Harga Minyak Goreng Naik, Pedagang di Sikka, Maumere Mengeluh

Harga Minyak Goreng Naik, Pedagang di Sikka, Maumere Mengeluh

Minyak goreng yang dijual di salah satu Alfamart di Kota Maumere, Sabtu (13/11). Foto : Athy Meaq


Setapak rai numbei - MAUMERE - Hingga saat menjelang pertengahan November 2021, harga minyak goreng di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur terus mengalami kenaikan.


Hal itu diungkapkan Priski, salah satu karyawan Alfamart di Maumere, kepada florespedia, Sabtu( 13/11).


AlfaMart menjual minyak goreng merek Sania ukuran 2 liter dengan harga awal Rp 30.000, per kemasan mengalami kenaikan hingga Rp 39.500. Minyak Goreng Fortune ukuran 2 liter harga awal Rp 30.000 sekarang Rp 33.500.


" Iya, harga minyak goreng saat ini mengalami kenaikan. Walaupun mengalami kenaikan, pembeli tetap membelinya," ungkap Priski.


Seorang pedagang sembako di Pasar Wairkoja, Angelina (58) menuturkan, kenaikan harga minyak sudah berlangsung hampir satu bulan.


"Harganya tidak naik sekaligus, tapi bertahap setiap minggu. Sebelum naik, harga minyak goreng merek Bimoli ukuran 2 liter hanya Rp 30.000 per kemasan. Namun saat ini naik hingga Rp 36.000 sampai Rp 39.000 per kemasannya," terangnya.


Harga Bimoli ukuran 1 liter/dos isi 12 kemasan sebelumnya harga Rp 182.000 sekarang naik dengan harga Rp Rp 230.00.


Bimoli revil 1 liter harga Rp 17.000 sekarng Rp.19.000 per kemasan.


Lebih lanjut, ia menambahkan, kenaikan harga jual minyak goreng dipengaruhi oleh harga minyak di tingkat distributor yang naik setiap minggunya.


"Menurut selesnya, minggu depan mungkin akan naik lagi sampai Rp 40.000 per kemasan," tambahnya.

 

Pernyataan serupa disampaikan Soldinus, seorang pemilik kios yang juga menjual minyak goreng, beralamat Higetegera, Desa Watumilok. Menurutnya, kenaikan harga minyak sangat terasa minggu ini.


Bimoli ukuran 250 ml biasa dibeli perdos dengan harga Rp 220.000 sekarang sudah naik dengan per dos Rp 240.000.


"Bimoli ukuran 250 ml sebelumnya dijual perbotol Rp 5000 sekarang kami jual dengan harga Rp 6000. Begitu juga dengan minyak goreng merek Lentera Mas ukuran 500 ml dijual dengan harga sebelumnya Rp 205.000, sekarang dengan harga Rp 220.000, " ujarnya.


Akibat dari kenaikan harga ini, para pedagang terpaksa menjual minyak goreng ukuran 500 ml, jual di kios dengan harga Rp 12. 000, dari harga jual awal Rp 10.000


"Yang paling naik merek Bimoli. Sebelum naik harganya hanya Rp 30.000 per kemasan ukuran 2 liter, namun saat ini naik hingga Rp 36.000 per kemasan. Banyak pembeli yang mengeluh, tapi kita mau apa, kita juga mengambil dengan harga mahal," jelasnya.


Kendati demikian, Soldinus menuturkan pembeli tetap membeli minyak goreng, baik tanpa kemasan maupun kemasan, meski mengalami kenaikan harga.


“Namanya kebutuhan yang wajib dipenuhi, pembeli mau ngeluh gimana. Ada yang nawar, tapi kebanyakan beli karena kebutuhan,” ujarnya.


Kedua pedagang itu berharap agar pemerintah dapat menstabilkan kembali harga minyak goreng tersebut.


Sementara itu salah satu ibu rumah tangga, Diana (27) mengeluh dengan kenaikan harga minyak goreng.


"Kita mau bagimana lagi, walaupun harga mahal juga kita tetap beli karena ini merupakan kebutuhan ," ujar Diana.



Kontributor : Athy Meaq

 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama