Jika beragama tetapi
berwajah radikal, beringas, intoleran, memaksakan kehendak, ego semakin tinggi,
tindakan kami yang seperti inilah yg paling benar, maka lebih baik tidak usah
beragama. Tuhan itu memerintahkan untuk berkasih sayang kepada sesama tanpa
membedakan suku dan agama dan bukannya untuk saling membenci, saling
bermusuhan, maka dari itu jika seperti ini tidak ada gunanya beragama, maka
lebih baik tidak usah beragama.
Jika beragama tetapi
benci akan perbedaan dan keberagaman, hanya golongannya saja yang paling benar,
maka lebih baik tidak usah beragama. Perbedaan dan keberagaman adalah ketetapan
Tuhan, Tuhan yg menciptakan, lalu kenapa membencinya ? Ini berarti membenci
ketetapan Tuhan, maka dari itu jika seperti ini tidak ada gunanya beragama,
maka lebih baik tidak usah beragama.
Jika beragama tetapi
benci akan budaya asli bangsa sendiri dan harus dimusnahkan dengan alasan
bid'ah, syirik, musyrik, haram, dll. Maka lebih baik tidak usah beragama.
Tuhan itu memerintahkan
untuk memperbaiki akhlak, memperbaiki Budi pekerti dan Tuhan tidak pernah
memerintahkan untuk menghancurkan budaya asli sebuah bangsa dengan alasan
agama. Maka dari itu jika seperti ini tidak ada gunanya beragama, maka lebih
baik tidak usah beragama.
Jika beragama hanya
membuatnya semakin bodoh dan malas, hanya rajin beribadah dengan tujuan surga
dan bidadari, hanya rajin berdoa tetapi malas bekerja. Maka lebih baik tidak
usah beragama. Tuhan itu memerintahkan untuk rajin membaca dan belajar berbagai
disiplin ilmu supaya menjadi cerdas dan berguna untuk sesama, Tuhan itu
memerintahkan untuk mengubah nasib dengan berusaha dan bukan hanya berdoa dan
Tuhan tidak pernah memerintahkan untuk menjadi budak dogma. Maka dari itu jika
seperti ini tidak ada gunanya beragama, maka lebih baik tidak usah beragama.
Jika beragama hanya
membuat saling memakai, saling berselisih, saling membenci, saling bermusuhan
dan akhirnya saling membunuh. Maka lebih baik tidak usah beragama. Tuhan itu memerintahkan
beragama itu saling toleransi, menciptakan kedamaian ketentraman dan
persaudaraan didalam perbedaan dan bukan saling membenci, bermusuhan dan bahkan
saling membunuh.
Maka dari itu jika
seperti ini tidak ada gunanya beragama, maka lebih baik tidak usah beragama.
Jika beragama hanya
sebatas pakaian, hanya sebatas pakaian agamis dan dibanggakan.
Maka lebih baik tidak
usah beragama.
Tuhan itu menilai
perbuatan dan hati, Tuhan tidak menilai dari pakaian, takwa itulah pakaian
terbaik. Jika hanya sebatas ini, maka tidak ada gunanya beragama, maka lebih
baik tidak usah beragama.
Jika beragama hanya
untuk mempolitisasi agama, agama hanya dijadikan kendaraan politik demi
mendapatkan kekuasaan. Maka lebih baik tidak usah beragama. Agama itu moral,
agama itu bersih dan jika dibawa keranah politik maka agama akan menjadi sangat
kotor, tidak akan lagi punya moral dan Tuhan akan menjadi sangat jahat, akan
terjadi adu domba, perpecahan bahkan saling bunuh. Maka dari itu jika seperti
ini maka tidak ada gunanya beragama, maka lebih baik tidak usah beragama.
Jika beragama dan
dirinya sebagai pemuka agama, lalu merasa sebagai orang suci, kemudian harus
dihormati sangat berlebihan, bukan lagi hanya sekedar cium tangan tetapi
disembah. Maka lebih baik tidak usah beragama. Tuhan itu sangat benci orang yg
sombong, angkuh, Tuhan itu melarang menghormati secara berlebihan, Tuhan itu
melarang dan benci orang/pendakwah/pemuka agama yg merasa dirinya orang suci
dan harus dihormati sangat berlebihan, Tuhan itu memerintahkan supaya rendah
hati.
Jika seperti ini maka
tidak ada gunanya beragama, maka lebih baik tidak usah beragama.
Jika beragama puluhan
tahun tidak membuat akhlaknya, Budi pekertinya lebih baik. Maka lebih baik
tidak usah beragama. Karena agama itu adalah akhlak. Tidak ada gunanya
beragama, maka lebih baik tidak usah beragama.
Jika beragama hanya
sibuk kewajiban ibadah ritual, tanpa pernah melakukan ibadah sosial. Tidak ada
gunanya beragama, maka lebih baik tidak usah beragama.
Karena puncak tertinggi dari agama adalah " Kemanusiaan. "
SALAM DAMAI.
Asrof Husin.