Permainan tradisional adalah permainan yang pada
dasarnya dimainkan oleh anak-anak, banyak permainan yang dilakukan oleh
anak-anak secara beramai-ramai di halaman atau di teras rumah. Ada yang bermain
dengan cara berkelompok, berlarian, atau duduk melingkar memainkan salah satu
permainan. Permainan tradisional ini salah satu aktivitas yang sangat penting
sebagai sarana belajar anak-anak pada masa dahulu.
Beberapa jenis permainan tradisional yaitu permainan
fisik, teka-teki, bermain dengan benda sekitar, bermain peran. Interaksi dalam
bermain dapat membantu anak untuk memilah mana yang baik dan tidak baik untuk
dilakukan. Permainan tradisional dapat membangkitkan nilai kejujuran,
sportivitas, dan gotong royong. Permainan tradisional engklek dan congklak adalah
permainan tradisional yang paling sering dimainkan oleh anak-anak.
Congklak
Congklak adalah permainan yang ada sekitar 7000
hingga 5000 SM. Setelah itu permainan ini dibawa ke Afrika kemudian menyebar
dinegara-negara Asia melalui para pedagang. Saat congklak masuk ke Indonesia,
congklak sering dimainkan oleh anak-anak bangsawan yang sering bertemu dengan
para pedagang. Di daerah Timur Tengah, permainan ini disebut Mancala yang
berarti bergerak. Di Indonesia memiliki nama yang berbeda di setiap daerah, di
pulau Jawa dikenal Congklak atau Dakon sedangkan di pulau Sumatra dikenal
dengan sebutan Congklak.
Congklak adalah permainan yang dimainkan oleh dua
orang dengan posisi saling berhadapan. Cara bermain Congklak setiap
lubang-lubang kecil pada papan Congklak diisi 5 hingga 7 biji yang terbuat dari
biji sawo atau kerang atau bisa juga menggunakan batu kecil. Sementara itu dua
lubang besar yang terdapat di ujung papan dibiarkan kosong, saat permainan
berlangsung kedua pemain akan memindahkan biji-biji tersebut dari satu lubang
satu ke lubang lainnya secara bergantian dan berurutan.
Cara memindahkan biji-biji Congklak ini dilakukan
searah dengan jarum jam, di mana satu lubang diisi oleh satu biji begitu
seterusnya hingga biji yang digenggam pada tangan habis. Permainan ini terus
berlangsung hingga salah satu pemain kehilangan biji, namun permainan bisa juga
dihentikan ketika kedua pemain ingin berhenti. Setelah itu, pemain akan
menghitung jumlah biji yang dimiliki. Pemain yang memiliki jumlah biji paling
banyak maka dialah pemenangnya, bermain Congklak dapat melatih kejujuran,
kesabaran, dan memahami aturan.
Engklek
Engklek adalah permainan Sunda Manda yang berasal
dari Belanda. Permainan ini dapat ditemukan di wilayah Indonesia. Namun,
disetiap daerah dikenal dengan nama yang berbeda. Engklek adalah permainan yang
berasal dari Belanda dan menyebar di Nusantara pada masa penjajahan.
Engklek biasanya dimainkan oleh dua sampai lima
orang, di pulau Jawa permainan ini dimainkan oleh anak perempuan. Cara bermain
yaitu melompat menggunakan satu kaki disetiap kotak kotak yang telah di gambar,
menggambarnya bisa menggunakan kapur tulis, arang, dan genting. Untuk dapat
bermain setiap orang harus memiliki gaco biasanya gaco terbuat dari pecahan
genting atau batu. Pertama setiap anak harus melempar gaco ke dalam setiap
kotak, kotak yang terdapat gaco tidak boleh dilewati oleh pemain lain.
Ketika melompat kaki tidak boleh bergantian kecuali
ketika menemukan kotak ke samping dan kedua kaki boleh menginjak kedua kotak
tersebut, saat melempar gaco tidak boleh melewati garis, jika melewati garis
atau kotak maka dinyatakan gugur. Permainan ini dapat melatih keseimbangan dan
melatih kekuatan otot kaki anak, permainan ini juga membantu setiap anak untuk
berpikir strategis.
Permainan tradisional sangat bermanfaat bagi
pertumbuhan setiap anak dengan kemampuan berpikir, berbahasa, dan bergaul
dengan lingkungan sekitar. Permainan tradisional juga mengandung nilai nilai
Pancasila, contoh permainan yang mengandung Pancasila sila ke 1 adalah suten,
contoh sila ke 2 dan ke 3 adalah permainan bola bekel, contoh sila ke 4 adalah bakiak,
dan contoh sila ke 5 adalah sarungan.
Namun seiring berjalannya waktu, permainan
tradisional sudah jarang bahkan tidak pernah lagi dimainkan, semua kalangan
lebih memilih untuk bermain game yang lebih canggih karena permainan
tradisional dimainkan di luar rumah dan lebih susah untuk mencari bahan bahan
permainan. Permainan modern atau online lebih mudah untuk di akses dan tidak
berkeringat untuk melakukannya.
Oleh sebab itu mari kita sebagai generasi penerus
bangsa agar terus melestarikan dan menjaga permainan rakyat ini yang sudah
hampir punah dengan mengajak keluarga, saudara, dan tetangga. Yuk, kita jaga
persatuan dan kesatuan bangsa dengan melestarikan permainan tradisional.
*** Artikel ini telah dipublikasikan di https://kumparan.com/ananda-poetri-aulia/melestarikan-permainan-tradisional-melalui-semangat-pancasila-1wxmKFv5YAo
Penulis :