Belanja negara pada
tahun depan, di RAPBN disediakan sebesar Rp 3.041,7 triliun. Meliputi belanja
pemerintah pusat Rp 2.230 triliun serta alokasi dana transfer ke daerah sebesar
Rp 811,7 triliun.
"Anggaran
kesehatan direncanakan sebesar Rp 169,8 triliun atau 5,6 persen dari belanja
negara. Anggaran tersebut akan diarahkan untuk melanjutkan penanganan pandemi,
reformasi sistem kesehatan, percepatan penurunan stunting, serta kesinambungan
program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional)," katanya, dikutip Rabu
(17/8/2022).
Kemudian anggaran
perlindungan sosial dialokasikan sebesar Rp 479,1 triliun untuk membantu
masyarakat miskin dan rentan memenuhi kebutuhan dasarnya. Dalam jangka panjang,
Jokowi berharap mampu memotong rantai kemiskinan.
Lebih lanjut Kepala
Negara menyebutkan, sebesar Rp 608,3 triliun dialokasikan untuk pendidikan. Hal
ini untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas sumber daya manusia
(SDM).
Selanjutnya,
pembangunan infrastruktur dianggarkan sebesar Rp 392 triliun untuk mendukung
penguatan penyediaan layanan dasar, meningkatkan produktivitas melalui
infrastruktur konektivitas dan mobilitas.
Dana tersebut bertujuan
juga menyediakan infrastruktur energi dan pangan yang terjangkau, memperhatikan
aspek lingkungan, serta pemerataan infrastruktur dan akses TIK.
"Untuk mendukung
target percepatan pembangunan infrastruktur, strategi memadukan anggaran dengan
bauran skema pendanaan akan dilakukan melalui sinergi sisi pembiayaan investasi
dan belanja kementerian/lembaga serta meningkatkan peran swasta. Skema KPBU
menjadi model pembiayaan yang terus ditawarkan," papar Jokowi.
Sumber
: https://money.kompas.com/