Pasukan Ukraina bersiap lawan militer Rusia. (Foto: AP/Efrem Lukatsky) |
Berikut rangkuman situasi terkini terkait invasi
Rusia ke Ukraina.
1.
Biden: AS Tidak Akan Bertempur Perang Dunia III di
Ukraina
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe
Biden kembali menegaskan Gedung Putih tidak akan mengirim pasukan darat ke
Ukraina pada Jumat (11/3).
Biden
juga berjanji AS akan mempertahankan setiap jengkal wilayah NATO.
Meski tidak mengirim pasukan darat, AS akan memastikan Ukraina memiliki senjata
untuk mempertahankan diri dari serangan pasukan Rusia. Ia mengaku berbicara
dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky "hampir setiap hari".
2.
Ukraina Klaim Jenderal Ketiga Rusia Tewas
Seorang
jenderal Rusia dikabarkan tewas di tangan pasukan Ukraina. Mayor Jenderal
Andrei Kolesnikov menjadi jenderal Rusia ketiga yang meninggal dalam
pertempuran.
Informasi tewasnya Kolesnikov diunggah oleh akun Twitter militer Ukraina
@ArmedForcesUkr.
"Penjajah Rusia terus kehilangan perwira mereka dalam perang melawan
Ukraina. Tentara berhasil melenyapkan Mayor Jenderal Andrei Kolesnikov,
Komandan Distrik Militer Timur," tulis akun tersebut.
3.
Juru Bicara Militer Prancis Sebut Tentara Rusia
Kesulitan
Juru
bicara angkatan bersenjata Prancis Pascal Ianni menilai pasukan Rusia kurang
siap untuk melakukan invasi ke Ukraina. Tak ayal, mereka menghadapi banyak
kesulitan di lapangan.
"Terutama di bidang logistik dan di bidang intelijen," kata Ianni
pada stasiun TV Prancis France2, Jumat (11/3).
Serupa dengan pendapat Ianni, Kementerian Pertahanan Inggris juga mengatakan
masih adanya masalah logistik yang menghambat kemajuan Rusia.
"Pasukan Rusia terus membuat "kemajuan terbatas". Masalah
logistik yang menghambat kemajuan Rusia tetap ada, seperti halnya perlawanan
kuat Ukraina," jelas Kementerian Pertahanan Inggris dalam pembaruan
intelijen yang diunggah pada akun Twitter resmi @DefenceHQ.
Situasi Ukraina selama invasi Rusia. (Foto: REUTERS/ALEXANDROS AVRAMIDIS) |
4.
WHO Desak Ukraina Hancurkan Patogen Berbahaya di
Laboratorium
Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) mendesak Ukraina untuk menghancurkan semua patogen yang
sangat berbahaya di laboratorium. Hal ini untuk mencegah wabah ketika serangan
Rusia di negara itu berlanjut. Patogen merupakan parasit maupun bahan yang
dapat menimbulkan penyakit pada inangnya.
"Sebagai bagian dari pekerjaan ini, WHO sangat merekomendasikan kepada
Kementerian Kesehatan di Ukraina dan badan-badan lain yang bertanggung jawab
untuk menghancurkan patogen ancaman tinggi untuk mencegah potensi
kebocoran," terang WHO seperti dilansir AFP, Jumat (11/3).
5.
Pasukan Rusia Makin Dekat ke Kyiv, Bakal Serang
dalam Hitungan Hari
Pasukan
Rusia dilaporkan tengah berkumpul di barat laut ibu kota Ukraina, Kyiv untuk
melakukan serangan kembali dalam waktu dekat.
Hal itu diketahui dari gambar perusahaan satelit swasta milik Amerika Serikat.
Sebelumnya pihak Inggris mengatakan Rusia bisa jadi tengah mempersiapkan
serangan di kota tersebut dalam beberapa hari ke depan.
Dari gambar satelit yang dirilis perusahaan AS, Maxar, tampak kendaraan lapis
baja bermanuver melalui kawasan dekat bandara di pinggiran barat laut Kyiv.
Elemen-elemen lain juga telah diposisikan ulang di dekat pemukiman yang berada
di Lubyanka. Howitzer pun disiagakan dalam posisi menembak. "Rusia
kemungkinan berusaha untuk mengatur ulang dan memposisikan kembali kembali
pasukannya untuk aktivitas serangan dalam beberapa hari mendatang," bunyi
pernyataan Kementerian Pertahanan Inggris.
"Ini mungkin akan mencakup operasi [militer] di ibu kota [Ukraina]
Kyiv."
6.
Rusia Luaskan Serangan ke 3 Kota Baru Ukraina
Rusia
memperluas agresi mereka dengan melakukan serangan ke tiga kota baru Ukraina
pada Jumat (11/3) pagi waktu setempat.
Serangan yang diluncurkan itu mengarah ke tiga baru di Ukraina yakni Dnipro
yang berada di wilayah, Lutsk, dan Ivano-Frankivsk yang terletak di barat
Ukraina.
Serangan yang dilakukan oleh Rusia itu turut pula dikonfirmasi oleh Penasihat
Kepresidenan Ukraina, Mykhailo Podolyak. Tak hanya Dnipro, Wali Kota Lutsk,
Lhor Polishchuk, melaporkan ledakan juga terjadi di lapangan udara kota itu,
dikutip dari media lokal Ukraina, UNIAN. Dua tentara Ukraina dilaporkan tewas
akibat gempuran Rusia ke pangkalan militer di barat laut Lutsk.
7.
Putin Buka Pintu bagi Relawan Asing Gabung Tentara
Rusia di Ukraina
Presiden
Vladimir Putin menyambut baik setiap sukarelawan warga Rusia atau warga asing
yang ingin bergabung dengan tentaranya berperang melawan pasukan Ukraina.
Dalam rapat dengan Dewan Keamanan Rusia pada Jumat (11/3), Putin menegaskan
bagi mereka yang ingin menjadi sukarelawan untuk berperang dengan pasukan Rusia
harus diizinkan. Hal ini sama seperti yang dilakukan Ukraina.
Hingga kini, Ukraina mengaku telah menerima 16 ribu relawan asing yang ingin
bergabung pasukannya melawan invasi Rusia.
Dilansir Reuters, dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertahanan Rusia, Sergei
Shoigu, mengatakan sudah ada 16.000 ribu relawan di Timur Tengah yang siap
berperang bersama Rusia melawan Ukraina.
Meski begitu, hingga kini tidak jelas apakah belasan ribu relawan itu
benar-benar diterima dan dikirimkan Rusia ke medan perang di Ukraina.