Upacara Bendera HUT RI di wilayah perbatasan ini, sebagai penanda jika nikmat kemerdekaan ini harus disyukuri oleh rakyat Indonesia di seluruh pelosok tanah air. Termasuk di desa-desa di wilayah perbatasan
Gus Halim Gelar Upacara Peringatan Kemerdekaan di Perbatasan NTT (Angga Humas Kemendes) |
Upacara ini diikuti
oleh siswa sekolah, warga desa, dan perangkat desa di salah satu kawasan yang
berbatasan langsung dengan wilayah Timor Timur tersebut.
“Kita sengaja menggelar
Upacara Bendera HUT RI di wilayah perbatasan ini, sebagai penanda jika nikmat
kemerdekaan ini harus disyukuri oleh rakyat Indonesia di seluruh pelosok tanah
air. Termasuk di desa-desa di wilayah perbatasan seperti Desa Fohoeka ini,”
ujar Gus Halim, di Desa Fohoeka, Kecamatan Nanaet Duabesi, Kabupaten Belu, NTT,
Rabu (17/8/2022).
Menurutnya kemerdekaan
RI merupakan momentum besar bagi bangsa Indonesia yang dicapai dengan susah
payah. Oleh karena itu sudah seharusnya jika momentum ini selalu diingat dan
disyukuri oleh seluruh warga negara Indonesia.
“Kemerdekaan
Indonesia ini dicapai dengan susah payah. Banyak korban jiwa dan harta dalam
meraihnya, maka kita sebagai generasi penerus kita sudah sewajarnya merayakan
momentum ini dengan berbagai hal positif seperti upacara bendera dan kegiatan
lainnya,” katanya.
Gus Halim mengatakan
sengaja menggelar upacara di wilayah terluar dan terdepan seperti Desa Fohoeka
di Kabupaten Belu, NTT yang berbatasan dengan Timor Timur. Menurutnya langkah
ini penting sebagai penanda jika negara hadir di berbagai wilayah pedesaan di
Indonesia.
“Kita ingin sampaikan
kepada seluruh warga desa dan para generasi penerus, jika kita terus
berkomitmen dalam melakukan pembangunan termasuk desa-desa di wilayah
perdesaan,” katanya.
Membangun Indonesia
dari pinggiran utamanya desa dan daerah-daerah tertinggal di perbatasan negara,
kata Gus Halim adalah tugas dan tanggung jawab Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (kemendesa PDTT). Dengan demikian daerah
perbatasan akan menjadi beranda negara yang berdaulat, sejahtera, dan aman.
"Tentu sebagai
bagian dari tanggung jawab saya adalah bagaimana pembangunan desa-desa di
Indonesia, percepatan pembangunan daerah tertinggal menjadi lebih baik,
ekonominya makmur dan kreatif serta mandiri," ujarnya.
Daerah perbatasan pun
identik dengan daerah-daerah transmigrasi. Oleh karena itu, Kemendesa PDTT
terus mendorong pengembangan kawasan transmigrasi yang berbasis kesatuan sistem
dan teknologi salah satunya dengan mewujudkan kawasan transmigrasi 4.0.
"Dan tentu saya
akan terus berupaya untuk membangun daerah-daerah transmigasi untuk lebih melek
teknologi, memberikan kesempatan seluasa-luasnya, untuk pemerataan ekonomi
warga desa secara nasional," pungkas Gus Halim. *** suara.com