BMKG Kembali Peringatkan Waspada Gelombang Tinggi pada 16-17 Desember

BMKG Kembali Peringatkan Waspada Gelombang Tinggi pada 16-17 Desember

Ilustrasi gelombang tinggi. (Foto: Antara)



Setapak rai numbeiBadan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini tentang gelombang tinggi yang berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 16-17 Desember 2021.

Terdapat siklon tropis Rai 975 hPa di Samudra Pasifik timur Filipina yang berdampak tidak langsung terhadap ketinggian gelombang di Laut Sulawesi bagian timur, perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, dan perairan utara Kepulauan Halmahera.


Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari barat laut-timur laut dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari tenggara-barat daya dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Pulau Simeulue-Kepulauan Nias, perairan Kepulauan Anambas dan perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud.


Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,50 meter yang berpeluang terjadi di beberapa perairan seperti Selat Malaka bagian tengah, peraran utara Sabang, perairan timur Pulau Simeulue, perairan barat Kepualuan Mentawai, perairan Bengkulu, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, perairan selatan Pulau Sumba-Pulau Sawu, Laut Sawu, perairan Kupang-Pulau Rotte, Samudra Hindia selatan NTT, perairan Kepulauan Natuna, Laut Natuna, perairan timur Bintan, Laut Sulawesi bagian tengah, perairan utara Sulawesi, perairan Bitung-Sitaro, Laut Maluku bagian selatan, perairan selatan Sulawesi Utara, perairan utara Banggai, perairan barat dan timur Kepulauan Halmahera, perairan utara Sorong, perairan Jayapura-Sarmi.


Sedangkan gelombang yang lebih tinggi kisaran 2,50-4 meter berpeluang terjadi di perairan barat Aceh-Kepulauan Nias, perairan Pulau Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Pulau Jawa-Pulaua Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Samudra Hindia selatan Jawa-NTB, Laut Natuna utara, perairan utara Kepulauan Anambas, Laut Sulawesi bagian timur, perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian utara, perairan utara Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Manokwari-Biak, Samudra Pasifik utara Halmahera-apua.


Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Untuk itu, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m).


Selanjutnya untuk kapal feri (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 m).


"Dan mohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," demikian peringatan dan imbauan BMKG untuk wilayah pesisir di Indonesia.




Sumber: BeritaSatu.com

 




Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama