Keluarga almarhum Pratu Anumerta Marinir Wilson Anderson Here menangis ketika jenazah tiba di rumah. (Foto: Ist) |
Pratu Wilson gugur
bersama Letda Moh Igbal, asal Kendari, Sulawesi Tenggara. Pratu Wilson Here
merupakan prajurit TNI dari Korps Marinir, berdinas di Yonif 11 Sorong.
Pria asal Sabu Raijua,
Nusa Tenggara Timur (NTT) ini mengalami luka di bagian perut sebelah kiri dan
kepala belakang sebelah kiri akibat terkena tembakan.
Dia sempat mendapat
penanganan medis dari dokter Satgas. Namun buah hati pasangan Karel Here dan
Josovina K Here ini akhirnya menghembuskan napas terakhir pada Minggu 27 Maret
2022 sekitar pukul 02.05 WIT.
Senin (28/3/2022),
jenazah Pratu Wilson diterbangkan dari bandara Timika Papua ke bandara Lanudal
Kupang, menggunakan pesawat CN A-2302 TNI AU.
Sebelum kejadian naas
tersebut, ibunda Pratu Wilson, Mama Ina mengungkapkan firasat buruk yang
dialami angota keluarga.
Dirinya bercerita, adik
bungsu dari Pratu Wilson mimpi yang aneh saat tidur siang hari. Keluarga
menduga mimpi itu menjadi firasat untuk keluarga.
“Adik bungsu dari
Wilson sempat bercerita tentang mimpinya saat tidur siang. Bahwa ayahnya sedang
sakit, kemudian semua orang membawa ayah ke rumah sakit. Kemudian dia tinggal
sendiri di rumah lalu dia mendengar ada ramai di luar. Saat membuka pintu, dia
melihat ada tenda, karangan bunga serta teman-teman dari Wilson berada di depan
rumah,” ucap mama
Ina.
“Mungkin salah satu
tanda melalui mimpi dari adik bungsu Wilson, dan inilah jawabannya, sehingga
kami tetap berpasrah kepada kehendak Tuhan,” tambah mama Ina.
Pantauan media, suasana
di rumah duka di RT 16 RW 06 Jalan Oeklipi, Kelurahan Sikumana, Kecamatan
Maulafa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur tampak sudah dipenuhi keluarga dan
kerabat Wilson.
Sejumlah karangan bunga
bertuliskan ungkapan turut berduka cita terpasang di teras rumah Wilson.
Penyerangan dari dua arah
Sebelumnya diberitakan,
dua anggota TNI Angkatan Laut (AL) gugur usai serangan Kelompok Kriminal
Bersenjata ( KKB) Papua di Pos Quary Bawah, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga,
Papua.
Penyerangan tersebut
dilakukan oleh KKB Papuan Kodap III Ndugama di bawah pimpinan Egianus Kogoya.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI,
Julius Widjojono mengatakan, penyerangan tersebut terjadi pada Sabtu
(26/3/2022) sekitar pukul 17.40 WIT.
KKB pimpinan Egianus
Kogoya saat itu melakukan penyerangan terhadap Pos Quary Bawah Satgas Mupe
Yonif 3 Mar Pasmar 2 dengan menggunakan GLM (Grenade Launcher Module) atau
Pelontar Granat.
“Penyerangan dilakukan
dari dua arah yaitu dari arah belakang pasar dan dari arah Sungai Alguru,” kata
Julis Widjojono dalam keterangannya, Minggu (27/3/2022).
Personel Satgas
berjumlah 35 orang kemudian melakukan baku tembak dan mengejar KKB. Baku tembak
terjadi sejak pukul 17.52 WIT.
Hingga akhirnya pada
pukul 18.00 WIT Dansatgas memerintahkan 2 Tim Trisula yang dipimpin
Wadandepursus Kapten Mar Ari Mahendra dan 1 Tim Waltis yang dipimpin Letda Mar
Pujo Pratikno berangkat memberikan bantuan ke Pos Quary Bawah menggunakan
kendaraan 1 truk dan 2 KIA.
Akibat serangan
tersebut, nyawa dua personel TNI AL terenggut, sementara terdapat dua korban
kritis dan enam prajurit lainnya luka ringan. Julius merinci korban meninggal
yakni Letda Mar Iqbal dan Pratu Mar Wilson Anderson Here.
Sementara, korban luka
berat atau dengan kondisi kritis yakni Serda Mar Rendi Febriansyah dan Serda
Mar Ebit Erisman.
Kemudian enam lainnya
yang mengalami luka ringan yakni Serda Mar Bayu Pratama, Pratu Mar Rahmad
Sulman, Prada Mar Dicky Sugara, Pratu Mar Adik Saputra A, Prada Mar La Harmin,
dan Prada Mar Alif Dwi Putra.
***
Source: hindiatimes.com