Menggunakan senapan
AK-47 dan bahan peledak, penyerang mengamuk dan membantai jemaat di Gereja
Katolik St. Francis di Owo, Negara Bagian Ondo di Nigeria barat daya, Minggu,
ketika berlangsung misa Pentakosta. Para pelaku penyerangan lalu melarikan
diri.
"Kami telah
melihat jejak ISWAP dalam serangan mengerikan di Owo ini dan mengejar mereka.
Agen-agen keamanan kami sedang mengejar mereka dan kami akan menyeret mereka ke
pengadilan," kata Aregbesola kepada wartawan di ibu kota Abuja.
Pihak berwenang tidak
memberi komentar tentang identitas atau motif para pembunuh.
ISWAP, yang umumnya
aktif di wilayah timur laut Nigeria dan negara tetangganya, Chad, adalah satu
dari dua kelompok pemberontak Islam besar yang telah saling berperang, selain
memerangi militer Nigeria selama bertahun-tahun. Sudah ratusan ribu orang tewas
dan jutaan lainnya mengungsi akibat konflik yang berlangsung.
Negara Bagian Ondo jauh
dari wilayah yang biasanya menjadi tempat operasi ISWAP.
Gubernur Ondo,
Arakunrin Akeredolu, pada Kamis, mengatakan bahwa total 127 orang terimbas
serangan di gereja itu. Dari jumlah tersebut, 40 meninggal, 61 masih berada di
rumah sakit dan 26 korban lainnya telah diperbolehkan untuk pulang. [ka/ps]*** voaindonesia.com