Minyak goreng yang dijual di salah satu Alfamart di Kota Maumere, Sabtu (13/11). Foto : Athy Meaq |
Hal itu diungkapkan Priski, salah satu karyawan
Alfamart di Maumere, kepada florespedia, Sabtu( 13/11).
AlfaMart menjual minyak goreng merek Sania ukuran 2
liter dengan harga awal Rp 30.000, per kemasan mengalami kenaikan hingga Rp
39.500. Minyak Goreng Fortune ukuran 2 liter harga awal Rp 30.000 sekarang Rp
33.500.
" Iya, harga minyak goreng saat ini mengalami
kenaikan. Walaupun mengalami kenaikan, pembeli tetap membelinya," ungkap
Priski.
Seorang pedagang sembako di Pasar Wairkoja, Angelina
(58) menuturkan, kenaikan harga minyak sudah berlangsung hampir satu bulan.
"Harganya tidak naik sekaligus, tapi bertahap
setiap minggu. Sebelum naik, harga minyak goreng merek Bimoli ukuran 2 liter
hanya Rp 30.000 per kemasan. Namun saat ini naik hingga Rp 36.000 sampai Rp
39.000 per kemasannya," terangnya.
Harga Bimoli ukuran 1 liter/dos isi 12 kemasan
sebelumnya harga Rp 182.000 sekarang naik dengan harga Rp Rp 230.00.
Bimoli revil 1 liter harga Rp 17.000 sekarng
Rp.19.000 per kemasan.
Lebih lanjut, ia menambahkan, kenaikan harga jual
minyak goreng dipengaruhi oleh harga minyak di tingkat distributor yang naik
setiap minggunya.
"Menurut selesnya, minggu depan mungkin akan
naik lagi sampai Rp 40.000 per kemasan," tambahnya.
Pernyataan serupa disampaikan Soldinus, seorang
pemilik kios yang juga menjual minyak goreng, beralamat Higetegera, Desa
Watumilok. Menurutnya, kenaikan harga minyak sangat terasa minggu ini.
Bimoli ukuran 250 ml biasa dibeli perdos dengan
harga Rp 220.000 sekarang sudah naik dengan per dos Rp 240.000.
"Bimoli ukuran 250 ml sebelumnya dijual
perbotol Rp 5000 sekarang kami jual dengan harga Rp 6000. Begitu juga dengan
minyak goreng merek Lentera Mas ukuran 500 ml dijual dengan harga sebelumnya Rp
205.000, sekarang dengan harga Rp 220.000, " ujarnya.
Akibat dari kenaikan harga ini, para pedagang
terpaksa menjual minyak goreng ukuran 500 ml, jual di kios dengan harga Rp 12.
000, dari harga jual awal Rp 10.000
"Yang paling naik merek Bimoli. Sebelum naik
harganya hanya Rp 30.000 per kemasan ukuran 2 liter, namun saat ini naik hingga
Rp 36.000 per kemasan. Banyak pembeli yang mengeluh, tapi kita mau apa, kita
juga mengambil dengan harga mahal," jelasnya.
Kendati demikian, Soldinus menuturkan pembeli tetap
membeli minyak goreng, baik tanpa kemasan maupun kemasan, meski mengalami
kenaikan harga.
“Namanya kebutuhan yang wajib dipenuhi, pembeli mau
ngeluh gimana. Ada yang nawar, tapi kebanyakan beli karena kebutuhan,” ujarnya.
Kedua pedagang itu berharap agar pemerintah dapat
menstabilkan kembali harga minyak goreng tersebut.
Sementara itu salah satu ibu rumah tangga, Diana
(27) mengeluh dengan kenaikan harga minyak goreng.
"Kita mau bagimana lagi, walaupun harga mahal
juga kita tetap beli karena ini merupakan kebutuhan ," ujar Diana.
Kontributor : Athy Meaq