Kembangkan Hortikultura, Petani Milenial asal Timor Tengah Utara, NTT Raup Cuan

Kembangkan Hortikultura, Petani Milenial asal Timor Tengah Utara, NTT Raup Cuan

Kebun DS Organik dan saat ini sudah memiliki 2 orang karyawan untuk membantunya dalam proses pengelolaan kebun. 



Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk)Deryanus Snae , Lelaki yang akrab disapa Deri berasal dari salah satu kabupaten di daerah NTT yaitu Kabupaten Timor Tengah Utara tepat nya di Kefamananu.

Ia adalah salah satu petani milenial yang cukup berhasil mengembangkan usaha di bidang pertanian khususnya tanaman hortikultura.

Pada awalnya ia mencoba mengembangkan budidaya buah melon. Tanpa diduga melon yang ia budidayakan berhasil berbuah dan dapat dijual dalam jumlah yang banyak.

Usaha yang ia mulai di tahun 2017 bernaung di atas nama Kebun DS Organik dan saat ini sudah memiliki 2 orang karyawan untuk membantunya dalam proses pengelolaan kebun.

Untuk target pemasaran hasil panen, ia sudah memiliki pasar ke wilayah NTT seperti Atambua, Kefa, Kab. Kupang dan Kota Kupang.

Dengan mengandalkan aplikasi Facebook dan Whatsapp, usahanya semakin terkenal dan banyak masyarakat dapat memesan sayur mayur via aplikasi karena dengan ini akan membantu mempermudah dalam proses promosi.

“Untuk saat ini kebun saya sudah sangat berkembang , jika dahulu system penyiramannya secara manual, saat ini sudah menggunakan sistem irigasi tetes, dan untuk komoditi yang saya garap bersama teman-teman karyawan yaitu sawi pagoda, alvase, cabai rawit, paprika, sawi putih, terong, melon, bayam, wortel, dan juga kangkung,” jelas Deri, dalam Rilis BPPSDMP 753/ HUMAS, 9 Juni 2022

Sejak awal ia memulai usaha ini murni dari modal sendiri melalui KUR (Kredit Usaha Rakyat).  Saat ini ia memiliki omzet bersih per bulan berkisar  3-4 juta. Untuk sebuah usaha yang telah berdiri selama kurang lebih 5 tahun hal ini merupakan pencapaian yang sangat baik.

Dirinya juga sering diminta suatu komunitas menjadi narasumber untuk berbagi tips and trick menanam tanaman hortikultura dengan teknik yang benar, bagaimana cara menanggulangi hama yang menyerang tanaman, serta cara meningkatkan pemasaran karena permintaan masyarakat yang tinggi akan sayur dan buah.

“Saya berharap semoga kedepannya ada banyak pihak yg bisa bekerja sama dengan kami karena kebun kami ini masih dalam taraf perkembangan, dan saya atas nama Kebun DS Organik siap untuk berbagi dengan siapa saja yang ingin membangun usaha hortikultura ini,” papar Deri.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menegaskan Kementan terus berupaya mengubah wajah sektor petanian mengandalkan para petani muda dan pemanfaatan korporasi serta kerjasama dengan petani milenial ataupun gabungan kelompok tani.

“Pembangunan pertanian ke depan akan semakin mengandalkan para petani muda dengan korporasinya, terutama sebagai strategi untuk memperkuat produksi dan distribusi. Agripreneur muda yang melek teknologi adalah potensi dan mitra strategis memecahkan kendala distribusi serta lemahnya akses pasar petani selama ini", tutur Mentan SYL.

Melihat kiprah petani milenial asal NTT ini, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) memberikan apresiasinya dan mengatakan bahwa menjadi petani itu keren.

“Menjadi petani milenial itu keren, kenapa keren? Selain melibatkan teknologi dan IoT, petani milenial harus mampu bekerjasama bahkan berkorporasi se dalam prosesnya sehingga hasil pertanian lebih produktif dan waktu lebih efisien bahkan bisa ekspor ke luar negeri”, tegas Dedi Nursyamsi. (*/luluk pertiwi) poskupang.com

 



Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama