Tak kunjung usai
Berkelana setiap hari
Lara, acap
menderita hati
Menembus puncak
Dengan pilihan jalan
mengacak
Menggenggam asa
Keluh, kesah tak akan
ada
Menatap keluarga
tersenyum merona
Melahap hidangan
seadanya
Angin berbisik pelan
Memeluk sukma yg
tertatih
Mengusap raga yg letih
Lalu berlalu memecah
malam
Tubuh kuyu itu
beringsut
Mencoba melawan nasib
Memikul segudang asa
Dalam kucelnya
keranjang jualan
Kaki lemahmu menapak
pelan
Pada jalanan keras nan
berbatu
Melangkah pasti pada
tumpukan rupiah
Namun kau sadar
Mengais rezeki tak
semudah itu
Kerasnya hidup telah
mendewasakan mu
Yg kau miliki hanya
sebuah senyum tulus
Dengan itu kau bertahan
pada takdirmu