Gereja Katolik Santo Yosef Stasi Satak Desa Bumbun Sadaniang Diresmikan

Gereja Katolik Santo Yosef Stasi Satak Desa Bumbun Sadaniang Diresmikan

Camat Sadaniang, Budi Utoyo, bersama Uskup Agung Pontianak, Mgr Monsiyur Agustinus Agus Pr, melaksanakan pengguntingan pita pada peresmian Gereja Katolik Santo Yosef Stasi Satak di Desa Bumbun, Minggu (22/5/2022) pagi. SUARAKALBAR.CO.ID/Foto. Alex Candra


Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk)Umat Katolik Desa Bumbun, Kecamatan Sadaniang, Kabupaten Mempawah, tengah berbahagia.

Rumah ibadah yang selama ini mereka nantikan, akhirnya rampung pembangunannya dan sudah bisa dipergunakan.

Peresmian rumah ibadah yang diberi nama Gereja Katolik Santo Yosef Stasi Satak, dilakukan Camat Sadaniang Budi Utoyo bersama Uskup Agung Pontianak, Mgr Monsiyur Agustinus Agus Pr, Minggu (22/5/2022) pagi.

Turut menyaksikan di antaranya Anggota DPRD Mempawah Iman Lewi Khornelius Bureni, tokoh agama dan tokoh adat setempat, termasuk Alexius Akim selaku Tokoh Masyarakat Dusun Satak, Desa Bumbun.

Diresmikannya Gereja Katolik Santo Yosef Stasi Satak langsung disambut penuh kegembiraan dan ungkapan syukur dari jemaat.

Karena gereja yang selama ini mereka dambakan sudah berdiri megah, setelah enam tahun berjuang melaksanakan pembangunan.

Keberadaan gereja inipun mendapat dukungan dari Camat Sadaniang.

Budi Utoyo mengapresiasi persatuan dan kekompakan jamaat Katolik Stasi Satak. Karena mampu menyelesaikan pembangunan gereja ini dengan baik dan megah.

“Tentunya keberadaan gereja yang kita resmikan hari ini menjadi momentum keharomisan dalam beragama di Kecamatan Sadaniang pada khususnya dan Kabupaten Mempawah pada umumnya,” ujar dia.

Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus turut berbahagia dengan kehadiran Gereja Katolik Santo Yosef Stasi Satak di Desa Bumbun.

Namun ia berpesan kepada umat Katolik setempat agar keberadaan rumah ibadah yang baru diresmikan ini jangan sampai tidak dipergunakan untuk berdoa dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

“Kita butuh sarana ibadah seperti ini. Jangan kita hanya ngomong sana sini mengatakan ada rumah ibadah megah di tempat kami, tetapi tidak pernah atau jarang dipergunakan, gedungnya tidak dirawat,” ungkap dia.

Apalagi, imbuh dia, pembangunan gereja ini mendapat dukungan banyak pihak. Oleh karenanya, jangan sampai rumah ibadah yang sudah ada tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

“Harus kita sadari, tanpa Tuhan kita tidak bisa selamat apapun kedudukan kita. Mari kita manfaatkan gereja ini untuk meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan dan berdampak positif dalam hidup bermasyarakat,” ucapnya. ***suarakalbar.co.id

 



Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama