Hampir Jadi Korban Pelecehan Oknum Pengacara, Barbie Kumalasari: Aku Tendang!

Hampir Jadi Korban Pelecehan Oknum Pengacara, Barbie Kumalasari: Aku Tendang!



Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk Numbei)Barbie Kumalasari, artis yang sering berkeliaran di layar kaca kini berprofesi sebagai pengacara terdakwa yang mencabuli 10 santriwati di Depok.

Pengakuan mengejutkan datang dari artis yang penuh kontroversi ini. Barbie pernah mengalami pelecehan oleh oknum pengacara pada 2017 lalu.

Kala itu Barbie sedang menghadiri seminar pengacara kala dirinya masih menjadi advokat. Memang semua pengacara yang hadir dari kalangan laki-laki. Dirinya hanya perempuan sendiri. Barbie juga sulit untuk lepas dari trauma yang dialaminya itu sampai satu tahun. 

"Aku keinget satu tahun, wah itu parah banget karena dia maksa buka baju aku, ciumin aku, pokoknya parah sampai aku tendang dia," ungkap Barbie Kumalasari.

Ketika malam hari, kamar hotel Mantan istri Galih Ginanjar ini diketok oleh salah satu pengacara dalam keadaan mabuk sepulang mereka dari tempat hiburan malam. Pakaian yang dikenakan dipaksa untuk ditanggalkan oleh pengacara tersebut.

Saat itu Barbie tidak berniat melaporkan kejadian tersebut karena takut berpengaruh pada karir advokatnya yang sedang dibangun. Mengingat oknum pengacara yang melecehkannya termasuk orang berpengaruh. 

“Dia orang yang gede banget (berpengaruh), kalau aku masalahin aku kan masih baru di dunia pengacara, yang ada aku dipatah-patahin karirnya,” pengakuan Barbie.

Artis berusia 39 tahun ini juga membocorkan inisial P pengacara tersebut. Dirinya mengaku bisa melawan pada kala itu karena termasuk wanita berbadan besar. *** trans7.co.id

 


Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama