Memaknai duka dengan cawan
perjamuan terakhir, rawan rasanya. Kalender terkelupas, koyak dari dinding.
Angka serupa merah daging, luka;
Mereka telah mengelopeknya dengan
diam. Lapis demi lapis, mencipta tangis sendiri, perih sendiri.
Geraham serupa gemeretak pisau atau pedang. Sakit pun tak sudi berbagi.
"Telah dicari Tuhan di alir
kelopak air mata itu. Meski penyamun, sungguh mereka tak ingin Ia
pergi."
Pada mezbah, tulang-tulang
bergemeretak. Daging-daging berkeriyut. Mati atau bertahan hidup; sekarat
dengan gigil dan doa.
Tapi tingkap altar terbuka, tak
pernah bergembok. Menyusun requiem. Lantunan misa - penyerahan dini hari
atau malam yang jahanam.
"Telah dicari-Nya para musafir
di seantero derita, ke mana-mana. Sesungguhnya Tuhan juga tak ingin mereka
pergi..."
Selamat jalan menuju Taman Fidaus
Bapak Damas NDatung
Bulan membentang padang cahaya di
tengah malam,
Diam-diam setangkai rindu patah di
pelupuk mata kami,
Air mata menetes pada dinding pipi,
isak yang tragis merintih mengenang sebab.
Tuhan, kami di sini tinggal
sendiri.
Bapak kami sudah tak mungkin
kembali ke sini, kami melihat ayah terhanyut pergi dengan sesal yang
terpahat pada kerut di keningnya.
Tuhan, kami di sini dalam barisan
duka dan rintihan doa.
Ibu tak mungkin kembali, kemarin kami
menyalakan lilin di pusaranya.
Tuhan,kami di sini sepi.
Sebab banyak orang yang pergi tak
mungkin kembali. Tuhan sebenarnya kenapa?
Ayah dan ibu juga pergi tanpa
meninggalkan sebuah pesan dalam tudung rindu, atau menulis sebuah puisi doa
agar kami dapat menemukan mereka mungkin di Gereja.
Tuhan mengapa kehilangan terasa
begitu pahit?
Baru beberapa hari ayah dan ibu
pergi tapi rindu ini sudah melangit,
Tangis tak kunjung kering karena
harap mustahil menunai hasil,
Tuhan, aku sendiri.
Tuhan, kami butuh bantuan.
Tuhan, kami menulis kabar duka ini
pada langit-langit doa kami yang kelabu, berharap kau memulangkan ayah juga
mendatangkan ibu walaupun hanya kaku dan dingin terpahat di mata kami,
Tuhan, Amin paling dalam kami panjatkan
dalam namamu.
Selamat jalan Bapak Damas, Bahagialah bersama para kudus di surga.