Pater Baltasar Lukem, SVD |
“Puji Tuhan, perjalanan
Bapak Presiden Jokowi beserta rombongan aman dan tiba di Kiev dengan selamat
dan semoga perjalanan ke Rusia berjalan lancar juga. Saya berharap kunjungan
Presiden Joko Widodo ke dua negara yang berkonflik dapat membuahkan perdamaian,
“ujar Pater Baltasar Lukem, SVD di St Petersburg, Kamis (30/6/2022). Menurut
rencana pada Kamis ini, Joko Widodo dan rombongan akan tiba di Moskow dan
bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Pater Baltasar Lukem
SVD mengaku dirinya sangat lega bahwa Presiden Joko Widodo benar-benar
melakukan perjalanan kemanusiaannya ke Ukraina dan Rusia, yang sebelumnya
diragukan oleh banyak orang. Keraguan dari banyak pengamat muncul mengingat
lemahnya posisi tawar Indonesia dalam percaturan politik luar negeri.
Romo Baltasar
menambahkan, Indonesia sangat lemah menjadi penengah konflik Ukraina dan Rusia
mengingat dalam resolusi PBB beberapa waktu lalu Indonesia ikut mengutuk
invansi Rusia ke Ukraina. Meski Indonesia mengutuk invasi itu semata-mata
karena pertimbangan bahwa invasi itu melanggar kemanusiaan dan kedaulatan suatu
negara namun tetap dianggap sebagai tanda keberpihakan terhadap Ukraina.
“Sebagai orang
Indonesia dan sekaligus missionaris yang berkarya di Rusia, saya bangga akan
kunjungan kemanusiaan Presiden Joko Widodo ke kedua negara ini. Saya bangga
memiliki Presiden Joko Widodo. Semoga misi yang diemban Bapak Presiden akan
berhasil. Saya menjadi teringat kunjungan Presiden Soekarno ke Uni Soviet pada
tahun 1961, yang merupakan tahun kelahiran Joko Widodo. Artinya ketika usia 61
tahun, Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan ke Rusia meski dalam konteks
yang berbeda,” tegas rohaniwan Katolik asal Nusa Tenggara Timur ini.
Tahun 1961 merupakan
salah satu kunjungan Soekarno ke Rusia. Kunjungan lain dilakukan beberapa kali
yakni tahun 1956, 1959, dan 1964. Catatan sejarah yang perlu dilihat adalah
kunjungan tahun Presiden Soekarno ke Uni Soviet pada 1956.
Dalam kunjungan itu,
Nikita Kruschev tak dapat menolak permintaan Soekarno yang menghendaki Mesjid
Biru yang terletak di Leningrad (sekarang St. Petersburg) dan yang dijadikan
gudang oleh pemerintah Uni Soviet dikembalikan ke fungsinya dan diberikan
kepada umat Islam setempat. Mesjid itu sekarang bernama Mesjid Soekarno.
Pater Baltasar
menginjakan kaki di tanah misi Rusia pertama kali pada 21 Oktober 1999 dan
belajar bahasa Rusia di Moskow hingga Agustus 2000. Sebulan kemudian, ia
ditempatkan di Paroki St. Maria Diangkat Ke Surga, Volodga, sekitar 500 km arah
utara Moskow.
Tujuh tahun kemudian
yakni September 2007, ia berkarya di Paroki St. Olga, Moskow untuk waktu lima
tahun. Sejak September 2012 hingga kini dia berkarya sebagai pembina di Biara
Kongregasi SVD di St, Petersburg, Rusia.
“Kekhawatiran dan
sekaligus keraguan banyak orang di Indonesia berbuah menjadi pujian bagi Joko
Widodo dari para pemerintah banyak negara. Saya kira, seluruh warga Indonesia
harus terus berdoa agar perdamaian Rusia dan Ukraian tercapai berkat kunjungan
tersebut,” ujarnya. *** hidupkatolik.com