Ilustrasi Peristiwa Kebangkita Yesus |
Dikutip dari laman Iman Katolik, Sabtu Suci adalah waktu di
mana Yesus turun ke tempat penantian, ke dunia orang mati untuk mengabarkan
Injil. Apa maksudnya?
@setapakrainumbei Sabtu sucu...VigilI paskah....#paskah2022 #sabtusuci✝️📖 ♬ suara asli - setapakrainumbei
Sebelum masuk pada
makna Sabtu Suci, terlebih dahulu Anda ingat kembali apa yang tertulis dalam
Injil. Disebutkan jenazah Yesus diturunkan lalu dimakamkan berkat bantuan Yusuf
dari Arimatea.
Menurut E.P.D.
Martasudjita, Pr., pengajar teologi dogmatik, Fakultas Teologi Wedabhakti,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Sabtu Suci atau Sabtu Paskah merupakan
momen untuk merenungkan Yesus yang dimakamkan.
"Surat resmi
kongregasi ibadat Paskah menyebutkan Sabtu Suci gereja tinggal di makam.
Maksudnya, merenungkan turunnya Yesus ke dunia orang mati dan menantikan
kebangkitan dari Bapa. Ini poinnya, gereja menantikan-Nya dengan doa dan
puasa," jelas Martasudjita dalam video yang diunggah di laman Keuskupan
Agung Semarang.
Akan tetapi, lanjut dia, Yesus tidak diam dan menunggu dibangkitkan begitu
saja. Dalam doa 'Aku Percaya' disebut "..disalibkan, wafat dan dimakamkan,
yang turun ke tempat penantian".
Tempat penantian di
sini dimaksudkan sebagai tempat kematian. Dalam bahasa Latin, ada kata
'descensus ad inferos', di mana inferos berarti dunia orang mati.
Menurut kosmologi orang
Yahudi kala itu, dunia terbagi menjadi tiga bagian yakni, dunia atas atau
langit tempat Allah bertakhta, lalu bumi di mana ada kehidupan manusia dan
dunia orang mati atau 'sheol'.
"Nah, di hari
Sabtu Suci, saat Yesus turun ke sheol, untuk apa? Untuk menyertai orang mati
sekaligus membangkitkan, menyelamatkan. Dalam paham Perjanjian Lama, orang mati
menantikan kebangkitan, diselamatkan Allah. Yesus itu Allah yang menjadi
manusia, jadi wafat-Nya menyelamatkan yang masih hidup juga yang sudah mati
sebelum Yesus," kata Martasudjita.
Martasudjita
melanjutkan, dalam perayaan Sabtu Suci, setidaknya ada tiga hal yang bisa
direnungkan.
1. Yesus menemani mereka yang
kesepian
Tempat penantian, jika
dilihat dari kacamata orang sekarang akan berupa pemakaman. Makam lekat dengan
suasana sepi, menakutkan. Dalam kosmologi orang Yahudi kuno, dunia orang mati
itu dunia yang hening, tanpa ada apa-apa.
"Tanpa sinyal, kalau istilah sekarang. Orang sekarang kalau enggak ada
sinyal itu mungkin seperti kiamat. Pengalaman kesepian itu pengalaman yang
dihindari orang, tapi Tuhan masuk, ingin menyertai kita. Akar kesepian itu apa?
Ketakutan ditinggalkan, takut tidak dikasihi, takut terpisah dengan orang yang
dicintai. Tuhan menyertai pengalaman kesepian ini," katanya.
2. Allah berbela rasa dengan
pengalaman kematian
Manusia tidak bisa
menghindari kematian. Melalui Yesus, Allah berbela rasa dengan manusia dengan
menunjukkan belas kasih pada pengalaman kematian manusia.
Yesus benar-benar mati di salib dan digambarkan melalui jenis kematian berbeda
menurut keempat pengarang Injil.
Lukas dan Yohanes menuliskan,
Yesus wafat dalam kondisi tenang dan damai. Jelang kematian-Nya, Yesus berkata
"Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Ku serahkan nyawa-Ku". Yohanes pun
menuliskan bahwa Yesus berkata "Sudah selesai".
Berbeda dengan Markus
dan Matius, Yesus dituliskan wafat dalam kondisi kesakitan dan menderita. Yesus
berteriak "Eloi, Eloi, lama sabakhtani" yang berarti Allahku, ya
Allahku, mengapa Kau tinggalkan Aku?. Di akhir, Yesus berteriak dengan suara
nyaring lalu wafat.
Akan tetapi, dua versi
kematian ini tidak salah. "Kok gitu? Inilah kekayaan iman. Yesus ingin
wafat dengan cara dua-duanya. Ini juga realitas hidup manusia. Ada yang mati
dengan tenang, tapi banyak juga yang mati tidak tenang seperti kecelakaan,
dibunuh, mati sendirian. Yesus ingin menemani mereka semua. Intinya mati itu
sama pada akhirnya," imbuhnya.
3. Kematian bukan akhir
Mungkin ini terdengar
klise apalagi orang masih diliputi suasana duka. Namun lewat Sabtu Suci, Yesus
ingin menunjukkan bahwa kematian itu transitus sebelum kebangkitan. Transitus berarti
transit atau berhenti sebentar.
Kematian ragawi itu
alamiah, tetapi dibangkitkan adalah anugerah. Martasudjita berkata, Allah
selalu ingin umat-Nya bersama-sama dengan Dia, baik yang semasamm hidupnya
jahat, baik, kejam, siapapun, ketika mau menundukkan diri, mohon belas kasihan,
siapapun akan diselamatkan.
"Penjahat yang
disalib dengan Yesus, dia bertobat dan dosanya dihapus, detik itu juga masuk
surga. Ini yang kita kenangkan," ucapnya. (els/agn)*** cnnindonesia.com