Kisah Bripka Made Pasek, Bertugas di NTT dan Papua Kini Jalankan Misi Perdamaian PBB

Kisah Bripka Made Pasek, Bertugas di NTT dan Papua Kini Jalankan Misi Perdamaian PBB

Anggota Brimob Polda NTT Bripka I Made Pasek Kusumajaya. Istimewa


Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk)Anggota Brimob Polda NTT, Bripka I Made Pasek Kusumajaya mengaku senang dan bersyukur, karena dari 154 personel Satuan Tugas (Satgas) Garuda Bhayangkara (Garbha) FPU 4 MINUSCA, dia menjadi salah satu personel yang tergabung dalam pembaretan untuk misi perdamaian PBB.

Menjalankan pembaretan misi perdamaian ke luar negeri ini menjadi hal baru bagi bintara Brimob lulusan tahun 2007 ini. Bripka I Made Pasek Kusumajaya selama ini sudah terbiasa menjalani tugas BKO, baik di wilayah Polda NTT, Polda Papua maupun BKO di Polda Metro Jaya.

"Selama ini kami sudah mengikuti proses dan kami siap menjalankan kepercayaan dan tanggung jawab ini," ujarnya saat dihubungi, Minggu (28/8).

Berbagai ilmu dan pengalaman yang selama ini diperoleh selama masa tahapan dan pengalaman BKO, menjadi modal baginya dan seluruh anggota Satgas, agar berbuat yang terbaik dalam menjalankan misi perdamaian.

Bripka I Made Pasek Kusumajaya yang selama ini bertugas sebagai Bamin Subbagrenmin Satbrimob Polda NTT, telah mengikuti pembaretan dalam upacara yang dipimpin oleh Kepala Kontingen Satgas Garuda Bhayangkara FPU 4 MINUSCA, AKBP Wahid Kurniawan.

Sedangkan Komandan Upacara dan Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Polri Irjen Pol Johni Asadoma, bertindak sebagai Inspektur upacara.

Upacara pembaretan ini juga dihadiri Brigjen Pol Krishna Murti, yang juga Kepala Biro (Karo) Misinter Divhubinter Polri.

Upacara penutupan pembaretan personel Satgas Garuda Bhayangkara (Garbha) FPU 4 MINUSCA berlangsung di Camp Puncak Halimun, pada Jumat (26/8) kemarin.

Kadiv Hubinter Polri yang juga mantan Waka Polda NTT, Irjen Pol Johni Asadoma mengatakan, para anggota Satgas Garbha FPU 4 MINUSCA ini telah mengikuti seluruh proses latihan prapenugasan, serta telah teruji sesuai dengan standar PBB untuk pemberangkatan dan kesiapan dalam melaksanakan tugas misi PBB di wilayah konflik Afrika Tengah.

"Telah kami seleksi kesehatan, psikologi dan kemampuan bahasa. Kemudian kita latih juga mereka bahasa Inggris dan bahasa Prancis, terutama karena di sana adalah misi francophone, dan juga masalah teknik taktik lapangan agar mereka siap untuk ditempatkan di misi perdamaian PBB," jelas Johni Asadoma.*** merdeka.com

 


Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama