Eddy mengatakan autopsi
berlangsung selama dua jam. Proses autopsi diawali dengan pemeriksaan rontgen
pada jenazah untuk memastikan lokasi bersarangnya proyektil. Menurut dia,
terdapat satu luka yang diduga sebagai luka tembak di punggung kanan.
Selain itu ditemukan
satu butir proyektil berukuran dua centimeter (cm) dari tubuh korban. Peluru
tersebut menembus paru-paru korban.
"Pada saat dilakukan
pemeriksaan dalam didapatkan sebuah peluru dengan panjang dua sentimeter dengan
lebar satu sentimeter yang menembus paru-paru," kata Eddy kepada
CNNIndonesia.com, Rabu (28/9).
Sementara itu, Kapolres
Belu AKBP Yoseph Krisbianto mengatakan jenazah pemuda Belu itu telah
diserahkan kepada pihak keluarga. Saat ini jenazah telah berada di rumah duka
di Dusun Lalosuk, Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Belu.
Dia menegaskan delapan
anak buahnya yang ikut dalam penangkapan juga masih menjalani pemeriksaan di
Propam Polres Belu dengan tim dari Bidang Propam Polda NTT. Propam masih
mendalami soal adanya dugaan kesalahan prosedur.
Kapolda NTT, Irjen
Pol Setyo Budiyanto mengatakan jika ada penyimpangan dan kesalahan
prosedur dalam penangkapan tersebut tentunya akan ditindak lanjuti.
"Kalau memang ada
(kesalahan prosedur) ada tindakan (lanjut)," tegasnya lewat keterangan
tertulis.
Dia juga menyampaikan
bahwa perintah awal kepada Kapolres yakni mengamankan delapan anggota polisi
tersebut dan melakukan pengambilan keterangan awal.
Sebelumnya GYL alias
Eton, ditembak mati tim gabungan Polres Belu, Polsek Raimanuk dan Polsek
Tasifeto Timur. Tim gabungan Polres Belu itu berjumlah delapan anggota Polres
Belu itu.
GYL alias Eton,
ditembak mati polisi di Dusun Motamaruk, Desa Tasain, Kecamatan Raimanuk,
Kabupaten Belu pada Selasa (27/9) pagi sekitar pukul 09.30 Wita.
Polisi mengklaim GYL
alias Eton masuk DPO Polres Belu dan telah menjadi buronan selama tiga pekan.
Polisi menyebut GYL alias Eton adalah tersangka kasus pengeroyokan terhadap
seorang sopir tangki air yang terjadi Selasa (6/9) lalu di Fatubenao, Kelurahan
Kota Atambua, Belu.
GYL alias Eton meregang
nyawa akibat diterjang peluru petugas yang hendak menangkapnya. Dia sempat
melarikan diri saat hendak ditangkap sehingga ditembak mati.
Polisi beralasan
awalnya GYL akan dilumpuhkan dengan tembakan mengarah ke kaki, tapi karena dia
menunduk sehingga mengenai punggung hingga menembus ke dada yang membuatnya
tewas.