Will Smith memukul Chris Rock pada perhelatan Academy Awards akibat menjadikan kondisi kesehatan istrinya yang terkena alopecia sebagai lelucon. Alopecia sendiri merupakan penyakit autoimun yang dapat menyebabkan kebotakan.
Will Smith pukul Chris Rock saat Academy Awards karena menjadikan Alopecia istrinya sebagai lelucon (Sumber foto: Featureflash Photo Agency) |
Alopecia termasuk
penyakit autoimun yang membuat rambut rontok berlebihan. Simak ulasan lengkap dari Setapak Rai Numbei mengenai alopecia dalam artikel ini.
Apa itu penyakit alopecia?
Pada 2021, istri Will
Smith, Jada Pinkett Smith, mengungkap ke publik bahwa dirinya mengalami
alopecia. Hal ini bermula dari kerontokan hebat yang ia alami saat sedang
mandi.Alopecia adalah penyakit autoimun yang menyebabkan rambut rontok.
Beberapa orang menyebut kondisi ini sebagai alopecia areata, tingkat keparahan dari kerontokan rambut berbeda pada masing-masing
penderitanya.Saat memiliki alopecia, rambut rontok dapat terjadi di beberapa
titik saja. Meski ada juga yang mengalaminya di banyak bagian kepala sehingga
tampak botak.Rambut bisa saja tumbuh kembali, sebelum akhirnya rontok lagi.
Dalam beberapa kasus, rambut mungkin akan tumbuh tanpa mengalami kerontokan
kembali.
Ciri-ciri penyakit alopecia yang umum terjadi
Rambut rontok merupakan
gejala utama dari penyakit alopecia. Kerontokan rambut ini sering menyebabkan
kebotakan di beberapa bagian kulit kepala Anda. Tak hanya menyerang kepala,
penyakit alopecia juga dapat memengaruhi rambut-rambut yang ada di alis, bulu mata,
hingga, janggut.Ketika mengidap penyakit ini, Anda mungkin akan mendapati
rambut rontok dalam bentuk gumpalan. Meski begitu, ada beberapa masalah
kesehatan lain yang menunjukkan gejala serupa. Apabila Anda mendapati rambut
rontok dalam bentuk gumpalan, segera berkonsultasi dengan dokter untuk
mengetahui penyebab pastinya.Berikut ini sejumlah gejala yang menjadi ciri-ciri
penyakit alopecia:
1. Rambut rontok lebih banyak saat cuaca dingin
2.
Kehilangan
banyak rambut dalam waktu singkat
3.
Kuku jari tangan
dan kaki menjadi kemerahan dan rapuh
4.
Kebotakan kecil di kulit kepala atau bagian tubuh lain
yang ditumbuhi rambut
5. Merasakan kesemutan, gatal, atau sensasi terbakar
pada kulit sebelum rambut rontok
Penyebab alopecia areata
Seperti yang telah
disebutkan sebelumnya, penyebab alopecia adalah penyakit autoimun. Alopecia
terjadi ketika sel-sel imun tubuh keliru menyerang folikel rambut dan menganggapnya sebagai ancaman.
Akibatnya, terjadilah kerontokan.Sampai sekarang, belum diketahui secara pasti
apa yang jadi penyebab gangguan autoimun pada penderita penyakit alopecia.
Namun, Anda akan lebih berisiko menderita penyakit ini apabila mengidap
kondisi-kondisi seperti:
1. Asma
2.
Vitiligo
3.
Penyakit tiroid
4.
Down syndrome
5.
Anemia
pernisiosa
Cara mengobati alopecia
Hingga saat ini, belum
ada obat yang dapat menyembuhkan alopecia secara total. Pengobatan yang
dilakukan bertujuan untuk mengurangi gejala rambut rontok. Akan tetapi, ada
beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan rambut kembali.Selain itu,
seperti yang telah disebutkan sebelumnya, rambut penderita alopecia mungkin
saja tumbuh kembali tanpa melakukan pengobatan. Meskipun rambut
dapat tumbuh kembali dengan sendirinya, sejumlah perawatan mungkin diperlukan,
terutama jika kerontokan yang Anda alami akibat penyakit alopecia sudah terlalu
parah. Berikut ini sejumlah perawatan yang biasa digunakan untuk membantu
mengatasi penyakit alopecia:
1.
Suntikan steroid
Suntikan steroid pada kulit kepala membantu menekan
reaksi imun yang menyebabkan alopecia areata. Penekanan reaksi imun ini
dilakukan dengan tujuan untuk mengembalikan fungsi folikel rambut, sehingga
rambut dapat tumbuh kembali dengan normal.Cara ini umumnya dipakai untuk
mengatasi alopecia yang menyebabkan kebotakan berukuran kecil hingga sedang.
Dalam beberapa kasus, pengobatan ini mungkin tidak cocok bagi penderita
alopecia, sehingga kerontokan rambut tidak dapat teratasi dengan baik.Setelah
menjalani suntikan steroid, butuh waktu 1 hingga 2 bulan untuk menunggu area
yang mengalami kebotakan kembali ditumbuhi rambut. Supaya mendapatkan hasil
yang maksimal, dokter akan meminta Anda untuk menjalani suntik steroid tiap 4
hingga 6 minggu sekali .
2.
Krim steroid
Penggunaan krim steroid
dapat membantu pertumbuhan kembali pada bagian tubuh yang mengalami kerontokan
rambut. Namun, cara ini tidak seampuh menggunakan suntikan steroid.Ketika
menggunakan steroid, Anda mungkin harus menunggu waktu 3 hingga 6 bulan hingga
bagian tubuh yang mengalami kebotakan mulai ditumbuhi rambut kembali. Apabila
setelah 3 hingga 6 bulan Anda tidak menemui adanya perubahan, beralihlah ke
cara perawatan yang lainnya.
3.
Minoxidil
Bagi sebagian orang,
mengoleskan minoxidil dapat membantu menumbuhkan rambut pada
bagian tubuh yang mengalami kebotakan akibat penyakit alopecia. Untuk menunggu
rambut mulai tumbuh kembali dengan minoxidil, umumnya dibutuhkan waktu 2-3
bulan. Jika cara ini cocok untuk Anda, rambut dapat kembali tumbuh maksimal
dalam waktu 1 tahun.Ketika hendak menggunakan minoxidil untuk mengatasi
alopecia areata, Anda sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Hal tersebut penting dilakukan supaya terhindar dari risiko-risiko dan efek
samping yang bisa ditimbulkan.
4.
Imunoterapi
Imunoterapi dilakukan
dengan cara memberikan zat khusus untuk membuat kulit bereaksi seperti alergi.
Zat yang umum digunakan dalam imunoterapi adalah diphencyprone (DPCP). Setiap satu
minggu sekali, peningkatan dosis diberikan pada bagian tubuh yang mengalami
kebotakan hingga kulit seperti mengalami dermatitis ringan dan rambut tumbuh
kembali.Setelah rambut tumbuh kembali, penghentian perawatan berpotensi
menyebabkan kerontokan rambut berulang. Maka dari itu, penting bagi Anda untuk
melakukan perawatan rutin supaya rambut tidak rontok lagi.
Catatan dari Setapak Rai Numbei
Alopecia adalah
penyakit autoimun yang menyebabkan kerontokan rambut parah. Cara mengatasi
alopecia bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, mulai dari suntikan maupun
krim steroid, pengolesan minoxidil, dan imunoterapi.Jika kerontokan terus
terjadi dan malah bertambah parah, segeralah berkonsultasi dengan dokter.
Penangan sedini mungkin dapat mengurangi risiko kemunculan masalah kesehatan
yang lebih serius.
**Dirangkum dari berbagai sumber