Pater Kurt Bart, SVD, Pengelola Rumah Retret 'Kemah Tabor' Mataloko-Flores Berpulang. RIP

Pater Kurt Bart, SVD, Pengelola Rumah Retret 'Kemah Tabor' Mataloko-Flores Berpulang. RIP

Pater Kurt SVD


Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk Numbei) Komunitas Katolik Flores berduka hari ini atas berpulangnya Pater Kurt Bart, SVD, petinggi dan pengelola Rumah Retret di Mataloko, kabupaten Ngada, Flores.

Misionaris kelahiran Jerman ini meninggal setelah dirawat di rumah sakit beberapa bulan terakhir ini.

Tobbyas Djaji, alumni Seminari Mataloko dan tokok NTT di Jakarta, mengatakan pihaknya masih menunggu informasi dari Kemah Tabor Mataloko, namun kabar meninggal Pater Kurt telah beredar siang ini, termasuk video.

Pater Kurt dirawat selama sekitar 2 bulan terakhir, di Rumah Sakit Hillers Maumere dan Rumah Sakit Bajawa, terkena stroke atau serangan jantung. Pater Kurt meninggal di Rumah Sakit Bajawa.

Tobbyas Djaji mengatakan biaya perawatan pater Kurt berasal dari sumbangan para alumni Seminari Mataloko dan Ikatan Alumni Syuradikar (IAS) yang mencapai Rp52,75 juta, termasuk melunasi biaya perawatan di Rumah Sakit Hillers Maumere sebesar Rp42 juta.

"Kita sudah berjuang untuk Pater, tapi Tuhan menghendaki lain. Kita ikhlaskan Pater Kurt pergi meninggal kita," ujar Tobbyas kepada  Redaksi eNBe Indonesia siang ini.

Pihak Kemah Tabor terbantu karena biaya perawatan pater Kurt tidak menggagu keuangan Kemah Tabor. Pater Kurt meninggal di usia 87 tahun.

Kemah Tabor dan Pater Kurt telah dikenal luas, dan Kemah Tabor menjadi salah satu destinasi wisata rohani terbesar di Indonesia.

Komunitas Katolik Indonesia dari berbagai pulau telah melakukan ziara rohani ke Kemah Tabor.

Sejak lama, Rumah Retret Kemah Tabor Mataloko memang sudah terkenal sebagai pusat spiritualitas Katolik terbesar di Pulau Flores.

Didirikan tahun 1932 oleh misionaris Belanda, rumah retret ini persis terletak berhadapan dengan Seminari Menengah St. Yohanes Berkhmans Todabelu Mataloko.

Di balik Kemah Tabor, publik negeri ini mesti mengenal juga sosok paling berjasa bagi kemegahan Rumah Tinggi (nama populer untuk Rumah Retret Kemah Tabor) yakni Pater Kurt Bart, SVD.

Di tangan pastor barat (misionaris) asal Jerman ini, Rumah Tinggi Kemah Tabor menjadi sangat tersohor di Flores, NTT.

Bicara soal rumah tinggi (rumah retret kemah tabor di Mataloko, persis berhadapan denganseminari), Pater Kurt Bart, SVD adalah tokoh sentral yang melekat kuat di memori setiap orang.

Kemegahan bangunan rumah tinggi dan keheningan suasana tidak saja memberi keindahan dan ketenangan bagi mata dan hati para pengunjung/tamu, tapi juga menghadirkan kedamaian dan surga di tengah kota mataloko yang dingin dan beku itu.

Pater Kurt Bart, saat ini berusia 87 tahun, oleh sebagian besar pimpinan Gereja dan umat Katolik dikenal sebagai sosok luar biasa, extraordinary person.

Pater Kurt adalah generasi 520 misionaris Eropa yang menjejakkan kakinya dan berkarya seumur hidup di tanah misi, tanah Indonesia. Sampai saat ini Pater Kurt adalah satu dari delapan Misionaris SVD yang masih berkarya di Provinsi Ende.

Selamat Jalan Pater Kurt Bard, SVD Tercinta, Requiescat in Pace !!


Sumber: www.katolikku.com



 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama