Pasukan Israel berkumpul di lokasi serangan penembakan di dekat pos terdepan pemukim Yahudi, dekat Nablus, di Tepi Barat yang diduduki, Kamis (16/12). Foto: Ammar Awad/REUTERS |
"Israel sedang
menghadapi gelombang teror Arab yang membunuh," kata Perdana Menteri
Naftali Bennett dikutip dari Reuters, Rabu (30/3).
Penembakan ini bukan
kali pertama terjadi di Israel. Dalam sepekan terkahir, sudah terjadi beberapa
insiden penembakan. Jumlah korban tewas akibat rentetan penembakan telah
mencapai 11 orang.
Berdasarkan video
amatir di stasiun televisi Israel, terlihat seorang pria berpakaian hitam dan
menodongkan senapan serbu di Jalan di Bnei Brak.
Seorang pejabat
keamanan lokal mengatakan, penyerang merupakan warga negara Palestina.
Pasukan Israel berkumpul di lokasi serangan penembakan di dekat pos terdepan pemukim Yahudi, dekat Nablus, di Tepi Barat yang diduduki, Kamis (16/12). Foto: Ammar Awad/REUTERS |
Sedangkan seorang saksi
mata mengatakan, pria bersenjata itu mulai menembaki balkon apartemen dan
kemudian menembaki orang-orang di jalan dan yang ada di dalam mobil.
"Saya tinggal di
Hashneim Street di Bnei Brak dan saya berada di rumah ketika saya mendengar
suara tembakan," kata paramedis Menachem Englander.
"Saya segera pergi
ke jalan dan melihat seorang teroris menodongkan senjata ke arah saya.
Ajaibnya, senjatanya macet dan dia tidak bisa menembak," tambah dia.
Sementara layanan
ambulans Magen David Adom mengatakan, pelaku menembak mati lima orang. Tidak
lama setelah itu, polisi datang dan pelaku ditembak mati.
"Teroris
dilumpuhkan," kata juru bicara ambulans Zaki Heller.
Lebih lanjut, identitas
pelaku masih belum diungkap. Termasuk motif dan identitas para korban tewas.