Sederet artis dalam rombongan Juragan 99 dan Shandy Purnamasari di Kota Paris. |
Hingga Selasa (8/3/2022), Paris Fashion Week menjadi
trending di Twitter dengan lebih dari 70 ribu kali warganet mengomentarinya.
Hal ini bermula dari berbondong-bondongnya para
selebritas yang mewakili merek lokal untuk meramaikan gelaran fashion show di
Paris.
Namun, hal ini menjadi perdebatan setelah beberapa
selebriti dan merek lokal mengklaim menghadiri gelaran fashion terbesar di
dunia ini.
Padahal, pengusaha Lucky Heng menyebut mereka hanya
menghadiri fashion show di Paris, bukan Paris Fashion Week.
Apa itu Paris
Fashion Week?
Dalam dunia fashion, ada empat fashion show terbesar
dan paling penting di dunia.
Di antaranya, New York, Paris, London, dan Milan.
Namun, di antara keempatnya, Paris adalah fashion
show yang pertama kali diselenggarakan dalam industri ini.
Dikutip dari Fashion
United, Paris Fashion Week dimulai pada 1973.
Acara ini merupakan pertemuan penting yang enggan
dilewatkan bagi para pecinta fashion baik di Prancis maupun di seluruh dunia.
Nama resmi dari acara ini adalah "Semaine des
Créateurs de Mode", tetapi Paris Fashion Week atau PFW adalah nama yang
paling umum digunakan.
Acara di Paris Fashion Week dibagi menjadi 3
kategori, di antaranya Pakaian Pria, Haute Couture, dan Ready-to-wear (baju
siap pakai).
Setiap kategori "Haute-Couture" adalah
merujuk pada rancangan busana yang lebih eksklusif dengan kualitas material
berkualitas tinggi.
Agar memenuhi syarat, setiap brand harus memenuhi
kriteria ketat yang ditetapkan untuk menjadi Haute Couture.
Kriteria tersebut terdiri dari banyak aturan, salah
satunya adalah persyaratan untuk membuat minimal 35 penampilan per tahun dan
yang harus mencakup pakaian siang dan malam.
Sehingga, hanya beberapa brand yang mendapatkan
gelar ini dan dapat dianggap sebagai penghasil koleksi 'Haute-Couture'.
Paris Fashion Week diselenggarakan oleh Federasi
Mode Prancis.
Acara ini mencakup lebih dari 100 pertunjukan yang
menampilkan brand papan atas seperti Chanel, Christian Dior, atau Yves Saint
Laurent.
Paris Fashion Week berlangsung dua kali dalam
setahun di ibu kota Prancis, dengan edisi Musim Semi/Musim Panas dan edisi
Musim Gugur/Musim Dingin.
Tanggal penyelenggaraan Paris Fashion Week
ditentukan oleh Fédération de la Haute Couture et de la Mode.
Koleksi Haute-Couture selalu dihadirkan sebelum
koleksi ready-to-wear yang mewakili separuh dari pertunjukan.
Awal Mula Paris
Menjadi Pusat Fashion Show
© Disediakan oleh tribunnews.com Koleksi Chanel Huate Couture yang ditampilkan dalam rangkaian perhelatan Paris Fashion Week Huate Couture, Selasa (7/7/2015). (PATRICK KOVARIK / AFP) |
Dikutip dari Urbinsider,
acara ini pelopori oleh seorang penjahit bernama Charles Fredrick Worth pada
awal 1850-an.
Kala itu, ia mempresentasikan koleksi barunya kepada
model secara langsung.
Hal ini menjadi ide baru dengan membantu mendirikan
asosiasi perdagangan Chambre Syndicale de la Confection et de la Couture pour
Dames et Fillettes.
Worth berperan penting dalam menyiapkan panggung
untuk industri mode Prancis.
Saat itu, istilah "haute couture" mulai
digunakan, tetapi hanya untuk mereka yang pantas mendapatkannya.
Sebelumnya acara diadakan di rumah pribadi dan
studio desainer dan berlanjut hingga abad ke-20, dengan Prancis berkuasa
sebagai pusat fashion global.
Seiring waktu, pesta penuh gaya ini menjadi lebih
megah dan canggih, berubah menjadi peragaan busana lengkap, dengan desain set,
musik, dan kamera.
Saat Prancis di bawah pendudukan Nazi selama Perang
Dunia II, peragaan busana semacam itu mulai diadakan di Amerika Serikat.
Pada 1943, New York Fashion Week yang awalnya
disebut "Press Week" lahir.
Italia mengikutinya, pertama di Milan pada tahun
1958 dan kemudian di Florence pada tahun 1972 dan terakhir London Fashion Week
dimulai pada tahun 1984.
Pada tahun 1973, Paris kembali ke garis depan
fashion dengan peragaan busana Grand Divertissement Versailles atau
"Pertempuran Versailles."
Dalam acara yang diselenggarakan di Istana
Versailles, para desainer menunjukkan karya terbaiknya.
Desainer baru asal Amerika Oscar de la Renta, Anne
Klein, Bill Blass, Halston, dan Stephen Burrows berkompetisi melawan master
Prancis, Yves Saint Laurent, Hubert de Givenchy, Pierre Cardin, Emanuel Ungaro,
dan Marc Bohan dari Christian Dior.
Akhirnya, penyelenggaraan itu memicu Paris Fashion
Week secara resmi dengan Haute Couture, Ready-to-Wear, dan Men's Fashion
menjadi kategori utamanya.
(Tribunnews.com/Maliana)