Menteri Agama (Menag)
Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan seruan itu saat bertemu dengan para uskup
se-Indonesia di Kota Ambon, Maluku, Sabtu (23/4).
Menurut dia,
Indonesia merupakan bangsa yang besar dan beragam, baik secara adat maupun
agama. Yaqut menceritakan pertemuannya dengan Paus di Vatikan pada 2019.
Dia terpukau dengan
sosok Paus. "Beliau sangat hamble, tokoh agama yang lembut dan hatinya
jernih," kata Menag Yaqut.
Dia menambahkan,
seluruh umat beragama harus terus berusaha menciptakan ketenangan dan
kedamaian.
Hal ini harus terus
dilakukan karena Indonesia sangat beragam.
Menag Yaqut
menyampaikan, setiap orang harus memberikan penghargaan dan penghormatan
terhadap mereka yang memiliki keyakinan berbeda.
"Atas nama
pemerintah, saya minta kerja sama yang baik di kalangan umat Katolik. Saya
senang hari ini bertemu dengan para uskup," kata Yaqut.
Dia berharap momen
pertemuan para uskup se-Indonesia ini bisa menjadi daya ungkit bagi perdamaian
Indonesia di masa mendatang.
Yaqut juga menyampaikan
selamat Paskah bagi seluruh umat Katolik.
Paskah menjadi momentum
sangat baik agar berusaha kembali mendorong sikap yang makin toleran antarumat
beragama.
Yaqut menjelaskan, Kemenag
mencanangkan 2022 sebagai tahun toleransi. Menurut dia, toleransi adalah
hal yang niscaya di tengah keragaman bangsa.
"Perbedaan
suku, agama, dan ras adalah takdir. Itu sebaiknya menjadi kekuatan untuk
melangkah bersama menjaga Indonesia," tandasnya. (esy/jpnn)