Oknum pastor asal Kalbar tersebut sebelumnya telah
mengundurkan diri sebagai biarawan dan Imam Kapusin Provinsi Pontianak, pada
2019 di masa kepemimpinan Pastor Hermanus Mayong, sebagai Minister Provinsial
Ordo Kapusin periode 2018-2021, setelah diketahui kasusnya oleh pihak Ordo.
Kasus oknum pastor ini sebelumnya telah mencuat, dan
sudah diselesaikan pada masa tersebut, dengan beragam kesepakatan dan
perjanjian yang telah disepakati bersama. Bahkan oknum pastor dan EGA yang
sama-sama mengakui perbuatan mereka, telah dihukum adat di Kampang Basa, adat
Dayak Kanayatn.
Namun setelah itu, oknum pastor tersebut justru
ditarik kembali sebagai imam Kapusin, dan saudara Kapusin Provinsi Pontianak
oleh Pastor Faustus Bagara, selaku Minister Provinsial Ordo Kapusin yang baru.
Mengetahui hal tersebut, suami EGA, yang berinisial
VN mendatangi Provinsial Kapusin Pontianak, bersama keluarganya. Kedatangan VN
dan keluarga yang didampingi Ketua DAD Mempawah itu, untuk mempertanyakan
status oknum pastor itu di Provinsial Kapusin Pontianak, yang pernah terlibat
skandal dengan EGA, istri VN.
Kedatangan VN bersama keluarganya di Provinsial
Kapusin Pontianak pun disambut oleh Pastor Stephanus Gathot Purtomo, sebagai
Vikaris Provinsial, dan Pastor William Chang, sebagai penasihat Provinsial.
Pertemuan tersebut pun berlangsung tegang.
VN yang mendapat informasi bahwa oknum pastor
ditarik kembali menjadi imam di Kapusin, tak terima. Pihak Provinsial Kapusin
dituding menutupi informasi tersebut. VN yang datang lengkap dengan bukti-bukti
pun merasa dizolimi oleh pihak Provinsial Kapusin Pontianak. Setelah rumah
tangganya bersama EGA dihancurkan oleh oknum pastor tersebut, pihak Provinsial
Kapusin justru seperti memberikan panggung dan melindunginya.
“Pastor yang notabene sudah bermasalah dengan kami,
informasinya ditarik lagi menjadi imam Kapusin. Terkait informasi itu benar
atau tidak, maka kami mendatangani Ordo Kapusin untuk menanyakan itu, yang
dimediasikan oleh Bruder Stephanus Paiman. Tapi dari pihak Ordo Kapusin tidak
memberikan jawaban yang memuaskan kami,” kata VN, Selasa, 11 Januari 2022.
VN mengatakan, pihak Ordo Kapusin menawarkan untuk dijadwalkan
pertemuan kembali. Namun VN kecewa. VN merasa dibohongi dengan dilanggarnya
perjanjian dan kesepakatan yang telah dibuat.
“Intinya kami ke sini hanya ingin mencari kebenaran,
bahwa posisi saya sudah dizolimi, dibohongi dengan perjanjian sebelumnya. Kami
ingin kasus ini tetap berlanjut sampai tuntas,” ucap VN.
VN pun dengan tegas menyebut pihak Ordo Kapusin
Pontianak seperti menutupi informasi tentang status ditariknya kembali oknum
pastor itu sebagai imam.
“Tapi ada keadilan yang harus ditegakan. Ini harus
jadi pelajaran bagi siapapun. Saya di sini sebagai korban, jangan sampai ada
kasus serupa terulang kembali. Saya minta ini dijadikan pelajaran untuk kita
semua,” imbuhnya.
Sementara itu, Vikaris Provinsial Kapusin Pontianak,
Pastor Stephanus Gathot Purtomo, enggan memberikan penjelasan saat diwawancarai
wartawan. “Saya no comment saja, dari pada nanti keliru. Lebih baik no comment,”
tukasnya.