Turis dan orang Milan berjalan di depan Katedral Duomo, gereja terbesar di Italia, di pusat kota Milan pada 30 Mei 2019. Mengenal Istilah Paroki yang Digunakan dalam Gereja Katolik. |
Kata ‘paroki’ berasal
dari bahasa Yunani parokein yang berarti musafir atau pengembara.
Namun, paroki saat
ini menggambarkan pembagian wilayah jemaat gereja.
Sistem paroki
tidaklah dibentuk untuk memberikan kotak-kotak khusus pada jemaat gereja.
Sistem pengertian
paroki dibentuk untuk mendorong jemaat lebih aktif dan lebih partisipatif dalam
pelayanan gereja.
Jemaat didorong untuk
bersekutu tidak terbatas pada hari dan ruang, tetapi juga di dalam wilayah
tinggalnya.
Jemaat diajak untuk
saling memperhatikan mulai dari sesama jemaat di sekitar rumahnya.
Sistem pengertian paroki ada
dengan harapan cara hidup jemaat mula-mula (Kisah Para Rasul 2:41-47) dapat
menjadi cara hidup jemaat saat ini.
Hierarki Gereja Katolik
Gereja Katolik
di seluruh dunia dipimpin oleh seorang Paus yang berkedudukan di Roma, Vatikan.
Paus bertugas untuk
menggembalakan jemaat dalam gereja Katolik.
Ia memiliki hak dan
wewenang untuk menentukan kebutuhan gereja dan bertugas untuk memimpin ibadah.
Karena Paus tidak bisa
mengawasi seluruh gereja di dunia, dalam melaksanakan tugasnya, Paus dibantu
oleh para Uskup, sebagai berikut:
1. Uskup dipilih
dan dilantik oleh Paus untuk memimpin keuskupan di wilayah provinsi gerejawi di
masing-masing negara.
Wilayah provinsi
gerejawi tidaklah sama dengan wilayah provinsi negara.
2. Uskup memiliki
tugas seperti para rasul yang bertugas menjadi gembala dalam gereja.
Ada dua Uskup yaitu Uskup Agung
atau Uskup Metropolit
dan Uskup Sufragan.
Uskup berkedudukan di
keuskupannya masing-masing.
3. Karena tugas dan
perannya, banyak orang sekarang menerima para uskup seperti pengganti kedua
belas murid Yesus meski itu tidak berarti hanya ada dua belas Uskup di
dunia ini.
4. Kita juga sering
mendengar jabatan Pastor atau Romo dalam gereja Katolik.
Pastor adalah
orang-orang yang telah menyelesaikan sekolah di Seminari dan ditahbiskan
oleh Uskup untuk
melayani menjadi seorang Pastor.
5. Pastor bertugas
untuk menggembalakan umat Katolik dalam
sebuah gereja dan memberitakan firman Tuhan.
Pastor inilah yang
kemudian bertugas memimpin dalam sebuah paroki.
Pengertian Dari Paroki
Dalam Gereja Katolik
Dahulu, kata ‘paroki’
dipakai sebagai sebutan untuk orang-orang Israel yang tinggal dalam pembuangan
di Mesir.
Selanjutnya, kata
‘paroki’ malah merujuk pada orang-orang Israel yang merindukan Yerusalem
sorgawi.
Orang-orang Israel ini
dianggap sebagai umat Allah yang berziarah di dunia.
Saat ini, tidak jauh
berbeda dengan makna sebelumnya, istilah ‘paroki’ pun merujuk pada jemaat
gereja yang mengharapkan kehidupan kekal dalam Kerajaan Sorga.
Jemaat hanyalah
orang-orang yang menumpang hidup di dunia (1 Petrus 1:17b) dan sedang berziarah
menuju Kerajaan Sorga, sebagai berikut:
1. Secara teoretis
dikatakan bahwa paroki adalah komunitas kaum beriman yang dibentuk secara
tetap dengan batas-batas kewilayahan tertentu dalam keuskupan.
2. Kitab Hukum Kanonik
No. 515 mendefinisikan paroki sebagai
jemaat tertentu kaum beriman kristiani yang dibentuk secara tetap dalam gereja
partikular dan yang reksa pastoralnya, di bawah otoritas Uskup diosesan,
dipercayakan kepada pastor paroki sebagai
gembalanya sendiri.
3. Bagi mereka yang
baru mengetahui kata ‘paroki’ mungkin definisi ini membingungkan.
Kita dapat
mengartikan paroki sebagai sebuah gereja misal paroki A
berarti gereja A dan paroki B berarti gereja B.
Pihak yang berwenang
untuk mendirikan, membubarkan, ataupun melakukan perubahan dalam paroki adalah Uskup.
Sebagai sebuah gereja,
hal terpenting yang perlu diperhatikan tiap paroki adalah
reksa pastoral umat.
Reksa pastoral
merupakan tiga tugas utama yaitu menjadi nabi yang melakukan pekabaran Injil,
menjadi imam yang melakukan pelayanan sakramen untuk menguduskan, serta menjadi
raja yang melayani dengan murah hati.
Tugas-tugas ini
dikerjakan untuk umat beriman yaitu jemaat paroki.
Reksa pastoral
dipercayakan kepada Pastor pengertian Paroki yang berada di bawah
otoritas Uskup.
Setiap kegiatan reksa
pastoral haruslah dipertanggungjawabkan kepada Uskup.
Pastor paroki tidaklah
sendirian dalam mengerjakan reksa pastoral.
Setiap paroki memiliki
Dewan Pastoral
Paroki dan diketuai oleh Pastor pengetian
Paroki.
Dewan ini bertugas
untuk memberikan bantuan yang diperlukan umat dalam reksa pastoral paroki.
Selain itu, Dewan Pastoral
juga berfungsi untuk mengembangkan kegiatan pastoral.
Sebagai hamba Tuhan di
paroki, Dewan Pastoral menjadi badan organisasi komunikasi iman dan pelayanan
dan bukannya sebuah lembaga birokrasi.
Pembagian Wilayah dalam Paroki
Di dalam paroki,
jemaat dibagi dalam beberapa wilayah yang biasanya berdasarkan wilayah sipil.
Contohnya jemaat
pengertian paroki A terbagi dalam tiga wilayah yaitu jemaat daerah
X, jemaat daerah Y, dan jemaat daerah Z.
Sistem seperti ini juga
banyak dipakai oleh gereja-gereja Protestan.
Tujuan dari
sistem paroki ini
adalah kemudahan dalam koordinasi jemaat.
Setiap wilayah memiliki
ketua umat yang berkoordinasi dengan dewan pastoral paroki.
Jika ada pemberitahuan
dari gereja, pihak gereja akan menghubungi ketua umat.
Ketua umat bertugas
untuk memberikan informasi ini kepada jemaat paroki yang
berada dalam wilayahnya.
Selain itu, gereja juga
akan lebih mudah untuk mendata jemaatnya.
Misal ada jemaat
pengertian paroki A daerah X yang baru saja melahirkan, ketua umat
akan mendata dan memberikan informasi ini kepada pihak gereja.
Hal ini juga berlaku
untuk sakit, meninggal, baptis, dan yang lainnya, sebagai berikut:
1. Untuk paroki yang
cukup besar, jemaat tidak hanya dibagi dalam wilayah, tetapi bisa menjadi
subunit yang lebih kecil lagi.
Bentuk-bentuk subunit,
secara berurut dari yang terbesar, adalah wilayah, stasi, lingkungan, dan blok.
2. Biasanya, blok
sebagai unit terkecil dibatasi maksimal 20 keluarga yang tinggal berdekatan.
Meskipun ada perbedaan
unit, seluruhnya tetap satu dalam Dewan Pastoral
pengertian Paroki.
3. Hal positif dari
sistem ini adalah sistem ini akan membantu pihak gereja untuk menjalankan tugas
dan panggilannya.
Kita perlu mengingat
bahwa gereja bukan sekedar bertugas untuk mengadakan ibadah secara rutin dan
mengumpulkan jemaatnya sebanyak-banyaknya.
4. Gereja memiliki
tiga tugas dan panggilan yaitu koinonia (persekutuan), marturia (kesaksian),
dan diakonia (pelayanan).
Wilayah-wilayah paroki bukan
sekedar status administrasi jemaat, tetapi menjadi persekutuan sendiri.
5. Biasanya setiap
wilayah paroki memiliki kegiatan persekutuannya sendiri seperti
doa mingguan atau yang lainnya.
Dengan ini, gereja akan
lebih efektif untuk menjaga persekutuan jemaat dengan Tuhan.
Selain itu,
wilayah-wilayah pengertian paroki membantu
dalam mendata jemaat pengertian paroki yang
membutuhkan pelayanan khusus.
***
Sumber: tuhanyesus.org