Sebelumnya, baik
Ukraina dan Rusia, keduanya memberikan klaim berbeda soal penyebab ledakan pada
kapal tersebut. Ukraina mengklaim Moskva rusak karena terkena rudal buatannya,
yang dinamai Neptunus. Sebaliknya, Rusia mengklaim tidak ada serangan, menyebut
kerusakan karena 'insiden kebakaran, yang memicu ledakan pada amunisi.
AS dan pejabat Barat
lainnya hingga kini belum memberikan konfirmasi soal penyebab Moskva digulung
api.
Moskva dibangun di
Ukraina selama era Soviet, dan sekarang, kapal penjelajah berpeluru kendali ini
menjadi andalan armada Laut Hitam Rusia dalam perangnya di Ukraina. Selama
hari-hari pembukaan perang, Moskva pun menjadi target potensial bagi
pembangkangan Ukraina.
Karenanya, 'kalahnya'
Moskva telah menjadi kekalahan simbolis bagi pasukan Moskow, yang saat ini
berfokus untuk menyerang Ukraina timur usai mundur dari sebagian wilayah utara
Ukraina, termasuk ibukota Kyiv.
Presiden Volodymyr
Zelensky juga telah menyinggung tenggelamnya kapal tersebut, yang dinamai
dengan nama ibu kota Rusia. Dalam pidato nasionalnya, Zelensky mengatakan
kepada rakyat Ukraina bahwa mereka harus bangga karena 'mampu bertahan hingga
50 hari di bawah serangan bom Rusia. Sementara, lanjut Zelensky, Rusia hanya
memberi prediksi 'maksimal lima hari' untuk Ukraina bertahan.
Zelensky kemudian mulai
mendaftar berbagai cara bagaimana pasukan Ukraina bisa bertahan melawan
invansi, termasuk membuat kapal perang Rusia 'berlayar di dasar laut',
"Mereka menunjukkan
bahwa kapal perang Rusia dapat berlayar, bahkan jika itu ke dasar laut,"
sindir Zelensky memberikan referensi untuk Moskva.
Kementerian Pertahanan
Rusia, sementara itu, mengatakan bahwa Moskva tenggelam dalam badai saat sedang
ditarik ke sebuah pelabuhan. Pernyataan ini datang usai mereka melaporkan
adanya kobaran api di kapal dan memaksa seluruh awak untuk mengungsi. Kemudian,
sempat dikatakan bahwa api telah dipadamkan di atas kapal itu, yang biasanya
membawa hingga 500 pelaut.
Moskva memiliki kapasitas
untuk mengangkut 16 rudal jelajah jarak jauh, dan tenggelamnya kapal ini jelas
telah mengurangi daya tembak Rusia di Laut Hitam. Kejatuhan Moskva juga
akhirnya menjadi pukulan bagi 'harga diri' Moskow di dalam perang yang telah
dilihat banyak orang sebagai 'kesalahan bersejarah'. []akurat.co