Apakah pentingnya Standar Operasional Prosedur bagi
Perusahaan atau SOP Perusahaan? Apa sebenarnya fungsi, dan manfaat SOP
perusahaan? Semuanya akan dibahas pada tulisan ini.
Dalam menjalankan sebuah perusahaan, baik dalam
skala kecil maupun besar, dengan ruang lingkup luas dan sumber
daya manusia dari latar belakang yang beragam, dibutuhkan sebuah acuan
efektif untuk menyelaraskan sistem dalam bekerja sehingga visi dan misi sebuah
perusahaan dapat tercapai. Acuan itu dikenal dengan sebutan Standar
Operasional Prosedur.
Menurut Sailendra (2015), Standar Operasional Prosedur
merupakan sebuah panduan yang bertujuan memastikan pekerjaan dan kegiatan
operasional organisasi atau perusahaan berjalan dengan lancar.
Sejalan dengan definisi tersebut, Tjipto Atmoko (2011) mengartikan SOP sebagai suatu
pedoman untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian
kinerja instansi pemerintah maupun non-pemerintah, usaha maupun non-usaha,
berdasarkan indikator-indikator teknis, administratif, dan prosedural sesuai
tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa Standar Operasional
Prosedur adalah suatu panduan atau prosedur kerja sistematis yang bertujuan
untuk menciptakan standardisasi guna memudahkan para pegawai dalam
menyelesaikan pekerjaan dan meminimalisir kesalahan.
Pentingkah SOP
Atau Standar Operasional Prosedur Bagi Perusahaan? Apa Manfaat SOP Untuk
Perusahaan?
Peran Standar Operasional Prosedur dalam sebuah perusahaan terbilang
sangat penting, khususnya untuk membantu proses perkembangan dan kemajuan
perusahaan itu sendiri. Bayangkan jika sebuah perusahaan tidak memiliki aturan.
Pastinya semua kegiatan operasional perusahaan
menjadi tidak terarah, arus kerja menjadi berantakan, dan kinerja
para pegawai pun tidak maksimal. Dengan adanya SOP, diharapkan
kualitas pekerjaan akan semakin membaik.
Sebenarnya, apa sih fungsinya bagi sebuah perusahaan?
Adapun fungsi Standar Operasional Prosedur bagi
perusahaan adalah sebagai berikut:
a.
Sebagai pedoman
dan landasan hokum
Penerapan
standar ini dapat berfungsi sebagai pedoman untuk mengantisipasi berbagai macam
situasi tak terduga yang akan dihadapi oleh perusahaan, sekaligus acuan untuk
melaksanakan pekerjaan. Selain itu, manfaat SOP juga dapat digunakan sebagai
landasan hukum apabila terjadi penyimpangan dalam perusahaan.
b.
Memudahkan
pekerjaan
Tidak
bisa dipungkiri, hal ini akan sangat membantu kegiatan operasional perusahaan
dan mempermudah
pegawai dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Dengan
SOP, seluruh aktivitas perusahaan menjadi teratur dan tertib. Para pegawai tahu
apa tugasnya, apa yang tidak boleh dilakukannya, dan apa yang harus dilakukannya.
c.
Membantu
mendisiplinkan seluruh jajaran perusahaan
Penerapannya
tentu saja bisa membantu membawa seluruh jajaran perusahaan ke arah yang
positif untuk lebih disiplin dan bertanggung jawab dalam bekerja.
Misalnya,
pegawai tidak boleh datang terlambat
ke kantor atau keluar jam kantor tidak pada waktunya, karena peraturan mengenai
itu sudah tercantum dalam SOP.
Bagi
yang melanggar, biasanya akan dikenakan sanksi sesuai kebijakan masing-masing
perusahaan.
d.
Mendeteksi
hambatan-hambatan yang sedang atau akan dialami pegawai
Dengan adanya
SOP, perusahaan dapat mengantisipasi hal tak terduga dalam menjalankan
perusahaan, termasuk hambatan yang sedang atau akan dialami pegawai. Jika
hambatan sudah diketahui, maka perusahaan dapat mencari jalan keluar untuk
memecahkannya.
Manfaat Standar
Operasional Prosedur
Setelah mengetahui fungsi SOP, selanjutnya hal yang
perlu diketahui adalah manfaat SOP bagi perusahaan. Menurut Permenpan
No.PER/21/M-PAN/11/2008, inilah manfaatnya
bagi organisasi atau perusahaan:
a)
Melatih
kemandirian pegawai
Penerapan
prosedur standard dapat membuat para pegawai terlatih menjadi lebih mandiri dan
tidak sepenuhnya bergantung pada intervensi manajemen. Hal ini akan mengurangi
keterlibatan pimpinan dalam kegiatan operasional perusahaan sehari-hari.
b)
Menghindari
tumpang tindih pelaksanaan tugas
Prosedur
perusahaan yang standard bisa mengatur seluruh pekerjaan, tugas, dan kegiatan
para karyawan dengan cermat dan sesuai pada porsinya, sehingga tidak akan
terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
c)
Menciptakan
standardisasi untuk merampungkan pekerjaan
Secara
tidak langsung, standard pelaksanaan prosedur dipergunakan sebagai acuan atau
standar untuk menyelesaikan pekerjaan.
Dengan
adanya acuan, hasil akhir pekerjaan akan sesuai dan sama, jika tidak sama maka
bisa dipastikan ada proses yang menyimpang dari standard operasional.
Di
sinilah fungsi juga manfaat SOP sebagai standarisasi terhadap proses
kelangsungan perusahaan.
d)
Meningkatkan
kinerja perusahaan
Salah
satu fungsi SOP adalah untuk mengatur agar tidak ada lagi yang bekerja di luar
sistem atau secara menyimpang. Jika standard operasi dipatuhi dan tidak
dilanggar, maka perusahaan akan memperoleh hasil yang maksimal, dengan begitu
kinerja perusahaan akan meningkat.
e)
Meluruskan
Kesalahan procedural
Standard
operasi yang ada juga bisa dijadikan tolak ukur untuk melihat apakah kegiatan
operasional perusahaan sudah berjalan dengan benar.
Apabila
terjadi kesalahan prosedural, mudah sekali untuk melacaknya karena dalam
standard operasional biasanya sudah diatur secara rinci proses operasional
perusahaan di setiap bagian.
Prinsip-Prinsip
Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Untuk menyusun
Standar Operasional Prosedur yang efektif, diperlukan
prinsip-prinsip dasar sebagai landasan agar tercipta prosedur yang mudah untuk
dipahami dan dijalankan.
Apa saja
prinsip-prinsip untuk menyusun SOP?
1.
Mudah dan Jelas
Standard
operasi yang tepat adalah yang dibuat dengan prosedur yang mudah dimengerti dan
tidak rumit. Karena salah satu manfaat SOP adalah untuk mempermudah proses
kerja dalam sebuah perusahaan.
Prinsip
ini dimaksudkan agar prosedur standar yang akan susun bisa dengan mudah
dipahami dan diterapkan kepada para pegawai, serta tidak menyulitkan.
2.
Keselarasan
Penyusunan
SOP hendaknya diselaraskan dengan visi, misi, tujuan perusahaan, dan standard
operasi yang lainnya.
Dengan
begitu, para pegawai akan lebih mudah melaksanakan pekerjaan sebab sudah ada
acuan yang harus diikuti.
3.
Keterukuran
Sebelum
menyusun SOP, pihak-pihak terkait harus menentukan lebih dahulu tujuan
dibuatnya SOP tersebut, berikut prosedur, tata laksana, serta konsekuensi yang
ditimbulkan apabila gagal diterapkan.
Isi
dari standard operasional juga harus mengandung standar kualitas tertentu yang
dapat diukur pencapaian keberhasilannya.
4.
Efisiensi dan
efektivitas
Standard
operasi yang ada harus efisien dan efektif agar tidak menimbulkan kerancuan yang
berakibat pada terhambatnya pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
5.
Konsisten
Konsisten
merupakan salah satu faktor penting dalam standard operasi. Karena untuk dapata
merasakan manfaat SOP, standard operasional ini harus dilaksanakan secara
konsisten kapan pun, di mana pun, dan dalam kondisi apa pun oleh seluruh
jajaran perusahaan.
6.
Berorientasi
kepada pengguna
Prosedur
yang distandarkan dalam standard operasi hendaknya didasarkan pada kebutuhan
penggunanya, sehingga dapat memberikan kepuasan.
7.
Dinamis dan
mengikat
Standard
operasi yang ada harus bersifat dinamis terhadap penyempurnaan, artinya tidak
lepas dari kemungkinan bahwa sewaktu-waktu akan ada revisi oleh perusahaan yang
disebabkan oleh perubahan baik secara internal maupun eksternal.
Meski
begitu, standard operasi yang ada juga bersifat mengikat. Artinya, seluruh
aktivitas di dalam perusahaan harus diselesaikan sesuai prosedur yang tercantum
dalam SOP.
8.
Kepatuhan dan
kepastian hukum
Prosedur yang
distandarkan dalam standard operasi wajib memenuhi ketentuan hukum yang
berlaku. SOP juga harus ditetapkan oleh pimpinan sebagai sebuah landasan hukum
yang harus dipatuhi dan dilaksanakan.
Langkah-langkah
Praktis dalam Menyusun Standar Operasional Prosedur Agar Manfaat SOP Dapat
Dirasakan
Jika hendak menyusun SOP yang baik, tentunya dibutuhkan
langkah-langkah yang tepat. Apa sajakah itu?
1.
Membentuk tim penyusun SOP / Standar Operasional
Prosedur
Sebelum
membuat SOP, sebaiknya dibentuk dahulu tim penyusunnya.
Biasanya,
yang bertanggung jawab untuk menyusun SOP adalah tim
Human Resource Department (Tim Divisi Sumber Daya Manusia).
Seluruh
anggota tim wajib memahami cara kerja SOP dan ikut ambil bagian, serta
menyumbang kontribusi dalam proses perancangan SOP.
2.
Menentukan tujuan pembuatan Standar Operasional
Prosedur
Setelah
dibentuk tim penyusunnya, hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah
menentukan tujuan atau sesuatu yang ingin dicapai dengan diterapkannya standard
operasi. Dengan demikian manfaat SOP akan dirasakan oleh perusahaan.
3.
Mengkaji dan mengumpulkan data dokumentasi
perusahaan
Sebelum
merancang SOP, tim penyusun harus mengkaji sistem kerja perusahaan secara
keseluruhan, mewawancarai pihak-pihak terkait, serta mengumpulkan data-data
secara terperinci tentang kegiatan operasional perusahaan guna mendapatkan
informasi untuk dapat mendeteksi kesalahan atau hal yang menyimpang.
4.
Membuat rancangan awal SOP Atau Standar Operasional
Prosedur
Perancangan
SOP ini bergantung pada seperti apa bentuk standard operasi yang akan
digunakan.
Jika
berbentuk simple steps, hierarchical steps atau graphic format,
maka semestinya yang dilakukan adalah membuat tahapan dari proses yang sudah
ada dan harus dijalankan.
Jika
berbentuk flowchart, maka para tim penyusun harus menentukan apa saja
masalah yang ingin diselesaikan.
5.
Melakukan evaluasi secara internal maupun eksternal
Setelah
rampung, hendaknya rancangan SOP tersebut dievaluasi oleh seluruh jajaran perusahaan
yang terlibat. Tujuannya adalah agar kekurangan dan kesalahan pada rancangan
tersebut dapat terlihat dan segera diperbaiki.
Selain
itu, seluruh anggota perusahaan berhak memberikan saran atau kritik yang
membangun demi terciptanya standard operasi yang efektif.
Usai
dievaluasi bersama-sama secara internal, maka akan lebih baik jika dilakukan
evaluasi secara eksternal yang dapat melibatkan tim konsultan/penasihat dari
luar perusahaan untuk menimbang rancangan SOP tersebut secara objektif.
6.
Melakukan simulasi SOP Standar Operasional Prosedur
pada perusahaan
Tujuan
pengujian atau simulasi pelaksanaan SOP adalah untuk mengetahui apakah prosedur
tersebut sesuai standar yang ditetapkan oleh tim penyusun. Proses pengujian ini
perlu dilakukan sebelum standard operasi disahkan.
Apabila
terdapat ketidaksesuaian, maka harus ditinjau ulang sebelum dilanjutkan ke
tahap berikutnya. Hasil dari simulasi ini dapat digunakan sebagai bahan
evaluasi untuk melakukan perbaikan dan manfaat SOP bisa dirasakan.
7.
Memperbaiki SOP
Setelah
simulasi atau tahap pengujian dituntaskan, maka akan diketahui apa saja
kelebihan, kekurangan, bahkan kesalahan dalam standard operasional.
Jika
terdapat kesalahan, maka tim penyusun SOP harus segera melakukan perbaikan,
sehingga standard operasi yang ada akan lebih efektif dan berjalan lebih
maksimal.
8. Mengimplementasikan SOP Atau Standar Operasional
Prosedur ke dalam perusahaan
Jika
kesalahan dan kekurangan pada standard operasional telah diperbaiki, maka
standard operasi sudah rampung dan sesuai standar yang ditetapkan.
Hal
itu mengindikasikan bahwa standard operasi yang sudah ada layak untuk
diaplikasikan dalam perusahaan sehingga tujuan pembentukan SOP dapat tercapai
dan para pegawai dapat bekerja secara efisien dengan hasil yang maksimal.
Jenis-jenis
SOP
Terdapat beberapa macam Standar Operasional Prosedur
yang dipakai sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan operasional perusahaan.
SOP dibagi berdasarkan empat faktor, yaitu sifat
kegiatan , cakupan dan besarnya kegiatan, cakupan dan jenis kegiatan, serta
cakupan dan kelengkapan kegiatan.
Menurut sifat kegiatan
Berdasarkan sifat kegiatan, Standar Operasional
Prosedur dibagi menjadi dua, yakni Standar Operasional Prosedur Teknis dan
Standar Operasional Prosedur Administratif.
SOP teknis merupakan prosedur pelaksanaan kegiatan
yang dilakukan oleh satu pihak atau pelaksana dengan satu peran atau jabatan,
serta dibuat dengan sangat rinci dan cermat sehingga tidak memungkinkan adanya
variasi.
Berbeda dari standard operasional teknis, SOP
administratif merupakan prosedur standar kegiatan yang dilakukan oleh lebih
dari orang atau pelaksana dengan lebih dari satu peran atau jabatan yang
bersifat lebih umum dan tidak rinci.
Menurut cakupan dan besar kegiatan
Berdasarkan cakupan dan besar kegiatan, Standar
Operasional Prosedur dibagi menjadi dua, yakni Standar Operasional Prosedur
Makro dan Standar Operasional Prosedur Mikro.
SOP makro adalah integrasi dari beberapa SOP Mikro
dan kemudian membentuk serangkaian kegiatan dalam standard operasional
tersebut.
Standar Operasional Prosedur Makro juga mencerminkan
bagian-bagian dari kegiatan tersebut.
Sedangkan SOP Mikro adalah standard operasional yang
kegiatannya merupakan bagian dari standard operasional yang lebih besar
cakupannya atau SOP makro.
Menurut cakupan dan jenis kegiatan
Berdasarkan cakupan dan jenis kegiatan, Standar
Operasional Prosedur dibagi menjadi dua, yaitu Standar Operasional Prosedur
Generik dan Standar Operasional Prosedur Spesifik. Sesuai dengan namanya,
SOP Generik merupakan standard operasional yang umum.
Sifat dan isi kegiatan dari standard operasional ini
relatif memiliki kesamaan, baik dari kegiatan yang diatur menggunakan standard
operasional atau pun dari tahapan kegiatan dan pelaksananya.
SOP Spesifik atau khusus merupakan standard
operassional yang berkebalikan dengan SOP umum.
Sifat dan isi kegiatan relatif berbeda dari kegiatan
yang diatur menggunakan standard operasional, tahapan kegiatan, pelaksana, dan
tempat di mana standard operasional tersebut diterapkan.
Menurut cakupan dan kelengkapan kegiatan
Berdasarkan cakupan dan kelengkapan kegiatan,
Standar Operasional Prosedur dibagi menjadi dua, yaitu Standar Operasional
Prosedur Final dan Standar Operasional Prosedur Parsial.
SOP Final merupakan standard operasional yang
menurut cakupan kegiatannya telah menghasilkan produk utama yang paling akhir
atau final. Tidak seperti standard operasi Final, standard operasional jenis
Parsial ini belum menghasilkan produk utama yang paling akhir sehingga masih
memiliki kegiatan lanjutan yang mencerminkan produk utama finalnya.
Demikianlah penjelasan mengenai Standar Operasional
Prosedur. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penerapan standard
operasional ini memiliki peran penting dalam menentukan tumbuh kembang suatu
perusahaan.
Perlu diingat bahwa SOP adalah prosedur yang perlu
terus ditinjau secara berkala sebab seiring dengan berkembangnya perusahaan,
ada saja perubahan yang terjadi, baik dari sisi internal maupun eksternal
perusahaan.
Dengan demikian semua perusahaan harus menerakan DOP dalam mengoperasikan perusahaan demi kesuksesan kedepan sesuai tujuannya.
BalasHapusIA SOP Itu sangat penting menjadi pedoman atau acuan bagi pertumbuhan dan perkembangan sebuah Perusahaan sesuai ADRT dan dimensi2 lainnya
Hapus