Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) WKRI, Justina Rostiawati meminta kepada
pengurus DPD WKRI NTT agar melakukan penataan organisasi
di wilayah kerja khususnya di wilayah Keuskupan Waetabula, Keuskupan Ruteng,
dan Keuskupan Larantuka.
"Penataan wilayah
kerja sangat penting dalam rangka pengkaderan dan pengembangan organisasi agar
lebih efektif dan efisien dalam melakukan pendampingan kader WKRI di
daerah," ungkap Rostiawati.
Pihaknya menambahkan,
WKRI NTT memiliki program kerja berupa penanganan stunting sehingga Wanita
Katolik harus berkolaborasi semua pihak dalam penanganan Stunting.
"Karakteristik
wilayah NTT terdiri dari kepulauan dan tingkat kasus stunting sangat
tinggi sehingga wanita Katolik memaksimalkan perannya bersama gereja
berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan semua pemangku kepentingan agar
menuntaskan permasalahan stunting,"
pinta Rostiawati.
Selain itu, Wanita
Katolik berperan aktif dalam mengembangkan kualitas sumber daya manusia
khususnya kaum perempuan dalam bidang pendampingan UMKM dan pemberdayaan
ekonomi masyarakat.
"Wanita Katolik
mempunyai tanggung jawab sosial dalam bidang pendampingan UMKM dan melakukan
pemberdayaan ekonomi bagi kaum perempuan agar menciptakan kemandirian dan
mewujudkan kesejahteraan ekonomi keluarga," tambahnya.
Rostiawati juga meminta
semua kader Wanita Katolik harus mampu revolusi dan industri yang berkembang
pesat dengan cara merubah pola pikir dan pola kerja terutama disiplin dalam
melaksanakan pekerjaannya.
Terlebih para pengurus
DPD WKRI NTT yang
baru dapat melanjutkan program kemitraan, dan merawat serta mengembangkan
organisasi WKRI agar
tetap eksis dan memberikan kontribusi nyata dalam mendukung pembangunan
kemanusiaan di NTT.
Uskup Agung Kupang,
Mgr. Petrus Turang, Pr mengatakan Kehadiran Wanita Katolik yang lahir dari
gereja harus berdampak bagi masyarakat dan mendukung pemerintah dalam
pembangunan daerah.
Terutama Wanita Katolik
dituntut untuk mampu menjawab tantangan masa kini berupa tantangan Literasi dan
tantangan pembangunan kemanusiaan di tengah kemajemukan.
Turang menambahkan
Wanita Katolik memiliki peran di berbagai aspek kehidupan politik, sosial,
ekonomi, dan bertanggung jawab atas proses pembangunan manusia seutuhnya
terutama pada generasi muda agar semakin berkarakter dan menjadi pondasi yang
kokoh dalam menjaga persatuan dan keutuhan NKRI.
Hadir dalam Konferda V
antara lain Ketua DPP WKRI, Justina Rostiawati, Pengurus DPD WKRI NTT,
Pengurus DPC, Ranting, Uskup Agung Kupang, Asisten
Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda NTT, Anggota DPRD NTT, Pimpinan Organisasi
Pemuda Katolik, Organisasi Mahasiswa Katolik, serta undangan lainnya. (CR14)
****
Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan
judul Ketua DPP WKRI Minta Prioritaskan Penataan Wilayah Kerja Tiga Keuskupan
di NTT, https://kupang.tribunnews.com/2022/05/21/ketua-dpp-wkri-minta-prioritaskan-penataan-wilayah-kerja-tiga-keuskupan-di-ntt.