Melintasi 750 mil ke
Slovakia hanya dengan membawa kantong plastik, paspor, dan nomor telepon
tertulis di punggung tangannya.
Kepolisian Slovakia
mengkonfirmasi perjalanan Hasan. Ibunya khawatir karena di samping rumahnya ada
pembangkit listrik tenaga nuklir yang ditembaki Rusia.
"Dia datang
sendirian dari Zaporizhzhia karena orang tuanya harus tinggal di Ukraina,"
kata juru bicara Kepolisian Slovakia, Denisa Bardyova.
Ibunya hanya mengantar
Hasan ke perjalanan kereta api menuju Slovakia. Tidak bisa ikut menemani karena
harus merawat nenek dari Hasan yang difabel.
Hasan yang merupakan
salah satu dari 1,7 juta pengungsi Ukraina akibat keputusan Presiden Rusia
Vladimir Putin. Bocah tersebut langsung dirawat oleh para relawan setibanya di
Slovakia pada Sabtu (5/3/22).
Para relawan juga
langsung menghubungi nomor telepon yang ada di punggung tangannya. Nomor
tersebut merupakan kerabatnya yang tinggal di Bratislava.
Mendengar kabar anaknya
sudah tiba di Slovakia, sang ibu, Julia Pisecka Volodymyrivna begitu lega dan
berterima kasih telah menerima anaknya.
“Saya ingin berterima
kasih kepada pejabat dan sukarelawan Slovakia yang merawat putra saya dan
membantunya melintasi perbatasan," kata Julia lewat sambungan video call
dengan relawan.
“Saya bersyukur Anda
telah menyelamatkan hidup anak saya," ujarnya.
Kementerian Dalam
Negeri Slovakia mengatakan, “Seluruh dunia telah tersentuh oleh kisah anak
laki-laki berusia 11 tahun ini."
Berbagai pihak di media
sosial juga tersentuh dengan senyum, tekad, dan keberanian Hasan yang layak
diakui sebagai pahlawan sejati.
Asosiasi Komunitas
Pemuda Kristen Eduard Filo saat ini mengupayakan penyelamatan keluarga Hasan
termasuk neneknya yang difabel.
***
Sumber: www.trans7.co.id