Maya lahir dalam
keluarga broken home. Kedua orang tua Maya Septha memutuskan untuk bercerai
saat umur Maya terbilang cukup muda. Setelah itu ayahnya kembali menikah dengan
wanita lain dan bercerai kembali, hingga beberapa kali. Begitu juga ibunya,
menikah-cerai hingga beberapa kali.
Ia tumbuh menjadi
seorang anak yang terbilang biasa saja. Kondisi keluarganya tidak membuat ia
menjadi pribadi yang membangkang seperti kebanyakan anak broken home lain.
Namun akhirnya kondisi ini mempengaruhi pola pikirnya. Selalu ada pertanyaan
dalam dirinya: "Mengapa orang bisa bercerai?" Dan ini sangat
berpengaruh dalam proses Maya mencari pasangan hidup.
Sehingga timbullah rasa
minder dalam dirinya. Saat ia mendapatkan pasangan dari latar belakang keluarga
yang harmonis, secara tidak langsung ia mundur dan memilih untuk tidak
melanjutkan hubungannya. Singkat cerita ia mengenal Yesus. Ia menemukan calon
pendamping hidup yang juga beragama Kristen. Saat memutuskan untuk menikah,
betapa bersyukurnya Maya karena adanya bimbingan pranikah yang ia
dapatkan.
Kesaksian Artis Maya Septha
Setelah melangsungkan
pernikahan, Maya sempat bergumul dengan dirinya sendiri. Karena sejak kecil ia
sudah terbiasa melakukan apapun sendiri, jarang sekali ia merasa membutuhkan
suaminya. Seringkali ia merasa tidak mau kalah, karena di masa lalunya apapun
yang Maya lakukan adalah pasti keputusan yang dia ambil. Terlebih lagi dari
latar belakang keluarga yang berbeda.
Iman Maya juga semakin
bertumbuh. Ia menggunakan media sosial pribadinya untuk membagikan kasih Yesus
dan memberkati sesama. Walaupun kadang kala, Maya masih harus belajar untuk
menyadari maksud Tuhan dalam hidupnya.
Tapi yang Maya yakini
adalah, Tuhan Yesus mencintai dia tanpa perlu tahu identitas keluarga Maya.
"Tuhan memberikan saya identitas yang baru tanpa melihat latar belakang
dan masa lalu saya," ucap Maya. Tuhan bahkan mau mati di kayu salib
untuknya, dan itu yang membuatnya merasa tercukupi oleh sosok Yesus yang
mencintainya.