Presiden Vladimir Putin menegaskan Rusia tak berniat menduduki Ukraina meski telah melancarkan operasi militer khusus ke wilayah Donbas. (Foto: AFP/ALEXEI DRUZHININ) |
"Rencana kami bukan untuk menduduki Ukraina, kami tak berencana memaksakan
itu pada siapa pun," kata Putin dalam pidatonya pada Kamis (24/2)
dikutip CNN.
Pernyataan itu ditegaskan Putin usai mengumumkan operasi militer khusus ke
Donbas, wilayah di timur Ukraina yang dikuasai kelompok separatis pro-Rusia
pada Kamis (24/2) pagi.
"Saya telah membuat keputusan untuk mengerahkan sebuah operasi militer (ke
timur Ukraina)," kata Putin dalam pidato singkatnya seperti dikutip AFP.
Operasi militer dilancarkan Rusia setelah dua pemimpin wilayah separatis
Ukraina di Donetsk dan Luhansk diklaim meminta bantuan
Putin. Kedua kelompok separatis itu mengklaim pasukan Rusia telah melancarkan
agresi ke wilayah mereka.
Meski begitu, Putin tak menjelaskan secara rinci maksud dan tujuan Rusia
melancarkan operasi militer ke Donbas. Putin malah memerintahkan pasukan
Rusia yang berada di Donbas dan sekitarnya untuk mundur menghindari
ketegangan lebih lanjut.
Sebelum pengumuman operasi militer, Presiden Ukraina, Volodymyr
Zelensky, juga mengatakan Rusia telah menyetujui serangan ke negaranya.
Sekitar 200 ribu personel militer sudah ditempat di perbatasan Rusia-Ukraina.
Zelensky bahkan telah mencoba menghubungi Putin via telepon, namun
tak dihiraukan.
"Saya berinisiasi menelepon Presiden Rusia. Hasilnya: diam," kata
Zelensky dalam pidatonya dikutip AFP, Rabu (23/2)
***
Sumber: www.cnnindonesia.com
.