Pasukan keamanan Israel bentrok dengan pengunjuk rasa Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa, di Kota Tua Yerusalem 15 April 2022. REUTERS/Ammar Awad |
Polisi menembakkan
peluru karet, granat kejut dan memukul demonstran dengan tongkat polisi, kata
Bulan Sabit Merah Palestina.
Bentrok terjadi di
lokasi paling sensitif dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung
beberapa generasi.
Pasukan keamanan Israel
dalam siaga tinggi setelah serangkaian serangan jalanan oleh warga Arab di
seluruh negeri selama dua minggu terakhir. Konfrontasi di kompleks Al-Aqsa di
Kota Tua Yerusalem menimbulkan risiko kambuh menjadi bentrokan besar seperti
perang Gaza tahun lalu.
Kompleks Al-Aqsa berada
di atas dataran tinggi Kota Tua Yerusalem Timur, yang direbut oleh Israel dalam
perang Timur Tengah 1967, dan dikenal oleh umat Islam sebagai al-Haram
al-Sharif, atau Tempat Suci, dan bagi orang Yahudi sebagai Kuil Gunung.
Ketegangan tahun ini
telah meningkat sebagian oleh Ramadhan yang bertepatan dengan perayaan Paskah
Yahudi.
Dalam sebuah
pernyataan, polisi Israel mengatakan ratusan warga Palestina melemparkan
petasan dan batu ke arah pasukan mereka dan menuju area ibadah Yahudi di Tembok
Barat di Kota Tua setelah sholat subuh Ramadhan.
Dikatakan polisi
kemudian memasuki kompleks Al-Aqsa untuk "membubarkan dan mendorong
kembali (kerumunan dan) memungkinkan jamaah lainnya meninggalkan tempat itu
dengan aman." Tiga petugas terluka dalam bentrokan tersebut.
Polisi menahan ratusan
warga Palestina, kata juru bicara Perdana Menteri Israel Naftali Bennett dalam
sebuah tweet.
"Kami sedang
bekerja untuk memulihkan ketenangan, di Temple Mount dan di seluruh Israel. Di
samping itu, kami sedang mempersiapkan skenario apa pun dan pasukan keamanan
siap untuk tugas apa pun," kata Bennett.
Mesir, Qatar dan PBB
meningkatkan mediasi mereka antara faksi-faksi Palestina - yang dipimpin oleh
kelompok Islam Hamas - dan Israel dalam upaya untuk mencegah eskalasi kekerasan
lebih lanjut, kata seorang pejabat Palestina kepada Reuters.
Hamas menuntut agar
Israel membebaskan hampir 500 orang yang ditahannya pada hari Jumat,
menghentikan "kunjungan provokatif" ke masjid Al-Aqsa oleh
kelompok-kelompok Yahudi, dan mengakhiri serangan militer ke kota-kota Tepi
Barat.
Sebagai tanda meredakan
ketegangan, Israel membebaskan semua kecuali 100 dari mereka yang ditahan, kata
warga Palestina.
Kementerian Luar Negeri Palestina, mengacu pada kekerasan di kompleks suci itu, mengatakan pihaknya "menuntut tanggung jawab penuh dan langsung Israel atas kejahatan ini dan konsekuensinya." Tempo.co