Mungkin kamu sudah
cukup familiar dengan kalimat ini, “capek banget, butuh healing.” atau
“jalan-jalan ke Bali, healing dulu”. Atau mungkin kamu juga sering
mengucapkannya, sobat Setapak Rai Numbei?
Sebenarnya, apa
sih, arti kata healing dan bagaimana kondisi yang tepat
untuk menggambarkan healing? Lalu, apa bedanya healing dan refreshing? Agar kamu tidak
bingung, yuk bahas satu persatu!
Apa itu Healing?
Arti healing atau
biasa disebut dengan self-healing sebetulnya
merujuk pada suatu kondisi ketika seseorang mengalami ketidaknyamanan dalam
dirinya dan berusaha untuk menghadapinya. Arti healing yang salah
kaprah adalah, ketika seseorang menemui ketidaknyamanan dalam dirinya dan lari
dari kondisi tersebut.
Healing dengan senang-senang, lari dari kenyataan dan
tanggungjawab adalah sebuah proses yang keliru. Justru, healing adalah
suatu proses di mana kamu bisa hidup berdampingan dengan ketidaknyamanan yang
sedang kamu rasakan dan berusaha untuk bisa menghadapinya, bukan lari darinya.
Prosesnya tidak Mudah
Karena kamu harus
berusaha untuk bisa hidup berdampingan dan menghadapi ketidaknyamananmu, proses
tersebut pastinya tidak akan mudah. Jika healing hanya sebatas mencari kesenangan agar merasa lebih
nyaman, itu bukan healing. Karena
tidak ada proses “penyembuhan” yang harus kamu lalui, kamu hanya berusaha
mengalihkan ketidaknyamanan itu dengan mencari kesenangan lain.
Healing bukan ditandai dengan menghilangnya stres. Justru healing ditandai dengan kamu yang
akhirnya mampu menoleransi stres dan memberikan respon yang tepat saat
stres itu muncul kembali. Tentunya, hal tersebut bisa kamu lalui setelah
proses yang panjang. Tidak jarang bagi sebagian orang tidak bisa
mengatasinya sendiri sehingga membutuhkan bantuan psikolog atau psikiater.
Healing Vs Refreshing
Setelah kamu mengetahui
penjelasan healing yang sesungguhnya dan mencoba mengingat kembali,
ternyata selama ini ada kekeliruan yang kamu lakukan dalam menyebut kata healing.
Healing yang selama ini kamu
sebut dengan mencari kesenangan saat ada ketidaknyamanan yang kamu rasakan
ternyata bukan arti kata healing yang sesungguhnya. Apalagi jika
ternyata itu menjadi alasan untuk bisa membuatmu lepas dari
tanggungjawab yang tidak ingin kamu selesaikan.
Refreshing tidak keliru, karena refreshing adalah proses penyegaran kembali kondisi fisik dan
mental yang bisa dilakukan setiap hari dengan cara yang sederhana. Namun
tentunya, tetap tidak lari dari tanggungjawab. Refreshing sifatnya sementara, hanya untuk membuatmu kembali
merasa “segar”, namun sejatinya tidak menyelesaikan masalah. Masalahmu tidak
akan selesai hanya dengan refreshing, tapi kamu butuh healing dengan
artian yang sebenarnya.
Healing bukanlah sebuah kondisi di mana kamu akhirnya
tidak lagi merasakan sedih, takut, kecewa, marah, ragu dan sebagainya.
Melainkan sebuah kondisi di mana akhirnya kamu mampu untuk bisa memahami dan
merasa aman saat perasaan tersebut hadir kembali.
Ketidaknyamanan adalah
sebuah kondisi yang tidak bisa kamu hindari, kamu harus bisa hidup berdampingan
dengan ketidaknyamanan. Bukan melawan atau berusaha lari darinya. Terus menerus
ingin merasa nyaman dan kurang mampu menghadapi ketidaknyamanan, sebenarnya
juga kondisi yang perlu diselesaikan dengan cara healing yang tepat,
yaitu bisa dengan bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater.
***