Festival Dugong 2022 di Alor, NTT (Foto: ANTARA) |
"Festival Dugong
adalah bukti bahwa kita punya komitmen untuk membangkitkan perekonomian setelah
terpuruk karena pandemi," kata Staf Ahli Bidang Reformasi dan Regulasi
Kemenparekraf, Raden Kurleni Ukar.
Hal itu disampaikannya
saat mewakili Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) hadir dalam
Festival Dugong di Pantai Mali, Kecamatan Kabola.
Ia menyebut
penyelenggaraan kegiatan seperti itu merupakan salah satu langkah pemerintah
untuk kembali memulihkan ekonomi masyarakat melalui sektor pariwisata terutama
pascapandemi Covid-19.
Menurut Raden, Alor
memiliki berbagai atraksi wisata minat khusus, religi, budaya, seni, dan bahari
yang dapat dipromosikan melalui kegiatan seperti Festival Dugong ini.
Apalagi masuknya
Festival Dugong dalam kalender event nasional menjadi bukti bahwa Alor
menempati posisi yang istimewa di bidang pariwisata Indonesia.
Sementara itu, Direktur
Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo, Flores, Shana Fatina yang hadir
dalam kesempatan itu mengatakan Alor memiliki begitu banyak potensi wisata dan
sangat kental dengan nuansa kearifan lokal dan prinsip keberlanjutan.
Keberadaan dugong di
Alor adalah bukti bahwa alam (perairan) Alor masih terjaga dengan baik,
mengingat dugong biasanya hidup di perairan yang memiliki padang lamun (ekosistem
khas di laut dangkal).
Sehingga adanya
festival seperti ini, lanjut Shana, semakin memperkuat komitmen bersama untuk
menjaga alam agar di tahun-tahun yang akan datang dugong Alor masih bisa
dilihat oleh masyarakat.
Shana menjelaskan,
festival dan pameran UMKM selama dua hari itu akan memberi dampak langsung
kepada masyarakat sekitar. Selain itu, kegiatan tersebut dapat menjadi ajang
promosi bagi wisatawan sehingga tertarik untuk datang dan melihat dugong serta
berbagai kerajinan seperti tenun Alor dan suvenir khas lainnya.
"Mereka bisa
langsung datang ke Alor dan menikmati berbagai pengalaman menarik dan seru
secara langsung," ungkapnya. *** okezone.com