, maka baik pula semua amal kita. (hal 29)

 

Jika selaku hamba kita telah menjalankan kewajiban dengan baik, sesungguhnya kita bisa bermitra dengan Allah, yang mana tidak akan menemui kerugian, penipuan, atau hal lain seperti saat bermitra dengan manusia. Ada pun keempat caranya dijabarkan dalam buku ini mulai dari halaman 38. Apa sajakah itu? Tentu tidak akan saya beberkan di sini. Silakan cari bukunya dan baca sendiri. Hehehe ….


Awalnya saya pikir buku ini murni membahas seputar dunia bisnis, nyatanya tidak. Karena sukses tidak hanya diukur dari materi, maka dari itu buku ini menyentuh seluruh aspek kehidupan. Sangat komplit. Contohnya, dari judulnya tentu Anda tidak akan menyangka bahwa buku ini juga menyinggung cara mengendalikan nafsu syahwat. Khususnya para pemuda. Nah, loh? Kalau tidak percaya, segera miliki bukunya dan baca sendiri di halaman 48-49. Artinya, buku ini juga cocok untuk muda-mudi. Bukankah sukses harus dirancang sejak dini? Sukses skala besar dimulai dengan sukses mengendalikan diri sendiri.


Anda yang sedang bimbang dalam mengambil keputusan untuk menikah, tenang, buku ini juga mungkin bisa jadi solusi. Seperti yang saya katakan tadi, buku ini sangat komplit, pentingnya pernikahan pun tak lepas dari pembahasan.

 

Kita tidak akan pernah tahu manisnya madu sebelum meminum madu itu. Kita juga tidak pernah tahu pedasnya cabe sebelum memakannya. Begitu juga kita tidak akan pernah tahu betapa bahagianya hidup setelah menikah, sebelum kita menikah. Maka menikahlah! (hal 61)

 

Yang paling saya suka dari buku ini adalah bagian yang mengingatkan kita untuk mencintai orangtua, khususnya ibu, dari sekarang. Karena memang tidak bisa dipungkiri bahwa di balik cerita sukses seseorang, selalu ada peran ibu di sana. Alangkah celakanya bila kesuksesan itu kemudian tidak menyisakan waktu untuk menemui ibu, atau sekadar menghubunginya lewat telepon. Jangan sampai penyesalan datang setelah beliau tiada.

 

Kembalilah segera, peluklah ibu yang selalu menyayangimu, ciumlah kaki ibu yang selalu merindukanmu dan berikanlah yang terbaik di akhir hayatnya. Berdoalah untuk kesehatannya dan rasakanlah pelukan cinta dan kasih sayangnya, jangan biarkan engkau menyesal di masa datang, kembalilah pada ibu yang selalu menyayangimu. (hal 142)

 

Kawan, ingatlah selalu keridhaan Allah ada pada keridhaan orangtua dan murkanya Allah ada pada murkanya orangtua. Berbaktilah kepada mereka, kebahagiaan dan kesuksesan yang sesungguhnya sudah tidak lagi sabar menanti kedatangan kita. Berkah Dalem (hal 146)

 

Dari hal-hal di atas, buku setebal 150 halaman ini menurut saya penuh gizi. Pembahasannya tidak bertele-tele dan sangat mudah dipahami untuk kemudian diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Secara garis besar buku ini mengajak kita untuk lebih dekat kepada Allah dengan menjalankan ibadah-ibadah sesuai dengan ajaran iman kita yang mungkin terlupakan karena kesibukan duniawi. Jika kita sudah bisa mengendalikan diri sendiri, mencintai orangtua, memperbaiki hubungan dengan sesama dan Sang Pencipta, maka kesuksesan akan datang dengan sendirinya.

 

Jika saat ini kita masih menjadi seorang pemotong rumput, pencuci piring, atau petugas parkir maka jangan pernah berhenti bermimpi. Mereka yang sukses adalah mereka yang melalui proses berkali-kali, bukan hanya sekali raih. Kerja keras dan mimpi menjadi tujuan dan semangat hidup yang tak pernah padam, teruslah bermimpi dan wujudkanlah! (hal 126)

 

Inspirasi Pagi, di D'Numb Park Harekakae

Kamis, 08 Juli 2021

Salam Secangkir Kopi

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama