Mengapa Jendela di Gereja Katolik Banyak Gunakan Kaca Patri? Simak Penjelasannya

Mengapa Jendela di Gereja Katolik Banyak Gunakan Kaca Patri? Simak Penjelasannya




Setapak rai numbeiGereja katredal memiliki ciri khas yang unik bila dibandingkan dengan bangunan gereja pada umumnya.

Selain memiliki langit-langit yang tingi, gereja katedral terutama yang berusia lebih tua memiliki jendela dengan kaca patri yang berornamen dan rumit.


Penggunaan kaca patri tertanya memiliki alasan khusus. Para pemimpin umat Katolik pada zaman dulu menggunakannya sebagai media komunikasi dengan umat. Saat itu, mayoritas orang tidak bisa membaca seperti halnya saat ini. Karena itu, ketika gereja ingin mengomunikasikan cerita dan gagasan Alkitab kepada para umat.

Gereja katredal memiliki ciri khas yang unik bila dibandingkan dengan bangunan gereja pada umumnya. 


Selain memiliki langit-langit yang tingi, gereja katedral terutama yang berusia lebih tua memiliki jendela dengan kaca patri yang berornamen dan rumit.


Penggunaan kaca patri tertanya memiliki alasan khusus. Para pemimpin umat Katolik pada zaman dulu menggunakannya sebagai media komunikasi dengan umat. Saat itu, mayoritas orang tidak bisa membaca seperti halnya saat ini. Karena itu, ketika gereja ingin mengomunikasikan cerita dan gagasan Alkitab kepada para umat.

Kaca patri di jendela gereja Katedral St Bavo di Belgia(Antonio Sessa /Unsplash)


Selain pembacaan Alkitab dari seorang pastor, jendela kaca patri dinilai mampu menyampaikan cerita-cerita dalam Alkitab secara jelas.


Karena itu, pada kaca patri biasanya digambarkan beragam persitiwa Alkitab. Jadi ketika orang mendengarkan pembacaan firman, mereka bisa langsung melihat visualnya di jendela. 



Misalnya peristiwa kelahiran Yesus, di mana akan terlihat gambaran bayi Yesus dikelilingi oleh Yusuf dan Maria. Lalu ada penggambaran tiga orang majus, gembala, domba, dan malaikat.


Kehadiran jendela-jendela dengan kaca patri tersebut memang mampu menghidupkan kisah-kisah Alkitab, tepat di depan mata para umat.


Jendela gereja pertama kali menggunakan kaca patri sejak abad ke-4. Kemudian, sekitar abad ke-12, kaca patri dikenal sebagai bentuk seni yang sah dan terhormat.



Gereja-gereja pada masa itu, kebanyakan dibangun dengan gaya arsitektur Gotik. Gaya arsitektur ini dirancang memiliki ukuran jendela yang besar. 


Untuk mengisi ruang-ruang kosong pada jendela itu, para seniman akan membentuk kaca ke dalam berbagai bentuk dan ukuran. Kemudian kaca-kaca tersebut dirakit ntuk menciptakan pemandangan visual yang dinamis.


Selain menampilkan cerita-cerita dalam Alkitab, jendela kaca patri banyak digunakan karena dapat menciptakan pemandangan yang menarik di dalam gereja.



Misalnya saja Katedral Notre Dame di Paris memiliki jendela kaca patri raksasa yang menciptakan aksen cahaya di dalam bangunan gereja. Tak heran geraja-gereja Katolik terutama yang sudah berusia lebih dari seratus tahun sering diburu para turis baik untuk berwisata religi maupun mendapatkan foto yang indah.


***
Sumber: kompas.com









Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama