Raden Rara Isti Wulandari atau akrab disapa Mbak Rara. Foto: kumparan |
Di balik ajang balap
internasional ini, terselip kisah unik yang menjadi sorotan. Ya, dalam event
ini, pawang hujan dilibatkan.
Dia adalah Raden Rara
Istiati Wulandari atau akrab disapa Mbak Rara. kumparan berkesempatan
mewawancarai Mba Rara usai perhelatan MotoGP di Sirkuit Mandalika.
Mbak Rara lahir di
Papua, dan saat ini berdomisili di Jakarta. Mbak Rara pernah mengenyam
pendidikan D3 Pariwisata. Ia mengaku akan segera melanjutkan studi S1 dengan
mengambil jurusan psikologi.
Wanita berusia 39 tahun
ini mengaku tiba di Mandalika pada 2 Maret 2022. Setelah tiba, Mbak Rara
berkeliling ke tempat-tempat spiritual untuk berdoa.
Pawang hujan saat melakukan ritual tradisionalsaat sesi latihan untuk MotoGP di Sirkuit Internasional Mandalika di Kuta Mandalika di Lombok Tengah, Jumat (18/3/2022). Foto: Sony Tumbelaka/AFP |
Mbak Rara mengawal
proses pengaspalan, pembangunan infrastruktur hingga proses penurunan tenda
usai event MotoGP di Sirkuit Mandalika.
Lalu, timbul
pertanyaan, berapa tarif Mbak Rara sebagai pawang hujan?
Mbak Rara mengatakan,
pada perhelatan MotoGP di Mandalika ini, ia dipekerjakan selama 21 hari dengan
bayaran sebesar Rp 5 juta dalam satu hari.
"Di sini [bayaran]
saya tiga digit, satu hari saya dikasih Rp 5 juta. Tapi, di sini saya kerja dari
pagi karena sama teman-teman PP itu pengaspalan 24 jam. Terus saya di sini tuh
kayak melayani, jadi taman depan kan ada tukang taman, tukang ngecor, tukang
lampu, tukang parkir, nah itu jamnya berbeda," kata Mbak Rara kepada kumparan,
Minggu (20/3).
"Setiap hari saya
berdoa dari jam 04.00 WITA, harusnya tidur jam 22.00-23.00, tapi di sini saya
tidurnya jam 01.00, bangunnya itu 03.30 dan jam 04.00 itu sudah mulai
berdoa," sambungnya.
Ternyata, ini bukan
kali pertama Mbak Rara dipanggil sebagai pawang hujan. Beberapa kegiatan
kementerian atau lembaga di Indonesia turut memakai jasanya.
Mbak Rara juga
bercerita pernah menjadi pawang hujan konser Guns n Roses di Jakarta. Sat itu,
ia mengaku mendapat bayaran cukup banyak.
Pawang hujan saat melakukan ritual tradisionalsaat sesi latihan untuk MotoGP di Sirkuit Internasional Mandalika di Kuta Mandalika di Lombok Tengah, Jumat (18/3/2022). Foto: Sony Tumbelaka/AFP |
"Saya pernah
dibayar Guns n Roses lumayan, harusnya sekitar Rp 50 juta, tapi saya dapatnya
RP 37 atau Rp 38 juta karena kan dipotong EO," tuturnya.
Selain itu, Mbak Rara
juga mengaku dipanggil sebagai pawang hujan pada perhelatan Asian Games 2018,
rangkaian Pilpres 2019 hingga pelantikan Presiden Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Jadi, Tuhan itu
mempertemukan saya dengan rekan-rekan yang kepengin Indonesia itu punya
pemimpin yang baik, jadi ketemu Tjahjo Kumolo di era 2014, kemudian ya PDIP,
Pak Hasto, terus kemudian kemarin sampai pelantikan presiden, estafet
berikutnya dengan Pak Erick Thohir," kata dia.
Mbak Rara mengaku
sempat vakum jadi pawang hujan dan lebih banyak menghabiskan waktu bersama
keluarga. Namun, ia akhirnya kembali menjadi pawang hujan menyusul banyaknya
event vaksinasi di sejumlah kota.
Raden Rara Isti Wulandari atau akrab disapa Mbak Rara. Foto: kumparan |
"Sebelum diumumkan
corona itu saya sudah benar-benar jarang kegiatan, lebih banyak dengan
keluarga. Tapi, akhirnya event vaksin saya handle lagi, jadi ada event vaksin
BUMN, ada vaksin TNI-Polri, nah itu membutuhkan jasa pawang hujan, karena kan
masih ada sentra vaksinnya, jadi belum banyak dibutuhkan pawang hujan,"
ungkapnya.
"Saya handle di
Stadion GBK vaksin bersama BUMN dan serbuan vaksin TNI. Saya juga handle vaksin
BUMN di Purwokerto, di Semarang, di Surabaya, di Eldorado Bandung, dan di
Jakarta. Jadi, saya jadi pawang hujan untuk 5 kota dan atas izin Tuhan
berhasil," pungkasnya.
***