Kapolres Brebes AKBP
Faisal Febrianto mengatakan saat ini terduga pelaku masih menjalani proses
pemeriksaan oleh penyidik.
“Saya enggak gila, Pak,
saya hanya ingin disayang,” kata Kanti saat dimintai keterangan oleh petugas.
Dia mengaku sang suami
sering mendapat pemberhentian kontrak kerja. Suami yang menganggur tidak ingin
melibatkan anak-anaknya untuk hidup susah.
"Saya enggak gila
pak, saya pengen disayang, sama suami, tapi suami saya sering nganggur, saya
enggak sanggup kalau kontraknya habis nganggur lagi, (kontrak) kerjanya, saya
ingin menyelamatkan anak-anak," kata Kanti
Novi, tetangga pelaku
mendengar suara teriakan usai shalat subuh. Hamidah, bibi Kanti yang berteriak
minta tolong.
"Warga kemudian
mendobrak pintu kamar dan menemukan tiga korban mengalami luka-luka
serius," kata Novi kepada wartawan dilansir Kompascom.
Saat ditemukan, Kunti
masih mengenakan mukenah sedangkan anak-anak yang terluka langsung dibawa Iwan,
tetangga Kanti ke puskesmas terdekat.
"Korban meninggal
terdapat luka sayat di leher kiri sepanjang 12 cm dan dalamnya 5 cm. Kalau yang
dua lainnya, luka di leher, rahang dan dada," jelas petugas Puskesmas
Tonjong Sajio.
Kedua anak pelaku
dirawat di RSUD Margono untuk mendapat perawatan lebih lanjut. Salah satu anak
dimakamkan di TPU Dukuh Sokawera, Desa Tonjong.
***
Sumber: trans7.co.id