Sisi positif dari sifat
hedonisme ada kok, yakni mengajak kita menikmati hidup dengan senang dan
bahagia. Jangan melulu murung dan sedih gitu loh bestie. Tapi hendaknya
kesenangan dan kebahagiaan bikin kita semangat menjalani hari-hari dengan giat
bekerja.
Ya… giat bekerja untuk
menghasilkan uang agar kita bisa menikmati kesenangan dan merasa bahagia. Kalau
tidak giat bekerja, ya tinggal gigit jari lihatin orang-orang di sekitarmu
hepi-hepi saat belanja, jalan-jalan, atau ngopi-ngopi cantik. Hmmm… atau cari
saja pendamping tajir yang mampu kasih ini-itu sesuai keinginanmu. –Lol
Psst. Itu bukan prinsip
hidup saya. Tapi itulah yang saya simpulkan dari seseorang yang saya kenal yang
ingin banget menjodohkan putri sulungnya dengan cowok muda ‘keturunan sultan’
pasca putus dari pacarnya yang juga masih ‘keturunan sultan’.
Anaknya adalah pemain
sinetron dan bintang iklan bernama Sonya. Dari kecil sudah diperkenalkan dengan
dunia entertainment oleh sang Mama karena Sonya berwajah cantik kebule-bulean.
In my opinion, bakat seni Sonya sebetulnya tidak luar biasa. Bertahun-tahun
berakting, karakter yang diperankan tidak beragam. Beberapa kali melihatnya
tampil di acara live talkshow, gestur tubuhnya juga sangat kaku!
Pernah sekali waktu,
host salah satu talkshow bilang, “Anda bermain sinetron dari masih kecil sampai
usia sekarang. Tapi kok gestur Anda sangat kaku, ya. Seperti tidak paham
bagaimana berakting. Dan jawaban-jawaban Anda tidak berbobot.” Itu di acara
live, lho guys! So sorry, I have to say this.
Sonya berpacaran dengan
Axl, anak dari pasangan musisi terkenal. Axl yang duluan suka Sonya, tapi Sonya
malah menyukai Kakaknya Axl. Oleh Mama dan manajemen artis, dimanfaatkan untuk
mendongkrak pamor. Sonya dipaksa seolah berpacaran dengan Axl. Tak butuh waktu
lama hingga akhirnya cinta Axl pada Sonya pun berbalas.
Harus diakui. Nama
Sonya lebih dikenal sebagai kekasih Axl ketimbang sebagai artis sinetron.
Sering banget saya harus pakai embel-embel, “Itu lho, pacarnya Axl,” tiap kali
menyebutkan nama Sonya dalam momen obrolan dengan orang ‘biasa’ bahkan jurnalis
sekalipun.
Lalu, datang banyak job
buat Sonya sejak berpacaran dengan Axl. Eit… itu diakui Mamanya sendiri, lho.
“Selama pacaran sama Axl, tawaran main makin banyak. Iklan teve. Endorsement
juga enggak berhenti-berhenti, nih. Ada yang pakai Sonya sendirian, ada juga
yang kolabs sama Axl. Gue naikin tarif bayaran anak gue nih.”
Tujuh tahun berpacaran,
Sonya-Axl lalu dipaksa putus karena berbeda keyakinan. Dan dua bulan setelah si
anak putus cinta, saya bertemu Mamanya. Katanya pada saya, “Ada teman yang mau
bantuin gue jodohin Sonya ke Dito Parigi. Itu lho, cucunya yang punya bisnis
transportasi, balai pertemuan dan pernikahan, dan hotel. Tahu kan, lo?” Ya,
jawab saya.
“Gue kan juga mau dong,
anak gue kayak artis A, B, C yang dinikahin pengusaha. Tajir. Enak banget hidup
mereka sekarang. Bermewah-mewah tanpa harus capek-capek syuting sinetron lagi.
Lagiam anak gue juga terbiasa hidup hedon. Masa terus-terusan kerja keras
sampai tua? Kasihanlah. Lo tahu sendiri, gue dan papanya enggak punya kerjaan
yang oke banget. Kita bisa begini ya karena Sonya artis! Lo bantu doa ya, biar
Sonya bisa pacaran sama Dito!”
Saya diam. Tidak tahu
harus merespon apa. Berikutnya saya tahu, sang Mama gencar menjodohkan Sonya
dengan Dito Parigi. Siapapun orangnya, yang kira-kira punya kekerabatan atau
kedekatan dengan Dito dan keluarganya, pasti disambangi Mama Sonya.
Ini fenomena apa ya,
pikir saya. Apakah ini bentuk ketakutan tidak akan merasakan senang dan bahagia
lagi karena tidak didukung finansial yang mapan? Mesti abaikan perasaan cinta,
kah? Untuk sebagian orang mungkin keinginan Mama Sonya tidak dianggap sebagai
sebuah kesalahan.
Saya pun tidak akan
menghakimi. Tapi saya tidak mau diatur oleh uang hanya karena ingin hidup
hedon. Uanglah yang saya atur sesuai kebutuhan, bukan keinginan, dan saya
percaya kesenangan dan kebahagiaan akan mengikutinya.
***
Catatan: Semua
nama dalam cerita disamarkan
Ada banyak
peristiwa di balik panggung, layar, dan gemerlap lampu sorot. Serial ‘Cerita
Orang Dalam’ akan menyajikan suka duka bekerja di dunia entertainment,
berinteraksi dengan para pesohor, serta kisah-kisah selebritas yang tidak
terungkap ke publik.