Ilustrasi Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) |
Kamu pernah gak liat Orang Dengan Gangguan Jiwa
(ODGJ) sakit?
Pertanyaan ini pernah dilontarkan teman saya kepada
saya di Kampung Kateri, Kabupaten Malaka-NTT pada Selasa, 21 Desember 2021. Terdengar bukanlah perbincangan yang aktual
sih tapi setelah diamati topik ini menarik juga dianalisa secara mendalam. Kita
sering melihat Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang lebih umum diistilahkan
orang gila yang terlantar di sekitar
kita.
Sesuai istilah ODGJ ini adalah mereka yang memiliki
gangguan kesehatan mental yang dapat disebabkan oleh faktor genetik maupun
lingkungan sosialnya.
Cukup banyak ODGJ ditemukan berkeliaran dengan
kondisi yang memprihatinkan seperti pakaian kusuh, compang-camping, rambut
berantakan, beramora kurang sedap, tidur di pinggiran toko atau bawah jembatan
hingga makan dari makanan sisa.
Ini yang cukup menarik ketika saya tidak sengaja
makan atau minum di pinggir jalan yang tenyata tidak higienis bisa langsung
diare bahkan pernah mengalami disentri hingga muntah serta lambung mengalami
pendarahan.
Tidak sedikit orang mengalami ganguan kesehatan
serius hingga harus dirawat di rumah sakit karena permasalahan sanitasi dan
higienitas.
Hal luar biasa adalah ketika ditengah wabah penyakit
yang berkembang saat ini seperti demam berdarah, malaria, tipes hingga Covid19.
Jarang terlihat penyakit tersebut menyerang ODGJ setidaknya ini selama
pengamatan saya.
Sebenarnya secara logika seharusnya mereka juga
tetap mengalami suatu penyakit. Mungkin kita hanya melihat sepintas ODGJ yang
sering ditemui sehingga penilaian tersebut muncul karena disaat kita melihat
mereka ditengah kondisi yang sedang sehat. Inilah yang membuatnya munculnya
stereotype bahwa ODGJ kebal terhadap penyakit.
Terlepas dari hal tersebut, patut diakui bahwa ada
hal khusus yang bisa diterima secara nalar mengapa ODGJ terlihat sehat bugar
meskipun aktivitasnya rawan terhadap potensi suatu penyakit.
1. Imun Tubuh yang Kuat
Pernahkah kita mendengar informasi bahwa imun tubuh
mampu menjadi benteng terhadap virus atau bakteri penyakit yang menyerang tubuh
kita. Contoh sederhana ketika masa kecil banyak dari kita yang mengalami cacar
air.
Kondisi ini ditandai seperti suhu tubuh meningkat,
mengalami pusing kemudian muncul ruam kecil pada kulit yang berwarna merah dan
berair.
Seiring waktu dengan dibantu obat atau nutrisi yang
tepat, kondisi tubuh akan semakin membaik diiringi menghilangnya ruam pada
kulit. Ini dikarenakan imun tubuh mulai melawan sumber penyakit dan ketika
berhasil mengalahkan sumber penyakit tersebut imun menjadi kebal dan kuat.
Tidak heran ketika muncul virus/bakteri yang sama
maka imun mampu mengatasinya sehingga kita cenderung lebih cepat sembuh jika
terjangkit penyakit serupa.
Inilah menjadi alasan utama mengapa jarang terlihat
ODGJ mengalami penyakit yang kerap terjadi di masyarakat seperti
demam,diare, tipes dan lain-lain. Kondisi lingkungan dan aktivitas ODGJ yang
sarat akan sumber penyakit justru membuat imun mereka menjadi lebih kuat.
Hal sederhana adalah saat kita kecil pasti terbiasa
makan dipinggir jalan yang tercampur dengan debu jalanan, beli gorengan dari
hasil minyak jelantah, hobi makanan pedas, asin, hingga kaya akan
rempah-rempah.
Saya ingat masa kecil saya yang hobi makan apapun
yang dijual di depan sekolah. Kebiasaan seperti ini memberi keuntungan yaitu
ketika diajak makan dimanapun tidak menjadi masalah.
Namun berbeda bagi mereka yang dari kecil selalu
diarahkan makan makanan higieni. Ketika diajak makan di pinggir jalan
seketika perut memberikan respon yang kurang baik seperti perut menjadi mulas,
mual hingga diare.
Bisa ditanyakan kepada teman yang terlahir kaya
sejak kecil ataupun turis asing yang berasal dari negara maju. Ketika mereka
pertama kali mencoba makanan di pinggir jalan apakah mengalami gejala yang
sama?
Saya beberapa kali melihat video Youtube dari Bule
asing yang pernah berkunjung atau tinggal di Indonesia. Banyak dari bule ini
mengatakan pernah mengalami gejala permasalahan pencernaan saat pertama
kali makan makanan di pinggir jalan (food street) di Indonesia.
Kondisi ini yang mungkin dialami oleh ODGJ. Bisa
jadi sebenarnya ODGJ pernah mengalami permasalahan kesehatan namun seiring
waktu tubuh terbiasa menyebabkan mereka terkesan kebal terhadap penyakit yang
sering terjadi di masyarakat. Imun tubuhmu mereka sudah terbiasa melawan sumber
virus/bakteri yang masuk dalam tubuh.
2. Selalu Bergerak Setiap Waktu
Mengingat ODGJ banyak yang hidup terlantar tanpa
sanak saudara ataupun tempat tinggal membuat mereka rajin bergerak dan seakan
tidak lelah. Saya pernah bertemu ODGJ di satu daerah namun ketika saya ada di
daerah lain ternyata ODGJ tersebut ada disana. Dirinya berjalan kaki ke daerah
tersebut padahal saya pasti tidak sanggup apalagi harus berjalan kaki di tengah
teriknya matahari.
Saya merasa ini juga yang menjadikan mereka memiliki
fisik kuat karena selalu bergerak dan mengeluarkan keringat dengan cara sehat
yaitu berjalan kaki.
Kita seakan sudah terlena dengan kenyamanan dan
fasilitas yang dimiliki sehingga jarang bergerak. Alhasil banyak dari kita
memiliki tubuh yang gemuk, perut buncit yang berpotensi terkena kolesterol,
sakit jantung, diabetes hingga penyakit yang muncul karena kemalasan kita
bergerak.
3. Tidak Banyak Pikiran
Kenapa kita yang hidupnya lebih normal lebih
mudah mengalami penyakit? Ini karena otak kita terlalu banyak hal
yang dipikirkan seperti gaji yang kecil, cicilan yang banyak, utang yang
gak dibayar, diselingkuhi oleh pacar, cinta kehalang restu orang tua, hewan
peliharaan mati, gaji tidak naik-naik, maupun permasalahan lain yang membuat
hidup menjadi tidak tenang atau gangguan psikosomatis.
Kondisi ini membuat kita yang beraktivitas normal
justru rentan terkena penyakit dari mulai stres, susah tidur, penyakit lambung,
darah tinggi ingga penyakit lainnya.
Bagi ODGJ, mereka cenderung melupakan
permasalahan-permasalahan hidup dan terlihat beraktivitas tanpa beban meskipun
banyak dari mereka justru menjadi ODGJ dikarenakan tekanan lingkungan
sosial.
Mereka mampu meluapkan ekspresi sesuka hati maka
jangan tidak perlu kaget jika melihat ODGJ yang tiba-tiba marah, menangis
ataupun sekedar mengobrol dengan dirinya sendiri karena mereka akan melakukan
hal tersebut secara spontanitas.
Berbeda dengan kita yang berusaha memendam ekspresi
diri jika mengalami sesuatu hal.
Untuk itulah pentingnya untuk tidak terlalu
memikirkan suatu hal terlalu mendalam karena tanpa kita sadari alam bawah sadar
kita memberikan respon pada tubuh yang kemudian berpotensi memunculkan penyakit
yang tidak kita inginkan.
4. Tidak Banyak Mengeluh dan Berusaha Tampil Bahagia
Kita sudah sering mendengar nasehat agar tidak
terlalu banyak mengeluh. Lakukan segala sesuatu dengan ikhlas akan membuat kita
tenang menjalani hidup. Ini yang mungkin membuat ODGJ lebih terlihat sehat
karena mereka jarang terlihat mengeluh.
Bagaimana mau berkeluh kesah kepada kita, disaat
akan dihampiri oleh ODGJ di jalan saja kita langsung lari terbirit-birit. hehe
ODGJ juga terlihat lebih bahagia dibandingkan
manusia pada umumnya. Mereka mampu tertawa lepas, bernyanyi, berbicara tanpa
henti hingga melakukan hal layaknya seorang anak kecil. Sebenarnya tindakan ini
justru membuat lebih menikmati hidup karena kebahagian cukup untuk dirinya
sendiri tanpa harus memperdulikan orang lain.
Banyak dari kita berusaha ingin bahagia namun masih
memikirkan tanggapan atau respon orang lain. Seiring waktu justru kita
terkekang oleh tindsakan tersebut karena takut dianggap berekspresi berlebihan
atau bahkan memiliki permasalahan kejiwaan.
Justru ketika kita merasa bahagia, tubuh akan
memberikan respon positif. Terbukti di negara seperti Finlandia, Swiss, Taiwan,
Jepang ataupun Nepal banyak orang berusia tua namun tampak sehat karena dirinya
selalu berusaha hidup dengan bahagia.
Itulah beberapa pandangan saya mengapa ODGJ lebih
sehat dan bugar dibandingkan kita yang terlihat lebih normal dan beraktivitas
seperti pada umumnya.
Kita juga perlu menyadari bahwa hidup seseorang
pasti ada kelebihan dan kekurangan. Mungkin kekurangan ODGJ terletak pada
psikis mereka namun kelebihan mereka mampu lebih kebal dari penyakit dan lebih
ekspresif.
Semoga bermanfaat