Kemendikbudristek
memanggil ratusan guru dari seluruh Indonesia terkait teknologi untuk
diimplementasikan pada peserta didik. Foto/Dok/Kemendikbudristek |
Hasan mengatakan, 170
guru yang dipanggil dari berbagai jenis latar belakang seperti Duta Rumah
Belajar (DRB) dan Kapten Belajar.id dihadirkan guna mengelola dan
mendayagunakan teknologi untuk diimplementasikan pada peserta didik.
"Kami panggil agar
mampu mengimplementasikan penggunaan platform digital untuk pendidikan dan
mengetahui hasil identifikasi penerapan literasi dan cakap digital dalam proses
pendidikan,” ujar Hasan dalam keterangan pers, Minggu (3/4/2022).
Menurut Hasan, kegiatan
tersebut adalah bagian dari upaya mendukung program kerja Bakti Kominfo. Hal
tersebut guna mengoptimalkan digitalisasi di sekolah. “Para Duta Rumah Belajar
ini tentu akan turut menyukseskan program pemerintah,” katanya.
Lanjutnya, dengan
adanya kolaborasi pemerintah dengan guru-guru berlatar belakang duta
pendidikan, diharapkan mampu mengusung semangat pembelajaran dengan berbasis
kreativitas dan inovasi. "Sehingga bagian penting dari kemitraan dengan
semangat kolaborasi dan ekstensifikasi pelayanan bagi pendidik di seluruh
negeri dapat terealisasi,” jelasnya.
Hasan menambahkan,
selain konsen dalam dunia pendidikan, mereka disinyalir adalah garda terdepan
dalam membangun bangsa. Oleh karena itu, perlu adanya semangat-semangat yang
mengakar dalam education 4.0 dan Society 5.0
Kendati demikian, untuk
mewujudkannya, pemerintah harus terbuka dan selalu adaptif terhadap pemanfaatan
teknologi untuk pembelajaran. Salah satunya memanfaatkan produk layanan
Pusdatin dan juga kementerian.
“Seperti PembaTIK
(Pembelajaran berbasis TIK), Sapa Rumbel, Platform Merdeka Mengajar, Platform
Sumber Daya Sekolah (TanyaBOS, ARKAS, SIPLah), Akun Pembelajaran belajar.id dan
KIHAJAR STEM,” beber Hasan.
***
Source: edukasi.sindonews.com