Umat Katolik di Banda Aceh menggelar Misa Natal di Gereja Katolik Hati Kudus (IDN Times/Saifullah) |
Untuk pertama kali,
kegiatan paskah bersama Diaspora Katolik Indonesia sedunia melibatkan lima
komunitas yakni PWKI (Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia), Misionaris
Indonesia, IRRIKA (Ikatan Rohaniwan-Rohaniwati Indonesia Di Kota Abadi atau
Roma), Jaringan KKI Diaspora Sedunia dan Ikatan Sarjana Katolik Indonesia
(ISKA) serta didukung penuh oleh KBRI Untuk Tahta Suci (Vatikan).
Alasan pelibatan lima
komunitas Katolik Indonesia itu, terkait dengan pernyataan Paus Fransiskus
dalam pesannya pada perayaan Vita Consecrata-Hidup Bakti, pada 02 Februari 2022
“Paus dengan tegas
menyebut Indonesia sebagai pulau-pulau panggilan. Sebagai konsekuensinya, dalam
konteks ini adalah Indonesia tidak hanya berarti Gereja Katolik Indonesia
tetapi lebih luas lagi yakni bangsa-negara Indonesia yang merupakan satu
kesatuan,” kata Ketua Panitia Penyelenggara AM Putut Prabantoro dalam
keterangan tertulis, Senin (2/5/2022).
1. Perayaan Natal atau Paskah dirayakan secara
daring sejak pandemik
Umat Katolik di Banda Aceh menggelar Misa Natal di Gereja Katolik Hati Kudus (IDN Times/Saifullah)
Dari Roma, Italia, Penasihat Panitia Penyelenggara, Rm Leonardus Mali mengungkapkan tradisi perayaan Natal dan Paskah bersama secara virtual dilakukan Jaringan KKI Diaspora Sedunia sejak tahun 2020 di tengah pandemik COVID-19.
“Meski tema tahun ini
adalah Indonesia To The Continents, namun secara makna tetap sama dengan
tema tahun-tahun sebelumnya yakni Indonesia Ke Seluruh Dunia. Perayaan kali ini
diharapkan lebih luas dan meriah karena dipersembahkan serta sekaligus
melibatkan para misionaris Indonesia yang saat ini sedang bermisi di 70 Negara
di seluruh dunia,” kata dia.
2. Antusias perayaan paskah sedunia
Koordinator Jaringan
KKI dan Diaspora Katolik Indonesia seluruh Dunia dari Australia Frans Simarmata
mengatakan kehadiran pihaknya mengisi kekosongan bagi diaspora di perantauan
yang tidak bisa ke gereja atau berkumpul bersama saudara atau keluarga. Frans
mengaku menyambut perayaan paskah sedunia ini dengan sangat antusias.
“Hal tersebut juga
sekaligus menjawab kebutuhan pelayanan rohani dalam Bahasa Indonesia di
tempat/negara domisili saat ini,” kata dia.
3. Dianggap penting karena tiga alasan
Pertemuan ini dianggap penting karena tiga alasan. Misionaris Indonesia di Rusia Rm Baltasar Lukem SVD mengatakan alasannya. Pertama, merupakan momen perkenalan bagi Diaspora Katolik Indonesia yang tersebar atau berkarya/bermisi di berbagai belahan dunia.
Kedua, perayaan Paskah
Bersama adalah momen indah untuk berbagi sukacita dan damai sejahtera serta
saling menguatkan satu sama lain.
“Dan ketiga, menjadi
momen untuk berbagi pengalaman dalam kesaksian tidak hanya soal iman Katolik
tetapi juga memperkenalkan Indonesia yang beragam budaya, suku, agama dan ras
dan juga keindahan dan harmoni alam Indonesia. Dalam kaitan dengan ini Diaspora
Katolik Indonesia harus selalu berpegang teguh pada prinsip 100 persen Katolik
100 persen Indonesia,” katanya.
4. Nasionalisme yang tidak pudar walau tingga di
luar negeri
Ketua Jaringan KKI
Mexico Victor Fernandez mengungkapkan, meskipun tinggal di luar negeri para
misionaris begitu juga anggota dengan KKI rasa nasionalisme mereka tidak pernah
pudar.
“Saya tinggal di México
City sudah 46 tahun. Saya tahu betul misionaris Indonesia yang pertama masuk ke
México yakni dari Kongregasi SVD (Walaupun konggregasinya sdh ada lebih
dahulu), Xaverian, Claretien (CMF), SSPS, Hamba Maria (OSM)," kata dia.
***
Source: idntimes.com