Sehingga banyak yang
bertanya-tanya Apa itu OMK..?, dan apa tujuanya serta sejarahnya..? dan apa
saja tujuannya dibentuk OMK..? yang sebagaimana pertanyaan ini lebih umum
karena masih banyak yang belum tau mengenai OMK dan masih penasaran dengan OMK.
Untuk para Orang Muda Katolik (OMK) pastinya hal itu dari pertanyaan tadi
tentunya sudah mengetahuinya.
Dibawah ini ada
beberapa penjelasan mengenai pertanyaan tadi, agar kita semua mengetahui yang
sebenarnya mengenai komunitas Orang Muda Katolik (OMK).
Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Atambua, Romo Yoris Giri, Pr memberikan materi saat kegiatan pembekalan OMK Paroki Wekfau, Jumat (22/3/2019). |
Pengertian Orang Muda Katolik (OMK)
Orang
Muda Katolik (OMK) Merupakan sebuah komunitas atau wadah kreativitas,
pengembangan diri dan talenta, pengaderan generasi muda di lingkungan stasi
atau paroki gereja Katolik Roma. OMK berada di bawah naungan Komisi Kepemudaan
yang merupakan perangkat Gereja dengan tugas khusus memberi perhatian pada
pembinaan dan pendampingan kaum muda. Nama OMK, sebelumnya bernama Mudika
(Muda-mudi Katolik) yang sebagaimana nama tersebut sudah lama digunakan pada
setiap Gereja namun seiringan zaman nama tersebut di ubah menjadi OMK. Oleh
karena itu terdapat perbedaan antara Orang Muda Katolik (OMK) dan Muda-mudi
Katolik (Mudika).
Perbedaan OMK dan Mudika
Orang
Muda Katolik (OMK) adalah sekumpulan Orang Muda Katolik dan OMK
ialah individu atau komunitas orang berusia muda dan beragama Katolik. Orang
Muda Katolik (OMK) yang hanya sebagai komunitas Gereja Katolik, pengembangan
diri, pengadera generasi muda di lingkungan stasi atau paroki Gereja katolik
dan komunitas yang tak hanya lingkup teritorial. Dalam kalangan usia mulai
dari berusia 13 Tahun sampai dengan 30 tahun dan belum menikah. Namun OMK
tidak termasuk golongan organisme yang terstruktur dan tidak termasuk memiliki
ikatan kepengurusan yang berupa jabatan seperti Pastor/suster, Diakon, atau
Ketua Umat.
Sedangkan Muda-mudi
Katolik (Mudika) adalah organisasi muda/mudi katolik yang berada di
bawah Gereja Katolik di tingkat paroki. Mudika, singkatan dari Muda-Mudi
Katolik, adalah semua orang muda yang beriman Katolik, berusia 13 sampai dengan
30 tahun dan belum menikah. Namun jika hal tersebut tidak memungkinkan, usia
dan status tidak menjadi patokan, asalkan memiliki semangat muda.
Sejauh seorang muda
warga paroki otomatis ia juga anggota Mudika, meskipun ia dapat sekaligus
termasuk kelompok, wadah, atau organisasi Katolik tertentu. Mudika merupakan
paguyuban sejauh berpartisipasi dalam sifat communio Gereja dan bukan
organisasi kemasyarakatan. Biasanya setiap grup menggunakan gereja sebagai
tempat pertemuan dan perkumpulan, meskipun ada beberapa yang memiliki tempat
sendiri. Muda-mudi Katolik (Mudika) yaitu termasuk wadah
(rumah/badan/base-camp) yang mempunyai struktur kepengurusan dan mempunyai
struktur kepengurusan.
Persamaan keduanya
yaitu :
·
keduanya
beranggota orang berusia muda beragama Katolik.
·
Seksi Kepemudaan
di Paroki lah yang bertugas membina baik komunitas OMK teritorial
(Mudika) maupun berbagai komunitas OMK kategorial.
Tujuan OMK dan Mudika
Dibawah ini ada 4
tujuan OMK dan Mudika yang memang dijalankan sebagai muda-mudi katolik, yaitu;
1. Tujuan pertama yaitu
membimbing muda/mudi katolik untuk menjalani hidup Kristiani dari masa muda,
mengembangkan kepercayaan di antara rekan, dan hidup bahagia dalam arti
positif.
2. Tujuan yang kedua
yaitu untuk mengurangi/menghindari adanya kawin campur, karena pada saat itu
para pemuda Katolik di Indonesia banyak yang mengeluhkan susahnya mencari jodoh
yang seiman.
3. Tujuan yang ketiga
yaitu Menjalin hubungan komunitas katolik dalam ikatan persaudaraan dan
mempertahankan berikatan jiwa kerohanian.
4. Tujuan terakhir
yaitu menghubungkan atau pengadera generasi muda di lingkungan stasii
Gereja Katolik atau paroki Gereja Katolik dan dibentuk untuk menjadi sebuah
rasa cinta dan kebanggaan terhadap katolik.
Sejarah OMK dan Mudika
Sebelum dipakai istilah
ini, dipergunakan nama Seksi Muda-mudi, atau Seksi Kepemudaan Paroki (SKP).
Istilah Mudika muncul sekitar tahun 1974 dan pertama kali dipakai di Keuskupan
Bogor untuk menamai gerakan Katolik muda yang berbasis teritori Gereja. Istilah
ini menjadi umum dan dipakai di seluruh Indonesia. Sejak munculnya UU Keormasan
No. 5 tahun 1985, peran Mudika menguat menggantikan peran Pemuda Katolik
sebelumnya. Pada tahun 2004 Komisi Kepemudaan Keuskupan Agung Jakarta
memunculkan istilah baru, OMK, Orang Muda Katolik. Nama ini kemudian meluas dan
diteguhkan dalam Pertemuan Nasional (PERNAS) OMK 2005 menjadi pengganti Mudika.
Namun sampai dengan saat ini, kedua istilah masih dipakai bergantian, sesuai
dengan pilihan masing-masing komunitas Katolik muda itu sendiri. Anggota OMK
adalah setiap kaum muda Katolik yang tinggal di wilayah tertentu yang berusia
mulai dari 13-35 tahun. Namun, ada juga OMK yang anggotanya Berusia mulai dari
12-35 tahun, bahkan 6-35 Tahun.
Kelompok Usia
·
Kelompok usia
remaja (12 - 15 tahun)
·
Kelompok usia
taruna (16 - 19 tahun)
·
Kelompok usia
madya (20 - 24 tahun)
·
Kelompok usia
karya (25 - 35 tahun)
·
kini ada juga
OMK yang anggotanya berusia 6 tahun, atau 7 tahun.
Jenis kegiatannya OMK
dan Mudika :
·
Pelayanan altar
·
Pelayanan
sekolah minggu
·
Pelatihan
·
Penelusuran
minat dan bakat
·
Rekoleksi
·
Bakti sosial
·
Kompetisi
·
Pertemuan
antar-OMK, daerah dan nasional
Nah itu lah tadi
pembahasan mengenai OMK dan Mudika, yang sebagaimana termasuk sama-sama anggota
muda-mudi yang beragama katolik. Sebagai orang katolik pastinya kita akan
selalu merasa senang dengan adanya komunitas Muda-mudi katolik yang sebagaimana
hal ini termasuk rasa cinta kita terhadap katolik yang berhubungkan dalam
mempertahan dan pengadera generasi muda katolik di lingkungan stasi Gereja
katolik atau paroki Gereja katolik.