Salut!! Pastor Asal NTT Namanya Dijadikan Nama Jalan di Argentina

Salut!! Pastor Asal NTT Namanya Dijadikan Nama Jalan di Argentina

Pastor Amans Laka sedang berpose di plang jalan yang bertuliskan namanya di Argentina (gambar: penakatolik.com)



Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk Numbei)Nama Pastor Amans Laka SVD beberapa hari terakhir ini begitu ramai diperbincangakan oleh warganet Nusa Tenggara Timur (NTT).


Hingga kini ada banyak testimoni yang menceritakan kiprah Pastor Amans selama bertugas di Amerika Latin hingga sejarah namanya diabadikan menjadi nama sebuah jalan di Kota Puerto Esperanza, Argentina.

Penamaan Jalan Amans Laka di kota itu sebagai bentuk penghormatan pemerintah Puerto Esperanza kepada Pastor Amans Laka atas dedikasinya dalam membangun beberapa gedung sekolah, membuka lahan perkebunan dan peternakan selama bertugas di sana.

Panjang ruas jalan yang menggunakan nama beliau itu kurang lebih 1 km.

Seperti dilansir dari Penakatolik.com, Pastor Amans Laka(53) yang berasal dari Sumba, NTT, berujar bahwa pemerintah setempat sangat senang dengan karyanya untuk anak muda dan bisa mendirikan sekolah pertanian dan perkebunan.

Untuk mengenang jasa beliau itu, pemerintah Puerto Esperanza mengabadikan nama jalan raya di kota itu dengan nama Amans Laka. Menurut Pastor Amans lagi, apresiasi semacam itu biasanya diberikan kepada para pahlawan dan tokoh-tokoh yang punya pengaruh di Argentina.

Pastor Amans Laka SVD (From facebook Rofino Ma'e Florasta)


"Saya mengumpulkan anak-anak muda khususnya dari kampung-kampung supaya mereka bisa menikmati pendidikan, sehingga tidak terjerumus kedalam droga,  narkoba dan mariwana. Selebihnya, agar mereka tidak meninggalkan kampung atau kebunnya, karena setelah selesai studi bisa olah lahannya sendiri" ujarnya

Dan terbukti, berkat jasa Pastor Amans tersebut banyak anak-anak muda di sana yang memetik hasil yang cukup banyak dari usaha pertanian.

Bila membaca kiprah Pastor Amans Laka ini, saya teringat akan sosok Pastor Allan G. Nasraya SVD yang dulu pernah berkiprah di Paroki Pacar, Manggarai Barat, Flores, NTT.

Kebetulan, mereka berdua sama-sama berasal dari kongregasi Societas Verbi Devini (SVD). Atau umat Kristiani di Indonesia lebih mengenalnya dengan sebutan kongregasi Serikat Sabda Allah.

Bagi saya pribadi, memang tidaklah aneh bila menimang hakekat karya pastoral para rohaniwan dari kongregasi SVD. Tersebab, dalam misinya mereka tidak hanya memperkenalkan Injil, tetapi turut serta membawa piranti-piranti misi yang efektif.

Seperti dengan membangun gedung sekolah, membuka kursus pertukangan dan perkebunan untuk menyokong keterampilan para pemuda di tempatnya bertugas.

Plang jalan Amans Laka di Kota Puerto Esperanza, Argentina (penakatolik.com)



Meski harus diakui pula bahwa, di tengah zaman modern ini mengajak kaum muda untuk bertani bukanlah hal yang mudah. Lantaran profesi petani saat ini dianggap sebagai profesi kelas dua dibandingkan profesi lainnya.
Lebih lanjut, picu yang melatuk saya untuk menelurkan tulisan ini tak lain karena melihat etos kerja Pastor Amans yang senang bertani dan/atau berkebun. Selebihnya, karena semangat beliau itu membawa kemaslahatan untuk orang banyak.

Dengan begitu, dibutuhkan seruan yang profetis dan langkah yang tepat agar kaum muda mau menekuni usaha di bidang pertanian. 

Tentunya di sini kaum muda terlebih dahulu harus dididik dengan politik pertanian yang komprehensif dan terintegratif, tentu saja.

Pendek kata, sebagai sesama masyarakat NTT dan saudara sebangsa setanah air, saya turut bangga atas penganugerahan yang diterima oleh Pastor Amans di Negeri Tango.

Kiranya terus bersemangat dan selalu sehat dalam mengemban karya pastoral bersama umat dimanapun itu. "Opus magnus, Padre Amans".

 


 

 

 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama