Kabar dugaan kapal
menabrak karang tersebut dibenarkan oleh Kepala Syahbandar Lewoleba, Kabupaten
Lembata, Abdul Syukur Muklis.
Menurutnya, ia menerima
informasi mengenai kandasnya kapal motor tersebut dari awak KM Sirimau.
"Kapal itu karam
di perairan Ile Ape, Tanjung, di sekitar Desa Palilolon. Kami menerima
informasi ini dari awak Kapal
Sirimau," ujar Abdul kepada wartawan, Selasa malam.
Insiden itu terjadi
saat kapal dalam perjalanan dari Pelabuhan Laut Lewoleba menuju Pelabuhan Laut
Maumere di Sikka.
"Kapal ini sandar
di Pelabuhan Laut Lewoleba pada pukul 13.00 WITA.”
“Setelah selesai
melakukan bongkar muat barang dan penumpang di Pelabuhan Lewoleba selanjutnya
berlayar menuju Pelabuhan Laut Maumere di Sikka," ujarnya.
Saat itu, lanjut dia,
ketika melintasi jalur laut di wilayah Tanjung-Palilolon, kapal tersebut
menabrak karang dan kandas.
Dugaan
penyebab kapal tersebut menabrak karang adalah air laut di sekitar
perairan Palilolon sedang surut.
"Rute ini memang
menjadi lalu lintas semua kapal Pelni.
Tetapi itu daerah dangkal, apalagi saat musim air laut surut seperti sekarang,”
tegasnya.
“Sekitar pukul 14.31
WITA dikabarkan karam.”
Abdul menambahkan,
pihaknya sudah berkoordinasi dengan KM Ganda Nusantara milik Pemkab Lembata
untuk menuntun KM Sirimau.
Saat ini, lanjut dia,
kapten dan awak sedang menunggu air laut pasang agar kapal bisa keluar dari
perairan itu.
Saat berlayar, kapal
tersebut membawa 784 penumpang dengan jumlah ABK 54 orang. *** www.kompas.tv