Orang-orang bereaksi berdiri di belakang area tertutup di sekitar sisa-sisa peluru di Kiev, Ukraina, usai negara itu digempur militer Rusia pada Kamis (24/2/2022). [AFP/Sergei Supinsky] |
Helmy meminta pemerintah untuk segera melakukan
evakuasi dan memberikan perlindungan terhadap 138 WNI yang kini berada di
Ukraina.
"Ada sekitar 138 WNI yang tinggal di Ukraina.
Dalam situasi yang sangat tidak aman pasca serangan Rusia atas Ukraina, kita
berharap pemerintah RI melalui Kemenlu, bisa segera melakukan evakuasi dan
perlindungan kepada saudara-saudara kita," kata Helmy dalam keterangan
tertulisnya, Sabtu (26/2/2022).
Seorang lelaki di Kota Chuguiv, Ukraina, tampak bersedih dengan latar belakang sebuah mobil yang hancur akibat serangan Rusia. (Foto: AFP) |
Helmy menegaskan, kalau keselamatan WNI menjadi
tanggung jawab bersama selain terus mengupayakan gencatan senjata dan
perdamaian untuk Rusia dan Ukraina yang kini tengah berperang.
Sementara itu, Komisi I DPR RI dikatakannya,
melakukan komunikasi intensif dengan pihak Kemenlu untuk mencari langkah
strategis.
"Guna mengupayakan solusi terbaik bagi WNI yang
berada di Ukraina," ujarnya.
Secara terpisah, Direktur Perlindungan WNI
Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha mengatakan, pihaknya telah menyiapkan
rencana kontigensi untuk WNI yang berada di Ukraina. Rencana ini akan diambil
jika situasi semakin memanas antara Ukraina dan Rusia.
"KBRI di Kiev juga bekerjasama dengan Kemlu dan perwakilan di wilayah
dekat dengan kita telah membangun apa yang dimaksud rencana kontigensi untuk
mengantisipasi jika ada eskalasi di kemudian hari," ujar Judha dalam press
briefing secara virtual, Kamis (3/2/2022).
Judha menuturkan berdasarkan laporan yang diterima,
sebanyak 131 WNI yang saat ini berada di Ukraina. Dari jumlah tersebut, 78
tinggal di Kota Kiev.
"Jumlah WNI saat ini berjumlah 131 orang,
tersebar di beberapa kota, mayoritas tempat tinggal di kota Kiev 78
orang," ucap dia.
Selain itu, Judha mengatakan pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kiev telah mengimbau para WNI untuk melakukan lapor diri dan melakukan pemutakhiran data.
Warga indonesia di ukraina (VOA Indonesia) |
Sehingga kata dia, data yang dimiliki KBRI adalah
data yang terbaru.
"Juga tetap waspada dan selalu berkomunikasi
dengan KBRI. KBRI juga sudah membangun WhatsApp untuk seluruh 131 WNI tersebut
untuk memastikan jalur komunikasi antara KBRI dan juga warga negara kita yang
ada di sana, selalu terjalin," katanya.