Sumber :
|
Dari total 7 medali
emas yang diraih atlet Indonesia dalam ajang itu, sebanyak 4 medali emas
disumbangkan oleh tiga atlet dari NTT.
Dalam kejuaraan yang
diikuti oleh 49 negara dan 700 peserta itu, Aprilianus Marko Jolo Jahang meraih
1 emas dalam kelas Self Defence Male.
Kemudian hasil gemilang
didapatkan Yohana Dwi Putri Gadansi. Dia menyabet 2 emas dalam laga Self
Defence Female dan Self Defence Mix. Kemudian Maria Devianeta Nanggor
menggondol 1 emas dalam pertandingan Self Defence Female. Sementara
kembarannya, Maria Devianita Nanggor, membawa pulang 2 medali perak.
"Total ada 10
medali. 3 emas 5 perak dan 1 perunggu disumbangkan oleh anak-anak FKI NTT untuk
kontingen Indonesia," kata Ketua FKI NTT, Kanisius Nasak kepada
tvonenews.com.
Dia menjelaskan, dalam
ajang Kempo tingkat internasional di Tunisia, FKI NTT hanya mengirim 4 atlet
berperestasi yakni, Marko serta kembar Neta dan Nita dari Manggarai serta Dwi
atlit Kempo asal Manggarai Timur.
"Yang kita kirim 4
ke pengurus pusat FKI. Mereka mengikuti TC (pemusatan latihan) selama 30 hari
di Jakarta. Marko sebelumnya sudah dua kali mengikuti kejuaraan dunia. Pertama,
tahun 2020 di Tunisia dapat Perunggu secara virtual dan kejuaraan dunia Turki
tahun 2021 dapat emas. Ketiga dapat emas di Hammamet Tunisia. Sedangkan tiga
lainnya merupakan atlet yang sering berlaga di kejuaraan daerah regional dan
nasional," tambahnya.
Kanisius yang adalah
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Manggarai ini menyatakan sangat
berbangga dengan capaian yang diraih 4 satria FKI NTT itu.
Prestasi yang
ditorehkan atlet FKI NTT sekaligus mengantarkan Indonesia menjadi juara dua
umum dalam ajang Kempo Tunisia setelah tuan rumah Tunisia yang menjadi juara
umum. Indonesia memperoleh 7 emas, 9 perak, dan 21 perunggu.
Adapun prestasi yang
dipersembahkan oleh para atlet FKI NTT tidak terlepas dari usaha keras pengurus
dan pelatih FKI NTT ditambah mental juara pada atletnya sendiri. Kanis juga
mengapresiasi dukungan dari orang tua para atlet.
"Hasil tidak
mengkhianati proses. Kita mengalaminya langsung. Di tengah kekuarangan biaya,
tapi ada semangat pengurus FKI dan pelatih dan dukungan orang tua atlet yang
mempertebal mental juara Marko, Dwi, serta Neta dan Nita. Puji Tuhan anak-anak
kita telah mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional,"
imbuhnya.
FKI NTT Gudang Atlet Kempo Berprestasi
Senpai 5 Dan itu
menyatakan, meski FKI baru ada di NTT tahun 2018 dan belum mendapat
dukungan keuangan dari KONI NTT namun ke depan dia sangat yakin organisasi
Kempo ini bakal menjadi gudang atlet Kempo Indonesia.
"Saya yakin
sekali, FKI NTT menjadi laboratorium atlit Kempo berprestasi di
Indonesia," tutupnya.
"Satu lagi perlu
dicatat modal kita latihan dan terus latihan. Harus ada setelah ini Marko-Marko
baru, Dwi-Dwi baru, Neta dan Nita yang baru," cetus Kanisius.
Diarak Keliling Kota
Tiba di Ruteng empat
atlet berprestasi itu diterima oleh keluarga besar FKI. Empat atlet kempo
katagori 16-18 tahun itu bahkan diarak keliling kota Ruteng di bawah pengawalan
Satlantas Polres Manggarai dan petugas Patwal Dinas Perhubungan Manggarai.
(jku/act) *** tvonenews.com